24
Dalam penelitian ini data yang diperoleh yaitu dengan melakukan wawancara dan pengamatan langsung pada Pimpinan PERSIS 69
Kramat Asem. Rujukan selanjutnya adalah salah satu karya M. Natsir yaitu Capita Selecta jilid 1 dan kejadian-kejadian sosial yang terjadi di
Pesantren Persatuan Islam PERSIS 69 Jakarta. 2.
Data Sekunder Data sekunder yaitu data atau sumber yang diperoleh dari
siapapun yang bukan merupakan saksi mata atau orang yang tidak hadir pada saat peristiwa yang diceritakan. Atau sebagai data
pendukung yaitu berupa data-data tertulis baik itu buku maupun sumber lain yang memiliki relevansi dengan masalah yang dibahas.
Salah satunya seperti Abudin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
2005, Thohir Luth, M. Natsir Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta: Gema Insani Press,1999, atau jurnal, majalah, internet dan lain
sebagainya yang ikut memperkaya dalam memberikan data yang ada relevansinya dengan penelitian ini.
C. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan permasalahan yang dibahas dan dikaji maka dalam pengumpulan data ini melewati berbagai prosedur, di antaranya adalah seleksi
buku yang relevan dari sumber primer dan sumber sekunder. Kemudian menelaah buku mengenai masalah yang diteliti dn yang terakhir katagorisasi informasi
melalui data yang ada. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data melalui:
25
1. Observasi
Menurut Syaodih N observasi adalah suatu tekhnik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung.
4
Atau suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau
diagnosis.
5
Pengamatan langsung dilakukan di tempat penelitian yaitu Pesantren Persatuan Islam 69 Jakarta Timur. Yang diamati yakni
adminisrasi sekolah, kurikulum, serta sarana dan prasarana. 2.
Wawancara Yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
interviewee yang
memberikan jawaban
atas pertanyaan tersebut yang bertujuan untuk menggali dan mendapatkan
informasi untuk suatu tujuan tertentu.
6
Disini penulis melakukan jenis wawancara semi terstruktur. Jadi pewawancara selain tidak membatasi
jawaban dari terwawancara selama jawaban tersebut tidak keluar dari konteks pembicaraan dan tema. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran dan penjelasan langsung mengenai data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
Jenis wawancara yaitu pendekatan yang menggunakan wawancara bebas terpimpin. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
4
Djam’an Satori dan Aan Komariah, op.cit., h.105
5
Ibid, h.131
6
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika,2012, h.118
26
3. Dokumentasi
Yaitu mencari informasi dengan menggunakan tulisan-tulisan yang ada dan mengumpulkan dokumen tentang bahan yang diteliti,
seperti buku-buku, laporan atau arsip yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik ini penulis pergunakan untuk mendapatkan data
tambahan tentang penelitian yang sedang dibahas dalam skripsi ini. Dalam hal ini penulis mendapatkan dokumentasi di Pesantren
Persatuan Islam 69.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode fenemonologi, yakni studi tentang pengetahuan yang berasal dari kesadaran atau cara kita memahami suatu obyek
dan peristiwa yang menjadi pengalaman seseorang secara sadar. Selain itu fenomenologi juga merupakan gagasan mengenai bagaimana seharusnya peneliti
dalam memandang realitas sosial, fakta sosial atau fenomena sosial yang menjadi masalah penelitian.
7
Karena terkait langsung dengan gejala-gejala yang muncul di sekitar lingkungan manusia terorganisir dalam satuan pendidikan formal.
Pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang menjelaskan latar belakang munculnya konsepsi tersebut.
E. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data penelitian yang valid mengenai kejelasan fenomena penelitian sesuai dengan kenyaataan. Maka data dikelola secara
sistematis dalam bentuk dokumentasi sehingga dapat memberikan informasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sebagai pemeriksaan dan
pengecekan keabsahan sebuah data. Triangulasi dapat dipahami sebagai tekhnik pemeriksaan keabsahan data untuk keperluan pengecekan atau membandingkan
dari keseluruhan data yang ada.
8
7
Moleong Lexy, op.cit., h.8
8
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta:Gaung Persada Press,2009, h.154