25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5.3 Senyawa Tanin
Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu. Tanin dapat
bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tak larut dalam air. Dalam industri, tanin adalah senyawa yang berasal dari
tumbuhan yang mampu mengubah kulit hewan yang mentah menjadi kulit siap pakai karena kemampuanya menyambung silang protein.
Secara kimia terdpaat dua jenis tanin utama yaitu tanin terkondensasi yang tersebar luas dalam paku-pakuan, gimnospermae, dan
angiospermae dan yang kedua tanin terhidrolisa yang penyebarannya terbatas pada tumbuhan berkeping dua Harbone, 1987.
Tannin merupakan senyawa yang larut dalam air dan dapat ditemukan pada banyak taumbuhan tingkat tinggi. Tanin dapat
bereaksi dengan protein, enzim pencernaan, polisakarida dan molekul lain Aiura and Maria., 2007. Menurut Hagerman 2002 tanin
memiliki efek pada sistem biologi karena kemampuannya sebagai agen pengkhelat ion logam, agen presipitasi protein, dan antioksidan
biologi.
a b
[Sumber:Hagerman, 2002]
Gambar 2.6 : epikatekin a katekin b
2.5.3.1 Aktivitas Tannin dalam Menurunkan kadar lipid plasma Selain memilki efek antimikroba dengan menghambat
enzim dan membentuk komplek dengan ion logam, tanin juga dapat menurunkan profil lipid dan meningkatkan
aktivitas antioksidan yang signifikan Shallan et al.,2014. Pada penelitian ekstrak etanol Terminalia chebula, tanin
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menurunkan kadar kolesterol plasma dengan meningkatkan ekskresi dalam asam empedu Choudary, 2013. Tannin juga
memiliki efek diuretik yang dapat berkontribusi sebagai antihiperkolesterolemia Khera and Aruna., 2012. Tanin
terkondensasi dalam tanaman juga dapat menurukan serum kolesterol dengan meningkatkan variasi makanan, pengikatan
tanin pada lipid dalam saluran pencernaan Silanikove et al., 2004.
2.5. Ekstraksi