Universitas Sumatera Utara
terhadap suatu stimulus, khususnya evaluasi positif atau negatif. Komponen behavioral adalah cara orang bertindak dalam merespons stimulus. Komponen
kognitif terdiri dari pemikiran seseorang tentang objek tertentu, seperti fakta, pengetahuan dan keyakinan.
Sikap tampaknya mempengaruhi perilaku melalui dua mekanisme yang berbeda. Ketika kita dapat memberikan pemikiran secara hati-hati pada sikap kita,
intensi yang berasal dari sikap kita secara kuat mampu memprediksikan tingkah laku. Dalam situasi dimana kita tidak dapat melakukan pemikiran tersebut. Sikap
mempengaruhi perilaku dengan membentuk persepsi kita terhadap situasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku diantaranya genetika, sikap, norma
sosial yaitu pengaruh tekanan sosial, dan kontrol perilaku pribadi. Sikap adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu. Kontrol
perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku.
2.3 Model Teoritik
Teori Uses and Gratifications Teori ketergantungan media
Gambar 2.5: Model teoritik Sumber: Peneliti
Pada gambar tersebut digambarkan remaja pengguna game online menggunakan komunikasi intrapribadi dimana komunikasi intrapribadi tersebut
akan diaplikasikan atau diwujudkan kepada perilaku melalui beberapa pertimbangan yang dapat dilihat dengan menggunakan: Teori tindakan yang
beralasan theory of reasoned action, teori disonansi kognitif, teori Uses and Gratifications, teori Uses and Effects, dan Teori ketergantungan media.
Remaja Pengguna Game Online
Perilaku Komunikasi
Intrapribadi Teori Disonansi
Kognitif Teori Tindakan
yang Beralasan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELETIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan Hasan, 2002:21. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Menurut Moleong 1989, jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dimana data yang
dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata atau gambar daripada angka-angka Basrowi dan Suwandi, 2008:187. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk :
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada. 2.
Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan dalam menghadapi masalah yang sama
dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang Hasan, 2002:22.
Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada
di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu cirri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran
tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Metode deskriptif kualitatif memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena dimana
kedalaman data menjadi pertimabangan dalam penelitian ini Bungin, 2008:68. Metode deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori.
Metode ini menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti bertindak sebagai pengamat. Ia hanya membuat kategori pelaku, mengamati gejala
dan mencatatnya dalam buku observasi. Dengan suasana alamiah berarti peneliti terjun ke lapangan. Ia tidak berusaha memanipulasi objek karena kehadirannya
mungkin mempengaruhi gejala, peneliti harus berusaha memperkecil pengaruh tersebut.
47