Manajemen Kontribusi Pendidikan M. Natsir di PERSIS

68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehadiran M. Natsir dalam tubuh PERSIS bukan merupakan suatu kebetulan tetapi ada tuntutan dari intelektualitasnya untuk menjatuhkan pilihannnya pada PERSIS sebagai wadah meniti karir yang lebih jauh lagi. Apalagi tantangan yang dihadapi oleh umat Islam pada abad ke 20 itu sangat memotivasinya untuk merespon tantangan-tantangan tersebut dengan kemampuan yang dapat dipertanggung jawabkan. Bagi PERSIS keberadaan pendidikan sudah pasti akan mengikutsertakan M. Natsir di dalamnya, bisa sebagai pemerakarsa atau juga sebagai pengelola. Dalam kelembagaan PERSIS bukan merupakan satu hal yang mustahil bahwa suksesnya PERSIS dalam bidang pendidikan adalah karena jasa M. Natsir juga. Dengan pengertian lain, PERSIS dalam mendayagunakan pendidikan sebagai salah satu wahana dakwah Islamiyah, tidak bisa dilepaskan dari peranan M. Natsir dalam pendidikan tersebut. Banyak pemikiran-pemikiran yang beliau sumbangkan. Diantaranya bidang publikasi dan jurnalisitk, bidang tabligh dan dakwah serta bidang pendidikan. Bahkan bagi organisasi PERSIS kehadiran M. Natsir dianggap sangatlah memberikan kontribusi yang signifikan. Adapun bentuk-bentuk pengabdian M. Natsir dalam bidang pendidikan seperti keaktifan beliau dalam mengajar siswa didiknya dan beliau telah mendirikan sekolah-sekolah yang diantaranya, Taman Kanak-kanak Kindergarten, HIS Holland Islandsche School, MULO Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, dan AMS Algemene Middlebaar School yang kemudian berganti nama menjadi Pendidikan Islam Pendis. Itulah yang melatarbelakangi M. Natsir memilih PERSIS sebagai lembaga dakwahnya dibanding dengan lembaga-lembaga Islam lainnya yaitu karena PERSIS dirasa M. Natsir dapat menjawab tantangan-tantangan kebudayaan lokal non-muslim pada saat itu dan PERSIS dianggap sebagai lahan yang tepat untuk mengembangkan bakat dan tujuan hidupnya. B. Saran Dengan dilakukan penelitian ini penulis memiliki harapan: 1. Bagi peneliti bisa mengetahui lebih dalam lagi dan mencari sumber referensi yang relevan tentang kontribusi M. Natsir di Persatuan Islam. 2. Bagi peneliti juga bisa lebih baik lagi dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pendidikan Islam itu sendiri. 3. Untuk Civitas Akademika, penulis berharap agar dapat melanjutkan penelitian dan mengembangkan pemikiran dan cita-cita M. Natsir. 4. Untuk mahasiswa, agar dapat memahami lebih dalam lagi mengenai kontribusi dan pemikiran-pemikran M. Natsir dalam usahanya untuk memajukan pendidikan Islam. 5. Untuk Persatuan Islam PERSIS sendiri penulis berpesan agar mengembangkan sistem Pendidikan Islam yang sesuai dengan al- Qur’an dan al-Sunnah kepada santri-santri pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA A. Susanto. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: AMZAH, 2009. Artawijaya. “M. Natsir Maestro Dakwah Yang Tak Kenal Lelah”. Al-Mujtama’. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Derani, Saidun. Mohammad Natsir Dan Keterlibatannya Dalam Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia. pada Program Ilmu Agama Islam Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2004. Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009. Federspiel, M Howard. Labirin Ideologi Muslim;Pencarian dan Pergulatan PERSIS di Era Kemunculan Negara Indonesia 1923-1957. Jakarta: SERAMBI, 2004. Feisal, A Jusuf dkk. Pemikiran dan Perjuangan Mohammad Natsir. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001. Hakiem, Lukman. Dkk. 100 Tahun Mohammad Natsir; Berdamai dengan Sejarah. Jakarta: Penerbit Republika, 2008. Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2012. http:digilib.umm.ac.id. Pemikiran Pendidikan Islam Mohammad Natsir. Diunduh tanggal 29 April 2010 http:id.wikipedia.orgwiki Persatuan Islam Idi, Abdullah. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.