7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proliferasi Sel
Proliferasi sel menghasilkan dua sel yang berasal dari satu sel. Keadaan ini membutuhkan pertumbuhan sel yang kemudian diikuti oleh pembelahan divisi
sel. pertumbuhan sel yang tidak terkendali merupakan ciri khas kanker. Sel kanker secara umum berisi biomolekul yang diperlukan untuk bertahan, proliferasi,
diferensiasi, kematian sel dan ekspresi tipe sel dengan fungsi khusus cell-type- spesifics functions. Kegagalan regulasi fungsi inilah yang menghasilkan
perubahan fenotip dan kanker.
2,15
Pada jaringan normal, proliferasi sel mengarah kepada penambahan jaringan. Dimana jumlah sel tidak hanya tergantung kepada proliferasi sel tetapi
juga oleh kematian sel. kematian sel terprogram apoptosis adalah proses dikeluarkannya sel-sel yang rusak. Keseimbangan antara produksi sel baru dan
kematian sel itulah yang mempertahankan sel yang tepat pada jaringan homeostasis.
2
2.1.1. Siklus Sel
Divisi sel terdiri dari dua proses yang berurutan, terutama ditandai dengan repikasi DNA dan segregasi kromosom yang berreplikasi menjadi dua sel yang
terpisah. Secara umum sel divisi terbagi dua tahap, yaitu : mitosis M adalah proses divisi inti dan interfase yaitu fase selingan diantara dua fase M. tahap
Universitas Sumatera Utara
8
mitosis dibagi atas profase, metaphase, anaphase dan telofase. Tahap interfase terdiri dari G1, S dan G2. Replikasi DNA terjadi pada fase S. Fase S didahului
oleh suatu gap disebut G1, masa ini sel bersiap-siap untuk sintesis DNA dan diikuti dengan gap yang disebut G2, yaitu sel siap untuk mitosis. Sel pada G1,
sebelum berkomitmen repllikasi DNA, akan memasuki fase istirahat disebut G0. Sel pada G0 berada pada keadaan tidak tumbuh atau sel tidak berproliferasi.
16
Gambar 2.1 Siklus sel Sumber: Pathologic Basis of Disease 7th ed, 2005. Kumar, Abbas, Fausto
2.1.2. Pengaturan Siklus Sel
Perpindahan dari satu fase siklus sel ke fase berikutnya mengikuti pola yang teratur dan diregulasi oleh protein sel yang berbeda. Protein famili siklin
merupakan kunci regulator siklus sel. Siklin berikatan dan mengaktifkan anggota
Universitas Sumatera Utara
9
cyclin-dependent kinase Cdk family yang menyebabkan progresi siklus sel. Progresi siklus sel diatur oleh level family siklin tertentu. Siklin dibagi atas
beberapa kelas yang berhubungan dengan fase siklus sel yang diaturnya. Anggota cyclin D family adalah siklin fase G1 yang mengatur sel dari G0 memasuki G1.
Siklin D di up-regulasi oleh faktor pertumbuhan dan signal eksternal melalui ras GTP-ase signaling pathway. Siklin D berikatan dengan Cdk4 dan Cdk6. Cyclin D-
dependent kinases mendorong untuk memasuki fase S. Cyclin D-Cdk4 membuat hipofosforilasi protein Retinoblastoma pRB dan memfasilitasi ekspresi siklin E.
Siklin E dan Siklin A mampu berikatan dengan Cdk2 dan mempromosikan progresi siklus sel melalui transisi G1S. Siklin E-Cdk2 dan Siklin A-Cdk2
membuat hiperfosforilasi dan inaktifasi pRB. Inaktifasi pRB menyebabkan aktifasi faktor transkripsi E2F. Siklin E menstimulasi gabungan kompleks
replikasi melalui interaksi dengan Cdc6. Siklin A mengaktifasi sintesis DNA melalui kompleks replikasi yang baru bergabung dan menghambat gabungan
kompleks replikasi yang baru. Siklin E menginisiasi kembali kompleks replikasi yang diblok oleh siklin A. Siklin B1, B2 dan partner katalitiknya, Cdk1 cdc2, p34
kinase adalah komponen fase Mmaturing factor MPF factors yang meregulasi proses yang mengarahkan gabungan mitotic spindle dan sister-chromatid pair.
17
Kegagalan pemantauan secara memadai terhadap keakuratan replikasi DNA akan menyebabkannakumulasi mutasi dan transformasi ganas yang
mungkin terjadi. Oleh karena itu, sebagai contoh, pada saat DNA dirusak misalnya, oleh radiasi ultraviolet, protein tumor supresor gen TP53 akan
distabilkan dan menginduksi transkripsi CDKN1A dulu p21, suatu inhibitor CDK. Inhibitor ini menahan sel dalam fase G1 dan G2 sampai DNA dapat
Universitas Sumatera Utara
10
diperbaiki. Pada tahap tersebut kadar TP53 menurun, CDKN1A berkurang, sel dapat melanjutkan tahapan. Jika kerusakan DNA terlalu luas, TP53 akan memulai
suatu kaskade peristiwa untuk meyakinkan sel agar melakukan bunuh diri apoptosis.
1
Gambar 2.2. Regulasi siklus sel
1
2.1.3. Apoptosis