17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Inhibitor reduktase statin, niasin, atau eztimibe. Dari pilihan- pilihan tersebut statin merupakan pilihan utama karena dianggap
sebagai agen yang paling poten dalam menurunkan LDL. Statin mengganggu konversi HMG-KoA menjadi mevalonat, dengan
menghambat enzim HMG-KoA reduktase. Produk statin yang ada saat ini termasuk lovastatin, pravastatin, simvastatin, fluvastatin, dan
atorvastatin Dipiro,2005. Kombinasi terapi dengan sequestran asam empedu dan
lovastatin dianggap rasional karena jumlah reseptor LDL meningkat, memicu terjadinya degradasi kolesterol LDL, sintesis intraseluler
kolesterol dihambat, dan pengolahan kembali enterohepatik asam empedu diganggu. Kombinasi terapi statin dengan ezetimibe juga
rasional karena eztimibe menghambat absorpsi kolesterol melewati mukosa usus dan reduksi bertambah 12-20 ketika dikombinasi
dengan statin atau obat lain Dipiro,2005.
2.3.3 Obat-obat yang digunakan dalam hiperlpidemia
2.3.3.1 Statin Statin Simvastatin, lovastatin, atorvastatin, dan
Fluvastatin merupakan senyawa yang paling efektif dan baik toleransinya untuk mengobati dislipidemia. Merupakan
inhibitor kompetitif 3-OH-3-metilglutaril koenzim A HMG- CoA reduktase yang mengkatalisis tahap awal pembatasan
laju pada biosintesis kolesterol. Mekanisme kerja dalam menghambat kerja HMG CoA reduktase dapat dilihat pda
gambar 2.3. Statin yang lebih kuat atorvastatin dan simvastatin dalam dosis tinggi dapat menurunkan kadar
trigliserida yang disebabkan naiknya kadar VLDL. Statin juga
mempengaruhi kadar kolesterol
darah dengan
menghambat pembentukan kolesterol di dalam hati yang menyebabkan peningkatan ekspresi gen reseptor LDL. Kadar
trigliserida tinggi 250 mgdl dikurangi secara berarti oleh
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
statin dan presentase penurunannya sama dengan presentase penurunan LDL-C. Efek samping yang perlu diperhatikan
adalah terjadinya gangguan pencernaan, miopati, dan gangguan hati Gilman, 2012.
2.3.3.2 Sekuestren asam empedu Resin Kolestiramin
dan kolestipol
merupakan obat
hipolipidemia yang pertama kali, dan paling aman karena tidak di absorpsi dari usus. Kolestiramin dapat menurunkan
kolesterol total 13 dan LDL-C 20, dibandingkan dengan diet, penurunan kolesterol total 5 dan LDL-C 8.
Sekuestren asam empedu sangat bermuatan positif dan mengikat asam-asam empedu bermuatan negatif. Karena
ukurannya yang besar, resin tidak diabsorbsi, dan asam empedu yang terikat diekskresi dalamm feses. Karena
biasanya lebih dari 95 asam empedu diabsorbsi, gangguan ini akan mendeplesi akumulasi asam empedu dalam hati dan
sintesis asam empedu di hati meningkat. Akibatnya kandungan kolesterol di hati berkurang, menstimulasi
produksi reseptor LDL. Karena resin diberikan dalam bentuk garam
klorida, jarang
dilaporkan adanya
asidosis hiperkloremia. Penggunan terhadap hipertrigliserida parah
dihindari karena resin-resin ini dapat meningkatkan kadar trigliserida Gilman, 2012.mekanisme kerja resin sebagai
antihiperlipidemia dapat dilihat pada gambar 2.3.
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
[ Sumber :Basic clinical pharmacology,2007]
Gambar 2.3 : Mekanisme kerja Resin, Niasin,Ezetimibe, dan Inhibitor HMG-CoA reduktase
2.3.3.3 Asam nikotinat Niasin Niasin cenderung mempengaruhi hampir semua
parameter lipid. Niasin menghambat lipolisis trigliserida oleh lipolisis sensitif hormon di jaringan adiposa yang akan
mengurangi transpor asam lemak bebas ke hati dan menurunkan sintesis trigliserida di hati. Menurunnya
Trigliserida juga berimplikasi kepada penurunan VLDL dan menyebabkan berkurangnya kadar LDL. Niasin juga
meningkatkan kadar LPL yang mendorong bersihan kilomikron dan trigliserida VLDL serta meningkatkan HDL-
C dengan mengurangi bersihan fraksional apoA-1 dalam HDL dan bukan meningkatkan sintesis HDL. Dua efek
samping yang penting untuk diperhatikan adalah terjadinya kulit memerah dan dispepsia yang berakibat terhadap
usus Darah
Hepatosit
Asam empedu
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ketidakpatuhan pasien Gilman, 2012. Mekanisme kerja Niasin dapat dilihat pada gambar 2.3.
2.3.3.4 Turunan asam Fibrat Asam fibrat bekerja dengan mengikat reseptor
Peroxisome Proliferator-Activated Receptors PPARs yang mengatur transkripsi gen sehingga dapat menurunkan
trigliserida, LDL, dan meningkatkan HDL. Pengikatan ini mengakibatkan terjadinya peningkatan oksidasi asam lemak,
aktivitas lipoprotein lipase, dan penurunan ekspresi Apo C- III. Pada pasien dengan hipertrigliserida ringan 400 mgdl
dapat menurunkan kadar trigliserida hingga 50 dan meningkatkan HDL-c sekitar 15. Efek samping yang sering
terjadi adalah gangguan gastrointestinal sebesar 5, kemudian ruam kulit, urtikaria, rambut rontok, mialgia, lelah,
sakit kepala, impotensi, dan anemia tapi jarang. Dilaporkan terjadi sedikit peningkatan transaminase di hati dan
penurunan alkalinfosfatase Gilman, 2012.
2.3.4 Induksi Hiperlipidemia