Derajat Putih HASIL DAN PEMBAHASAN

58 Gambar 11 menunjukkan bahwa semakin meningkatnya konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman akan menghasilkan rendemen yang semakin menurun. Karena hal tersebut sangat berkaitan dengan kandungan air yang banyak pada bahan ini yang terserap oleh abu sekam pada saat pemeraman. Menurut Mulyani 1990 karena abu sekam bersifat absorben sehingga banyak mengikat air dan komponen lain dari bahan yang ada sehingga semakin banyak konsentrasi abu dan lama pemeraman akan menurunkan pula rendemen bahan karena semakin banyak pula komponen bahan yang terserap terutama air.

G. Derajat Putih

Berdasarkan hasil analisis ragam derajat keputihan Lampiran VII menunjukkan bahwa antara perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman terdapat interaksi yang nyata p ≤0,05 dan masing-masing perlakuan berpengaruh nyata p ≤0,05 terhadap derajat keputihan tepung mangrove Avicenna marinna. Nilai rata-rata derajat putih tepung mangrove Avicenna marinna dari perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman dapat di lihat pada tabel 11. 59 Tabel 11. Nilai rata – rata derajat putih tepung mangrove Avicenna marina dari perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman. Perlakuan Konsentrasi abu bb Lama pemeraman mnt Derajat Putih Notasi DMRT 5 25 50 75 2,5 5 7,5 2,5 5 7,5 2,5 5 7,5 50.135 52.195 52.67 51.58 53.58 53.495 53.455 53.58 53.655 a b b b b bc bc bc bc - 0,4081 0.4167 0.3910 0.4240 0.4301 0.4301 0.4301 0.4301 Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata derajat putih tepung mangrove Avicenna marinna dengan perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman adalah berkisar antara 50,135 – 53,655. Perlakuan kadar abu sekam 25gr dan lama pemeraman 2,5 menit menunjukkan derajat putih yang paling rendah yaitu 50,135, sedangkan perlakuan dengan menggunakan konsentrasi abu sekam sebanyak 75gr dan pemeraman selama 7,5 menit menghasilkan derajat keputihan yang paling tinggi pada tepung mangrove Avicenna marinna ini yaitu sebesar 53,655. Hubungan antara perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman terhadap derajat keputihan pada tepung mangrove Avicenna marinna dapat dilihat pada Gambar 12. 60 Gambar 12. Hubungan antara pelakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman terhadap derajat putih pada tepung mangrove Avicenna marinna. Gambar 12 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi abusekam dan semakin lama pemeraman, maka akan menghasilkan tepung mangrove Avicenna marinna yang mempunyai derajat putih semakin meningkat. Meningkatnya derajat putih karena terserapnya zat klorofil dari bahan tersebut karena abusekampadi. Hal tersebut karena sifat dari abu sekam yaitu sebagai absorben mulyani, 1990. Sehingga klorofil dari bahan awal mangrove Avicenna marinna yang berwarna hijau akan diserap oleh abu sekam, karena klorofil mempunyai mineral Mg dan N, dan pada hakikatnya klorofil merupakan senyawa yang tidak stabil sehingga sulit untuk menjaga agar molekulnya tetap utuh dengan warna hijau yang tetap seperti semula. Klorofil dalam bahan berikatan dengan protein Winarno, 1997. 61

H. Hasil pengamatan terhadap uji organoleptik tepung mangrove