Universitas Sumatera Utara
senang main game online kak daripada gabung-gabung sama teman, terus jadi sering bohong sama orangtua jugalah kak.”
4.1.4.2 Informan 2
Informan kedua ini juga merupakan informan yang sangat aktif menggunakan game online. Firdaus menggunakan game online setiap hari dengan
frekuensi waktu rata-rata 3 – 3,5 jam per hari. Hari Minggu adalah hari paling lama bagi informan ini untuk bermain game online karena hari tersebut
merupakan hari libur. Firdaus bermain game online adalah untuk memenuhi kebutuhannya akan hiburan. Firdaus mengatakan dengan menggunakan game
online kebutuhan akan hiburannya terpenuhi dan dia juga merasa puas ketika menggunakan game online. Firdaus masih menyadari jika dia juga tidak boleh
terlalu sering menggunakan permainan yang bersifat online tersebut. “Terpenuhilah kak, tapi kadang berpikir jangan sering kali.”
Firdaus sudah merasa ketagihan bermain game online bahkakn dia mengakui sudah merasa ketergantungan menggunakan game online sebagai
sarana hiburan. Informan ini merasakan game online sudah seperti teman sehari- hari karena dia lebih senang bermain sendiri dibanding harus bermain dengan
teman sebayanya. “Karena udah ketagihan kak.
Udah ketergantungan, karena memang saya lebih sering main sendiri jadi hiburan saya mending main game online
kak.” Permainan yang paling sering digunakan oleh informan kedua ini adalah
game Point Blank. Alasan informan ini memilih game tersebut adalah karena informan ini menyukai permainan yang bersifat tembak-menembak. Biaya yang
dihabiskan oleh Firdaus setiap harinya untuk bermain game online kurang lebih Rp 10.000. Remaja yang ditemui masih sedang mulai bermain game online ini
mengakui sebenarnya uang jajan yang diberikan oleh orangtuanya kadang cukup kadang tidak cukup untuk memenuhi biaya yang dihabiskan untuk menggunakan
game online setiap harinya. Akhirnya hal yang paling sering dilakukannya adalah berbohong kepada kedua orangtuanya, informan ini menambahkan dia bisa
Universitas Sumatera Utara
berbohong karena kondisinya sebagia anak kos sehingga orangtuanya tidak mengetahui apa yang sering dilakukannya.
“Karena suka aja kak sama game yang tembak-tembakan kak. Biaya yang habis sehari biasanya kurang lebih Rp 10.000 lah kak. Untuk memenuhi
biaya yang banyak kadang jadi berbohong sama orangtualah kak, karena agak mendukung juga sih aku sebagai anak kos. Uang jajan dari orangtua
kadang cukup tapi kadang ga juga kak.” Remaja yang cukup pemalu ini mengenal game online sejak memasuki
Sekolah Menengah Pertama SMP, sebelum mengenal game online Firdaus biasanya menggunakan internet untuk menggunakan jejaring sosial facebook
karena remaja ini mengakui dia lebih senang dan nyaman jika sendiri saja. Memasuki Sekolah Menengah Pertama, Firdaus akhirnya harus tinggal terpisah
dengan orangtuanya yang bertempat tinggal di Saribu Jandi dan dia memilih untuk tinggal di kamar kos di daerah Saribudolok tepatnya di jalan Kemakmuran.
Setelah mengenal game online informan ini terkadang masih senang untuk menyendiri di kamar kosnya.
“Main fb, tapi lebih sering sendiri sih. Bermain dengan teman sebaya ga ada kak kalau main sama teman-teman, kan lebih sering sendiri kak.”
4.1.4.3 Informan 3