Etiologi dan Patogenesis Kanker Payudara

14  Lingkungan, paparan terhadap senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon PAH sebagai bahan polutan yang dibentuk selama pembakaran batubara, minyak, kayu, gas, sampah, rokok, pabrik dinyatakan pada hewan percobaan dapat beresiko menjadi kanker payudara, begitupun pada manusia masih belum jelas dan menjadi bahan penelitian yang terus dilakukan. 3,4,21

2.2.3. Etiologi dan Patogenesis

Berkembangnya kanker payudara umumnya berhubungan dengan faktor hormonal dan genetik riwayat keluarga. Secara sporadik, kanker payudara berhubungan dengan paparan hormonal dan secara herediter berhubungan dengan mutasi germ- line. Herediter Ditemukan 13 kanker payudara terjadi secara herediter pada garis pertama keturunan, hanya sekitar 15 yang diakibatkan oleh multifaktorial dan mutasi germ-line. Sekitar 23 kanker payudara terjadi secara familial. Hal ini dikaitkan dengan BRCA1 dan BCRA2. Probabilitas terjadinya kanker payudara berhubungan dengan mutasi gen ini meningkat jika terjadi pada garis pertama keturunan, penderita terkena sebelum menopause dan atau dengan kanker multiple, atau pada pria dengan kanker payudara dan jika ada anggota keluarga menderita kanker ovarium. Secara herediter penyebab terjadinya mutasi multifaktorial dan pada umumnya antar faktor ini saling mempengaruhi. Perubahan terjadi pada salah satu gen dari Universitas Sumatera Utara 15 sekian banyak gen yang dapat mencetuskan suatu transformasi maligna didukung oleh faktor lain. 22 Gen BRCA1 dan BCRA2 Pada kanker payudara ditemukan dua gen yang bertanggung jawab pada 23 kasus familial atau 5 secara keseluruhan, yaitu gen BRCA1 yang berlokasi pada kromosom 1717q21 dan gen BCRA2 yang berlokasi pada kromosom 13q-12-13. Adanya mutasi dan delesi BCRA1 yang bersifat herediter pada 85 menyebbkan terjadinya peningkatan resiko terkena kanker payudara, 10 secara nonherediter dan kanker ovarium. Mutasi dari BCRA1 menunjukkan perubahan ke arah karsinoma tipe medular, cenderung high grade, mitotik sangat aktif, pola pertumbuhan sinsitial dan status reseptor estrogen negatif dan mempunyai Prognosis yang buruk. Gen BCRA2 yang berlokasi pada kromosom 13q melibatkan 70 untuk terjadinya kanker payudara secara herediter dan bukan merupakan mutasi sekunder dari BCRA1. Seperti halnya BCRA1 dan BCRA2 juga dapat menyebabkan kanker ovarium dan pada pria dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. 22 Mutasi Germline Faktor genetik ditunjukkan dengan kecenderungan familial yang kuat. Tidak adanya pola pewarisan menunjukkan bahwa insiden familial dapat disebabkan oleh kerja banyak gen atau oleh faktor lingkungan serupa yang bekerja pada anggota keluarga yang sama. Pada penderita sindroma Li-Fraumeni terjadi mutasi dari tumor supressor gen p53. Keadaan ini dapat menyebabkan keganasan pada Universitas Sumatera Utara 16 otak dan kelenjar adrenal pada anak-anak dan kanker payudara pada orang dewasa. Ditemukan sekitar 1 mutasi p53 pada penderita kanker payudara yang dideteksi pada usia sebelum 40 tahun. 22 Mutasi Sporadik Secara mayoritas keadaan mutasi sporadik berhubungan dengan paparan hormon, jenis kelamin, usia menarche dan menopause, usia reproduktif, riwayat menyusui dan estrogen eksogen. Keadaan kanker seperti ini dijumpai pada wanita postmenopause dan overekspresi estrogen reseptor. Estrogen sendiri mempunyai dua kemampuan untuk berkembangnya kanker payudara. Metabolit estrogen dapat menyebabkan mutasi dan menyebabkan perusakan DNA-radikal bebas. Melalui aktivitas hormonal, estrogen dapat menyebabkan proliferasi lesi premaligna menjadi suatu maligna. Sifat bergantung hormon ini berkaitan dengan estrogen, progesteron dan reseptor hormon steroid lain di inti sel payudara. Pada neoplasma yang memiliki resptor ini terapi hormon antiestrogen dapat memperlambat pertumbuhannya dan menyebabkan regresi tumor. 22

2.2.4. Penatalaksanaan