Analisis Regresi Linear Berganda

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tolerance 0,1 dan VIF 5, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinearitas.

4.7 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda dilakukan dengan metode enter. Tabel 4.9 Metode Enter Variables EnteredRemoved b pengawas an, kepem imp inan a . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method All requested variables entered. a. Dependent Variable: prestasikerja b. Sumber: data diolah peneliti, 2013. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengawasan sebagai X 1 dan kepemimpinan sebagai X 2 , analisis regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut : Y= a + b1X1 + b2X2 + e Y= 0,355 + 0,105X1 +0,518X2 + e Keterangan : Y = prestasi kerja a = konstanta b1-b2 = koefisien regresi X1 = pengawasan X2 = kepemimpinan e = standar error Universitas Sumatera Utara Persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 0.355 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel kepemimpinan dan pengawasan maka prestasi kerja adalah sebesar 0.355. b. Koefisien sebesar 0.105 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan kepemimpinan maka prestasi kerja akan meningkat. c. Koefisien sebesar 0.518 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan pengawasan maka prestasi kerja akan meningkat. Nilai a konstanta, nilai b1 dan b2 yang dimasukkan ke dalam persamaan tersebut terlebih dahulu telah dilakukan pengujian hipotesis yaitu analisis determinan, uji F dan uji t sebagai berikut:

1. Koefisien Determinan R²

Koefisien Determinan R² mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu pengawasan X1 dan kepemimpinan X2 terhadap variasi naik turunnya variabel terikat atau promosi jabatan Y pada pegawai BKKBN Kota Binjai secara bersama-sama dimana 0 ≤R²≤1 Tabel 4.15 Determinan Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,816 a ,666 ,642 1,71813 1,329 a. Predictors: Constant, x2, x1 b. Dependent Variable: y Sumber: data diolah peneliti, 2013. a. R square disebut juga koefisien determinan, dapat dilihat bahwa R square R² adalah 66,6 Universitas Sumatera Utara b. Adjust R Square 0,642 berarti 64,2 prestasi kerja pegawai dapat dijelaskan oleh pengawasan dan kepemimpinan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini seperti kedisiplinan, motivasi, kinerja dan lain sebagainya. c. Kesalahan standar dari penaksiran yang bernilai 1,71813.

2. Uji F

Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel bebas X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y. Hasil pengujian : a. Model analisis yang digunakan dalam uji F adalah H : b 1 =b 2 =0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pengawasan X 1 dan kepemimpinan X 2 terhadap variabel terikat prestasi kerja Y. H : b 1 ≠b 2 ≠, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas pengawasan X 1 dan kepemimpinan X 2 terhadap variabel terikat prestasi kerja Y. b. Nilai F tabel dapat dilihat pada α=0,05 Dengan derajat bebas pembilang =k-1=3-1=2 Dan derajat penyebut =n-k=44-3=41, maka F tabel 0,05 2,41 = 3,23 Ho diterima apabila F hitung F tabel pada α=0,05 Ho diterima apabila F hitung F tabel pada α=0,05 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 159,263 2 79,632 26,976 ,000 a Residual 79,704 41 2,952 Total 238,967 43 a. Predictors: Constant, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: data diolah peneliti, 2013. Pada Tabel 4.16 diatas diperoleh F hitung 26,976 maka Ha diterima karena F hitung F tabel 3,23 pada α = 0,05 artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen pengawasan dan kepemimpinan terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja.

3. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X1 dan X2 mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y. Hasil pengujian : a. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah : H0:bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pengawasan X1 dan kepemimpinan X2 terhadap variabel terikat prestasi kerja Y. H0:bi ≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pengawasan X1 dan kepemimpinan X2 terhadap variabel terikat prestasi kerja Y. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika t hitung t tabel, α = 5 H0 ditolak jika t hitung t tabel, α = 5 b. Nilai t Tabel dapat diperoleh dengan derajat kebebasan df = n – k = 44 – 3 = 41 n= jumlah sampel yaitu 44 k=jumlah variabel yang digunakan yaitu 3 maka t-Tabel 0,05;41 adalah 2,021 Tabel Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,355 4,352 ,082 ,936 X1 ,105 ,102 ,117 1,030 ,312 ,959 1,042 X2 ,518 ,071 ,832 7,331 ,000 ,959 1,042 a. Dependent Variable: Y Sumber: data diolah peneliti, 2013. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel penilaian Pengawasan X1 Nilai t hitung variabel pengawasan adalah 1.030 dan nilai t tabel 2,021 maka t hitung t tabel 1.030 2,021 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengawasan tidak berpengaruh 1.030 0,05 secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera BKKBN. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel kepemimpinan X2 Nilai t hitung variabel kepemimpinan adalah dengan tingkat 7.331 dan nilai t tabel 2,021 maka t hitung t tabel 7.331 2,021 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan 7.331 0,005 secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai yang ada di Badan Keluarga Berencana KB dan Pembangunan Keluarga Sejahtera PKS Pemerintah Kota Binjai.

4.4 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Disiplin Pegawai Pada Puskesmas Rambung, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan

2 82 109

Tugas dan Peranan Sekretaris pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kab. Langkat.

0 21 59

Konsep badan kependidikan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) tentang keluarga berencana (KB) di tinjau dari hukum Islam dan hukum positif

1 11 95

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MEDAN.

0 6 31

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan BKKBN.

0 0 9

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (Badan Pemberdayaan

0 0 1

PENGARUH STRES KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KUDUS

0 0 13

Pengaruh Motivasi, Disiplin dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana Kabupaten Banjar

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengawasan 2.1.1 Pengertian Pengawasan - Pengaruh Pengawasan dan Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Badan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (BKKBN) Kotamadya Binjai

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pengawasan dan Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Badan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (BKKBN) Kotamadya Binjai

0 0 9