Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Variabel
Signifikansi 2 tailed
Z score Distribusi
Self Regulated Learning 0.97
0.488 Normal
Persepsi Dukungan Sosial Keluarga 0.681
0.719 Normal
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan test for linearity, yang menunjukkan bahwa data variabel dukungan sosial keluarga berkorelasi secara
linear terhadap self regulated learning. Data penelitian dikatakan berkorelasi secara linear apabila p 0.05 untuk linearity dan nilai Sig pada Deviation
From Linearity nilainya 0,05. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 13. Hasil Uji Linearitas Variabel
Sig. Linearity
Sig. Deviation From Linearity
Keterangan Dukungan Sosial KeluargaSelf
Regualated Learning 0.000
0.053 Linear
C. Hasil Utama Penelitian
1. Hasil Perhitung Korelasi Antar Variabel
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning mahasiswi USU yang
telah menikah.
Sebelum analisa data dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas untuk mengetahui apakah asumsi tes parametrik
telah terpenuhi atau tidak dalam penelitian ini.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan program SPSS Statistic
Package for Social Science release 16.0 for window. Pada penelitian ini, akan dilihat bagaimana hubungan dukungan sosial keluarga dengan self regulated
learning pada mahasiswi S2 yang telah menikah. Setelah dilakukan analisis korelasi pada data penelitian dukungan sosial
keluarga dengan self regulated learning maka didapat koefisien korelasi r sebesar 0.460 dan p = 0.000. Dengan nilai p 0.05 ini berarti H
ditolak. Artinya, pada tingkat kepercayaan 95, ada hubungan positif antara perspsi
dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning pada mahasiswi S2 USU yang telah menikah. Semakin tinggi persepsi dukungan sosial keluarga
maka semakin tinggi self regulated learning pada mahasiswi S2 USU yang telah menikah. Sebaliknya, semakin rendah persepsi dukungan sosial keluarga maka
semakin rendah self regulated learning pada mahasiswi S2 USU yang telah menikah. Dengan nilai r = 0.460 dapat dikatakan bahwa kekuatan korelasi antara
persepsi dukungan sosial keluarga memiliki hubungan yang sedang dengan self regulated learning. Kesimpulan tersebut dilihat dari tabel berikut.
Table 14. Korelasi antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Self Regulated Learning
Correlations SRL
PDKS Persepsi Dukungan Sosial Keluarga
Pearson Correlation 1
.460 Sig. 1-tailed
.000 N
70 70
Self Regulated Learning Pearson Correlation
.460 1
Sig. 1-tailed .000
N 70
70
2. Kategorisasi Data
a. Kategorisasi Dukungan Sosial Keluarga Analisa data penelitian dapat dilakukan dengan pengelompokan yang
mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. Data penelitian tentang kategori
persepsi dukungan sosial seperti tertera pada table 15 berikut: Tabel 15. Deskripsi Skor Empirik dan Hipotetik Persepsi Dukungan Sosial
Keluarga Variabel
Mean empiric Mean hipotetik
Perspsi Dukungan Sosial keluarga
Min Max Mean
SD Min Max Mean SD
39 73
57.97 7.352 19
76 47.5
9.5 Berdasarkan table. 14, diperoleh mean empirik untuk skala perspsi
dukungan sosial keluarga sebesar 57,97 dengan SD empirik sebesar 7,352, sedangkan untuk mean hipotetiknya 47.5 dengan SD hipotetiknya sebesar 9,5.
Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik 57,97 47,5.
Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki persepsi dukungan sosial keluarga yang lebih tinggi daripada yang
diperkirakan alat ukur. Berdasarkan kategorisasi subjek penelitian secara empirik, data
dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan utnuk kemudian disusun menurut norma tertentu. Menurut Azwar 2000, subjek dikategorikan menjadi tiga
kelompok dengan rumus: a. Tinggi
= X ≥ Mean + 1 SD
b. Sedang = Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD
c. Rendah = X Mean – 1 SD
Untuk kriteria variabel persepsi dukungan sosial keluarga mahasiswi program magister USU yang telah menikah dengan frekuensi dan presentase dapat
dilihat pada table berikut ini Tabel. 16 Kategorisasi Subjek pada Variabel Persepsi Dukungan Sosial Keluarga
Variabel Rentang nilai
Kategori Jumlah
Persentase Persepsi
Dukungan Sosial Keluarga
X ≥ 65.322
Tinggi 11 Orang
15.71 50.618
≤ X 65.332 Sedang 49 Orang 70
X 50.618 Rendah
10 Orang 14.29
Total 70 orang
100 Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 16 menunjukkan bahwa 11
orang 15,71 mahasiswi yang termasuk dalam kategori persepsi dukungan sosial keluarga tinggi, 49 orang 70 termasuk dalam kategori sedang, dan 10
orang 14,39 termasuk dalam kategori persepsi dukungan sosial keluarga rendah.
b. Kategorisasi Self Regulated Learning Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi
normal. Data penelitian tentang kategori dukungan sosial seperti tertera pada tabel 16 berikut:
Tabel.16 Deskripsi Skor Emprik dan Hipotetik Self Regulated Learning Variabel
Mean empiric Mean hipotetik
Self Regulated Learning
Min Max
Mean SD
Min Max Mean SD
103 193
155.64 18.638 52
208 130
26 Berdasarkan table 16, diperoleh mean empirik untuk skala self regulated
learning sebesar 155.64 dengan SD empirik sebesar 18.638, sedangkan untuk mean hipotetiknya 130 dengan SD hipotetiknya sebesar 26. Hasil perbandingan
antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean
empirik lebih besar dari mean hipotetik 155.64 130. Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki dukungan sosial
keluarga yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan alat ukur. Rangkuman data penelitian tersebut, selanjutnya digunakan untuk
mengkategorisasikan self regulated learning mahaswi S2 USU yang telah menikah. Berdasarkan kategorisasi subjek penelitian secara empirik, data
dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut norma tertentu.
Untuk kriteria variabel self regulated learning mahasiswi program magister USU yang telah menikah dengan frekuensi dan presentase dapat dilihat
pada tabel berikut ini: Table. 17 Kategorisasi Subjek pada Variabel Self Regulated Learning
Variabel Rentang nilai
Kategori Jumlah
Persentase Self Regulated
Learning X
≥ 174,278 Tinggi
13 Orang 18,57
137,002 ≤ X 174,278 Sedang 48 Orang
68,57 X 137,002
Rendah 9 Orang
12,86 Total
70 orang 100
D. PEMBAHASAN