Rendemen HASIL DAN PEMBAHASAN

56 terkandung dalam bahan. Dalam hal ini komponen pati yang sangat berperan penting untuk produk tepung mengalami kenaikan karena dengan adanya proses pengeringan akan memperbesar volume pori bahan sehingga air bebas yang terkandung di dalamnya akan dikeleuarkan sehingga komponen lain selain air akan mengalami kenaikan.

F. Rendemen

Berdasarkan hasil analisis ragam rendemen Lampiran VI menunjukkan bahwa antara perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman terdapat interaksi yang nyata p ≤0,05 dan masing-masing perlakuan berpengaruh nyata p ≤0,05 terhadap rendemen tepung mangrove Avicenna marinna. Nilai rata-rata rendemen tepung mangrove Avicenna marinna dari perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman dapat di lihat pada Tabel 10. Tabel 10. Nilai rata – rata rendemen tepung mangrove Avicenna marinna dari perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman. Perlakuan Konsentrasi abu bb Lama pemeraman menit Rendemen Notasi DMRT 5 25 50 75 2,5 5 7,5 2,5 5 7,5 2,5 5 7,5 19.2600 17.5900 17.4100 18.4600 17.1100 17.4100 16.6200 16.0600 14.2500 hi fg de h cd ef b bc a - 0,7690 0.8026 0.8194 0.8338 0.8411 0.8459 0.8459 0.8459 57 Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai rata-rata rendemen tepung mangrove Avicenna marinna dengan perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman adalah berkisar antara 14,25 – 19,26 . Perlakuan kadar abu sekam 25gr dan lama pemeraman 2,5 menit menunjukkan rendemen yang paling tinggi yaitu 19,26, sedangkan perlakuan dengan menggunakan konsentrasi abu sekam sebanyak 75gr dan pemeraman selama 7,5 menit menghasilkan rendemen yang paling rendah pada tepung mangrove Avicenna marinna ini yaitu sebesar 14,25 . Hubungan antara perlakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman terhadap rendemen pada tepung mangrove Avicenna marinna dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Hubungan antara pelakuan konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman terhadap rendemen pada tepung mangrove Avicenna marinna. 58 Gambar 11 menunjukkan bahwa semakin meningkatnya konsentrasi abu sekam dengan lama pemeraman akan menghasilkan rendemen yang semakin menurun. Karena hal tersebut sangat berkaitan dengan kandungan air yang banyak pada bahan ini yang terserap oleh abu sekam pada saat pemeraman. Menurut Mulyani 1990 karena abu sekam bersifat absorben sehingga banyak mengikat air dan komponen lain dari bahan yang ada sehingga semakin banyak konsentrasi abu dan lama pemeraman akan menurunkan pula rendemen bahan karena semakin banyak pula komponen bahan yang terserap terutama air.

G. Derajat Putih