tuntutan yang ada, yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisai yang telah ditentukan.
2.3.2 Faktor – Faktor yng Mempengaruhi Prestasi Kerja
Pencapaiankeberhasilan manusia berasal dari kemampuan dan motivasinya, sedangkan motivasi seorang manusia berasal dari perilakusikap dan situasi, dan
kemampuan manusia berasal dari pengetahuan dan keterampian. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah
faktor kemampuan dan faktor motivasi. Secara psikologis kemampuan karyawan terdiri dari IQ yaitu kemampuan akan potensi diri dan reality knowledge dan
skill. Sedangkan motivasi sendiri terbentuk dari attitude sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerjanya, motivasi ini merupakan keadaan yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja mereka atau tujuan organisasi.
Artinya, karyawan yang memiliki IQ diatas rata – rata IQ 110 – 120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan
yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri karyawn
untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang karyawan harus sikap mental yang siap secara psikofisik siap scara mental, fisik,
tujuan dan situasi. Artinya, seorang karyawan harus siap mental, mampu secara
Universitas Sumatera Utara
fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi kerja Mangkunegara, 2000:67.
Menurut Hasibuan 2006:95. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja, ataupun produktivitas kerja pegawai antara lain:
a. Kesetiaan Penilai menilai kesetiaan pekerja terhadap pekerjaannya, jabatannya, dan
organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar dari rongrongan orang yang
tidak bertanggungjawab. b. Prestasi Kerja
Penilai menilai hasil kerja baik kuantitas maupun kualitas yang dihasilkan oleh karyawan tersebut dari tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Kejujuran Penilai menilai kejujuran karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya
dalam memenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri, maupun terhadap orang lain.
d. Kedisiplinan Penilai menilai disiplin karyawan dalam memenuhi peraturan-peraturan
yang ada dan mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.
Universitas Sumatera Utara
e. Kreativitas Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan
kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga bekerja lebih berdaya dan berhasil guna.
f. Kerjasama Penilai menilai kesediaan karyawan itu berpartisipasi dan bekerjasama
dengan karyawan lainnya vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.
g. Kepemimpinan Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai
pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja sevara efektif
h. Kepribadian Penilai menilai sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai yang baik dan
penampilan simpatik serta wajar dari karyawan tersebut. i. Prakarsa
Penilai menilai kemampuan berfikir yang orisinil dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan,
mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
j. Kecakapan Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan
bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat di dalam penyusunan kebijaksanaannya dan di dalam situasi manajemen.
k. Tanggung jawab Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggunjawabkan
kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, perilaku serta hasil kerja dari bawahannya.
Unsur prestasi pegawai yang akan dinilai oleh setiap organisasi atau perusahaan tidak selalu sama, tetapi pada dasarnya unsur-unsur yang dinilai itu
mencakup seperti hal-hal di atas. Namun demikian, utnuk mengetahui bagaimana dan sampai dimana prestasi kerja seorang pegawai, maka diperlukan adanya
informasi yang akurat, relevan dan reliable tentang kerja masing-masing individu. Karena dengan informasi yang demkian itu, akan mempermudah perusahaan
dalam merumuskan kebijakan lebih lanjut yang efektif. Berarti bahwa informasi yang akurat dari prestasi kerja setiap individu karyawan atau anggota organisasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan manajemen pimpinan perusahaan dalam hal pengembangan perusahaan dan karyawan dimasa akan datang.
Informasi tentang prestasi kerja pegawai tersebut berupa penilaian prestasi kerja yang disusun secara terencana, sistematik dan obyektif serta dengan metode yang
tepat sesuai dengan kondisi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Metode Penilaian Prestasi Kerja