1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xpect
ed C
um P
rob
Dependent Variable: prestasikerja Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
sebesar 10 responden atau 22,7 , yang menyatakan setuju sebanyak 18 responden atau 40,9 dan yang terakhir menyatakan sangat setuju
sebanyak 16 responden atau 36,3.
4.6 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode p-p plot.
Gambar 4.1 Normal P-Plot Sumber: data diolah peneliti, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan dapat dilihat dari gambar di atas bahwa asumsi normalitas terpenuhi. Asumsi normalitas dapat juga dilakukan
dengan uji Kolmogorov- Smirnov. Jika probabilitas 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi dan jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak
terpenuhi.
Tabel 4.6 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 44
Normal Parametersa,b Mean
,0000000 Std. Deviation
3,26045710 Most Extreme Differences
Absolute ,133
Positive ,133
Negative -,100
Kolmogorov-Smirnov Z ,883
Asymp. Sig. 2-tailed ,416
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber: data diolah peneliti, 2013.
Pada Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa Asymp. Sig. 2-talled adalah 0,416 atau probabilitas 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi. Asumsi normalitas
dapat juga dilihat dari gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
2 1
-1 -2
-3
Regression Standardized Residual
14 12
10 8
6 4
2
Frequency
Mean = 4.98E Std. Dev. = 0.9
N = 44
Dependent Variable: prestasikerja Histogram
Gambar 4.2 Regressiom Standardized Residual Sumber: data diolah peneliti, 2013.
2. Uji Heteroskedastisitas
Analisis terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik Scatterplot. Jika diagram pencar yang ada membentuk
pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan
Universitas Sumatera Utara
heteroskedastisitas. Jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: data diolah peneliti, 2013.
Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau acak maka dapat disimpulkan bahwa regresi tidak mengalami
gangguan heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan uji Glesjer. Jika probabilitas 0,05 maka tidak mengalami gangguan
heteroskedastisitas dan jika probabilitas 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Glesjer
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
,355 4,352
,082 ,936
X1 ,105
,102 ,117
1,030 ,312
,959 1,042
X2 ,518
,071 ,832
7,331 ,000
,959 1,042
a. Dependent Variable: Y
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa Sig atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.
3.Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF Variance Inflation Factor. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa
dipakai dalam nilai tolerance 0,1 atau VIF 5 maka tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
,355 4,352
,082 ,936
X1 ,105
,102 ,117
1,030 ,312
,959 1,042
X2 ,518
,071 ,832
7,331 ,000
,959 1,042
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah peneliti, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tolerance 0,1 dan VIF 5, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinearitas.
4.7 Analisis Regresi Linear Berganda