C. Pertimbangan hakim dalam Putusan No: 06PID.SUS-ANAK2014PN.MDN.
Seorang hakim harus berpikir kedepan agar memberi keadilan bagi anak pelaku tindak pidana, Putusan hakim akan mempengaruhi kehidupan anak sebagai
pelaku tindak pidana, maka perlu pertimbangan hakim dalam penjatuhan hukuman pidana terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana penggelapan. yaitu :
1. Dakwaan Penuntut Umum
Terdakwa Muhammad Fadil Als.Rangga pada hari Senin, tanggal 30 Juni 2014, bertempat di aln K.L Yos Sudarso Km.21,5 Bangunan Baru Kampung Kurnia,
Kelurahan Belawan Bahrai, kecamatan Belawan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan dengan sengaja dan melawan
hukum yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, perbuatan mana dilakukan terdakwa
dengan cara sebagai berikut: Pada hari Senin, tanggal 30 juni 2014, Pukul 10.30 Wib,saksi korban Novlery
Takkas C.Hutapea Als. Lery berangkat dari rumahnya dengan menggunakan sepeda motor Yamaha VVixion BK 3425 ADK, menuju tempat jualan mie pangsit di Jalan
K.L.Yos Sudarso KM.21,5 Bangunan Baru Kampung Kurnia, Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Belawan, setelah memarkirkan sepeda motornya, namun tiba-tiba
datang terdakwa dan mengatakan “ Lae pinjam keretamu sebentar mau beli antenna ke kota, saya baru jual TV, nanti kalau sudah cair kukasihpun uang rokok lae “,
hingga saksi Korban Novlery Takkas C.Hutapea Als.Lery memberikan kunci kontak sepeda motor tanpa merasa curiga bahwa terdakwa kemudian menghidupkan sepeda
Universitas Sumatera Utara
motornya dan membawa sepeda motor saksi korban pergi menuju kota Belawan dengan membonceng seorang laki-laki tua, sementara saksi korban Novlery Takkas
C.Hutapea Als.Lery menunggu ditempat tersebut, selama 2dua jam, namun terdakwa tidak juga mengembalikan sepeda motor tersebut, hingga ketika itu saksi
korban sadar bahwa terdakwa telah melarikan motornya kemudian saksi korban menjumpai temannya yang bernama JOSUA TAMPUBOLON dan menceritakan
kejadian tersebut, dan ketika itu Josua Tampubolon ada melihat seseorang membawa sepeda motor saksi korban, kemudain saksi korban bersama - sama saksi Josua
Tampubolan pergi mencari sepeda motor tersebut namun tidak berhasil ditemukan, hingga saat ini terdakwa juga tidak mengembalikan sepeda motor saksi korban.
Akibat perbuatan terdakwa saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp.17.500.000. tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah. Perbuatan terdakwa tersebut
diatur dan diancam dalam pasal 372 K.U.H.Pidana. Terdakwa yang bernama MUHAMMAD FADIL ALS.RANGGA pada waktu
kejadian masih berusia 17 tahunanak. Dengan adanya bentuk perlindungan hukum terhadap anak yaitu Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem peradilan
pidana anak. Pasal 1 ayat 3 UU SPPA menyebutkan, Anak yang berkonflik dengan hukum yang selanjutnya disebut Anak adalah anak yang berumur 12 dua belas
tahun, tetapi belum berumur 18 delapan belas tahun yang diduga melakukan tindak pidana.
Universitas Sumatera Utara
UU Pengadilan Anak memang tidak memberikan perintah langsung terhadap JPU untuk dapat melakukan penuntutan tindakan terhadap anak, namun setidaknya
UU Pengadilan Anak telah membuka celah bahwa anak dapat dijatuhi pidana dan tindakan.
122
Barulah dalam UU SPPA terdapat pengaturan yang memberikan peluang untuk JPU agar melaksanakan penuntutan berupa tindakan, yang tedapat di Pasal 82
UU No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Pasal 82 Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak
1 Tindakan dapat dikenakan kepada Anak meliputi: a. pengembalian kepada oraang tuaWali;
b. penyerahan kepada seseorang; c. perawatan di rumah sakit jiwa;
d. perawatan di LPKS e. kewajiban megikuti pendidikan formal dan atau pelatihan yang diadakan
oleh pemerintah atau badan swasta; f. pencabutan surat izin mengemudi;dan atau
g. perbaikan, akibat tindak pidana 3 Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diajukan oleh penuntut
umum dalam tuntutannya, kecuali tindak pidana diancam dengan pidana penjara paling singkat 7 Vtujuh tahun.
Keterangan Pasal 82 ayat 3 tindakan dapat diajukan, jika ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 7 tahun, sedangkan dalam perkara diatas terdakwa
122
Pasal 25 UU no.3Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
Universitas Sumatera Utara
MUHAMMAD FADIL ALS.RANGGA yang saat melakukan tindak pidana masih berumur 17 tahun, melaukukan tindak pidana pasal 372 KUH Pidana, mengenai
penggelapan, yang ancaman hukumannya maksimal 4 tahun pidana penjara, jika dilihat dari Pasal 82 ayat 3 seharusnya Penuntut Umum dapat melakukan tuntutan
berupa tindakan. pasal 7 :
1 Pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan pemerikasaan perkara Anak di pengadilan negeri wajib diupayakan diversi.
123
2 Diversi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan dalam hal tindak pidana yang dilakukan
124
: a. diancam dengan pidana penjara dibawah 7tujuh tahun;dan
b. bukan merupakan pengulanagan tindak pidana. Penggelapan yang dilakukan oleh terdakwa Muhammad Fadil Als. Rangga
yang ancamannya maksimal 4 tahun, dilihat dari pasal 7 dapat diupayakan diversi. Tuntutan dari JPU terhadap anak tidak mencerminkan keadilan restoratif dan
diversi terhadap anak sesuai dengan adanya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012. Tuntutan dari JPU terhadap anak merupakan cerminan sudut pandang negara
terhadap pemidanaan anak, JPU yang bertindak sebagai perwakilan negara diruang
123
Pasal 7 ayat 1 Pasal 7 UU Sistem Peradilan Pidana Anak
124
Pasal 7 ayat 2 Pasal 7 UU Sistem Peradilan Pidana Anak
Universitas Sumatera Utara
sidang memiliki peran besar terhadap bagaimana arah kebijakan negara terhadap pemidanaan anak.
125
2. Tuntutan Pidana