Induksi kanker payudara oleh benzoalphapyrene. Prosedur transplantasi tumor

36 Sebelum perlakuan, terhadap setiap tikus ditimbang berat badannya dan diamati kesehatannya secara fisik gerakannya, berat badan, makan dan minum. Jika ada tikus yang sakit pada saat adaptasi ini, maka diganti dengan tikus yang baru dengan kriteria yang sama dan diambil secara acak.

3.11. Prosedur Kerja

Dua puluh lima ekor tikus strain Wistar dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok Kontrol 1 C1, Kontrol 2 C2, Perlakuan 1 T1, Perlakuan 2 T2, dan Perlakuan 3 T3. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 tikus Wistar, kemudian dikandangkan sesuai kelompok dan tiap tikus diberi penomoran dengan memberi tanda pada telinga tiap tikus. Masing-masing kelompok diberi perlakuan seperti pada alur kerja gambar 2.

3.11.1. Induksi kanker payudara oleh benzoalphapyrene.

Induksi kanker dilakukan dengan penyuntikan benzoalphapyrene 0,3 mggrbbhr dalam larutan oleum olivarum, dan diberikan dalam dosis 0,1 mg20grbb secara selama 10 hari. Setelah muncul kanker 1-3 minggu dilakukan inokulasi sel kanker payudara pada payudara tikus resepien. Kemudian diamati timbulnya massa tumor pada payudara tikus resipien dengan cara palpasi. Universitas Sumatera Utara 37

3.11.2. Prosedur transplantasi tumor

a. Tikus donor dimatikan dengan dekapitasi servikalis, kemudian diletakkan terlentang pada tatakanalas fiksasi dan keempat kakinya difiksasi dengan jarum. b. Kulit di bagian yang bertumor diusap dengan alkohol 70, kemudian dibuat sayatan dengan gunting lurus, untuk mengeluarkan tumor. c. Tumor diletakkan di cawan petri kecil yang telah terlebih dahulu dicuci dengan garam fisiologis dan diletakkan diatas es. d. Amati bentuk dan keadaan tumor, kemudian ambilpotong jaringan tumor yang masih baik yaitu bagian yang tanpa nekrosis biasanya di daerah tepi jika tumor besar sebanyak kira-kira yang dapat menghasilkan bubur tumor paling sedikit 1 ml dan taruh di cawan petri kecil lainnya. Bersihkan dari jaringan ikat simpai, jaringan nekrotik dan darah, kemudian cacahpotong-potong sampai halus dengan gunting hingga akhirnya terbentuk “bubur tumor” yang partikelnya dapat melewati jarum trokar. Tambahkan garam fisiologis lebih kurang sama banyaknya dengan volume tumor. e. Bubur tumor disuntikkan ke payudara tikus dengan dosis 0,2 ml menggunakan spuit insulin dengan ketepatan 10 -1 . f. Sisa tumor yang padat dimasukkan ke dalam botol formalin untuk dibuat sediaan mikroskopik. g. Masing-masing tikus diberi nomor di telinganya dan dimasukkan ke dalam kandang berbeda yang diberi label berisi : jenis kelompok perlakuan dan tanggal transplantasi. Universitas Sumatera Utara 38

3.11.3 Pengamatan morfologi benjolan, perubahan berat badan tikus.