Pengertian ekstrak Metode Ekstraksi menggunakan pelarut

26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menurunkan kadar kolesterol plasma dengan meningkatkan ekskresi dalam asam empedu Choudary, 2013. Tannin juga memiliki efek diuretik yang dapat berkontribusi sebagai antihiperkolesterolemia Khera and Aruna., 2012. Tanin terkondensasi dalam tanaman juga dapat menurukan serum kolesterol dengan meningkatkan variasi makanan, pengikatan tanin pada lipid dalam saluran pencernaan Silanikove et al., 2004.

2.5. Ekstraksi

2.6.1 Pengertian ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengesktraksi senyawwa aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua-hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Depkes RI, 2000. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak meliputi: a. Faktor biologi Faktor-faktor biologi yang mempengaruhi mutu ekstrak adalah identitas jenis spesies, lokasi tumbuhan asal, periode pemanenan hasil tumbuhan, penyimpanan bahan tumbuhan, umur tumbuhan dan bagian yang digunakan. b. Faktor kimia Faktor-faktor kimia yang mempengaruhi mutu ekstrak adalah: 1 Faktor internal : jenis senyaa aktif dalam bahan, komposisi kualitatif-kuantitatif seyawa aktif, dan kadar total rata-rata senyawa aktif. 2 Metode eksternal: metode ekstraksi, perbandinngan ukuran alat ekstraksi diameter dan tinggi alat ukuran, kekerasan dan 27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kekeringan bahan,pelarut yang digunakan, kandungan logam berat, dan kandungan pestisida.

2.6.2 Metode Ekstraksi menggunakan pelarut

Ekstraksi menggunakan pelarut dibagi menjadi dua, yaitu ekstraksi dengan cara dingin dan cara panas. Cara dingin dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya a. Maserasi Maserasi adalah proses pengesktrakan simplisia dengan menggunakan beberapa pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada teperatur ruangan kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinu. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya Depkes RI, 2000. b. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan esktrak, terus menerussampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan Depkes RI, 2000. Ekstraksi dengan cara panas dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : a. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendinginan balik. Umumnya 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraski sempurna Depkes RI, 2000. b. Soxhlet Soxhlet adalah ekstraski menggunakan pelarut yang selalu baru umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Depkes RI, 2000. c. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar 40-50 o C Depkes RI, 2000. d. Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus terceluo dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98 o C selama waktu tertentu 15-20 menit Depkes RI, 2000. e. Dekok Dekok adalah infus pada аaktu yang lebih lama ≥γ0 o C dan temperatur sampai titik didih air Depkes RI, 2000.

2.6. Penapisan Fitokimia

Dokumen yang terkait

Efek Antidiare Ekstrak Etanol Daun Ranti (Solanum Americanum Mill.) Terhadap Tikus Putih Jantan

2 75 78

Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Rotan (Daemonorops draco (Willd.) Blume) terhadap Tikus yang Diinduksi Karagenan

7 79 92

Uji Efek Diuretik Ekstrak Etanol Buah Inggir-inggir (Solanum Sanitwongsei Craib) pada Tikus Putih Jantan

9 76 82

Studi in vitro ; Efek Antikolesterol dari Ekstrak Metanol Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total

15 119 83

UjiEfek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol 70% Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume)Terhadap Jaringan Hati Tikus Putih Jantan

3 28 88

:Uji Efek Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total, Trigliserida, Dan VLDL Pada Tikus Putih Jantan

4 30 124

PENDAHULUAN Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Kulit Buah Asam Jawa ( Tamarindus Indica L. ) Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Serum Darah Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Wistar.

0 1 5

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH ASAM JAWA Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Kulit Buah Asam Jawa ( Tamarindus Indica L. ) Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Serum Darah Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Wistar.

0 2 19

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN EKOR NAGA (Epipremnopsis media (Z&M) Engl.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN.

2 3 7

Efek Ekstrak Etanol Buah Terung Ungu (Solanum Melongena L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Trigliserida Pada Tikus Putih Jantan Hiperlipidemia.

0 1 42