Mangrove Api – api Avicenna, sp

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Mangrove Api – api Avicenna, sp

Hutan mangrove memiliki persyaratan tumbuh yang berbeda dengan tanah kering. Berdasarkan tempat tumbuhnya hutan mangrove dapat dibedakan pada empat zone, salah satunya adalah zona Avicenna sp, merupakan zona yang letaknya diluar hutan bakau, memiliki tanah yang berlumpur, lembek dan sedikit mengandung humus Badrudin, 1993. Daerah penyebaran hutan mangrove pada batas pantai yang mengarah ke laut didominasi oleh Avicenna sp, yaitu jenis bakau yang mempunyai akar gantung aerial root, selanjutnya pohon bakau merah Rhyzophora Hutabarat dan Evans, 1985. Morfologi buah mangrove terdiri dari silinder, bola bulat, kacang-kacangan, bentuk lain Mohson, 2006. Hutan mangrove saat ini mengalami perkembangan yang sangat meningkat. Hal tersebut sangat terbukti dengan di selenggarakan penanaman seribu pohon yang dititik beratkan untuk tanaman tepi pantai. Peningkatan ekosistem mangrove yang melimpah akan memberikan peranan penting untuk peningkatan manfaat penanamanya, baik untuk penangkalan arus laut tetapi juga untuk peningkatan sumber daya alam untuk pangan manusia Mohson, 2006. Potensi mangrove sangat tinggi untuk meningkatkan diversivikasi pangan untuk masyarakat. Mengingat saat ini banyak sekali potonsi mangrove seperti Soneratia, sp, Burguera, sp yang telah diolah menjadi beberapa produk pangan. 5 Sebagai contoh untuk Burguera, sp yang sudah digunakan untuk bahan pengganti beras oleh masyarakat pesisir pantai Murni, 2008. Mangrove di Indonesia mempunyai keragaman jenis yang tinggi yaitu mempunyai 89 jenis tumbuhan yang terdiri dari 35 pohon, 5 jenis terna, 9 jenis perdu, 9 jenis liana, 29 jenis efifit, dan 5 jenis parasit Nontji, 1987. Ada beberapa jenis biji mangrove, yang dapat dimakan atau sudah dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk jenis Avicenna, sp. Menurut informasi, masyarakat pantai Cilincing Jakarta Utara masih ada yang memanfaatkan daun tumbuhan Avicenna, sp yang masih muda sebagai bahan sayur urap, demikian pula masyarakat pantai di Jawa Timur Anonymus, 2009. Avicennia buah berbentuk seperti kacang , aegiceras buah silindris dan nypa membentuk tipe buah yang dikenal sebagai kriptovivipari, dimana biji telah berkecambah tetapi tidak terlindungi oleh kulit buah perikarp sebelum lepas dari pohon induk. Zona Avicenna sp, merupakan zona yang letaknya diluar hutan bakau, memiliki tanah yang berlumpur, lembek dan sedikit mengandung humus Badrudin, 1993. Daerah penyebaran hutan mangrove pada batas pantai yang mengarah ke laut didominasi oleh Avicenna sp, yaitu jenis bakau yang mempunyai akar gantung aerial root, selanjutnya pohon bakau merah Rhyzophora Hutabarat dan Evans, 1985. Pada saat ini peningkatan dan pengembangan sumber-sumber pangan potensial selain beras dan juga gandum perlu diupayakan. Tanaman mangrove mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi sumber pangan yang potensial. 6 Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dari tanaman mangrove tersebut. Jenis tanaman api – api atau Avicenna, sp yang telah dijadikan dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan adalah Avicenna marinna dan Avicenna afficinalis. Jenis tanaman ini tersebar disebagian besar pantai di Indonesia termasuk mangrove sejati pada zona terdepan cepat dan mudah tumbuh serta permulaan alminya sangat cepat, tanaman ini berumur 18-24 bulan sudah berbuah Mohson, 2006 . Menurut informasi, masyarakat pantai Cilincing Jakarta Utara masih ada yang memanfaatkan daun tumbuhan api-api yang masih muda sebagai bahan sayur urap, demikian pula masyarakat pantai di Jawa Timur Anonymus, 2009. Gambar 1: Avicenna sp. sumber: Mohson, 2006 Bentuk fisik biji Avicenna, sp adalah mempunyai bentuk ujung agak bulat dan secara keseluruhan biji berbentuk oval. Buah mangrove jenis lindur Bruquiera gymnorrhiza yang secara tradisional diolah menjadi kue, cake, dicampur dengan nasi atau dimakan langsung dengan bumbu kelapa Sadana, 2007 mengandung energi dan 7 karbohidrat yang cukup tinggi, bahkan melampaui berbagai jenis pangan sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi masyarakat seperti beras, jagung singkong atau sagu. Buah Lindur mempunyai rata-rata panjang 27 cm dengan rata-rata berat 45 g. Hasil analisis kimia buah lindur adalah kadar air 73.756, kadar lemak 1.246, protein 1.128, karbohidrat 23.528 dan kadar abu sebesar 0.342. Sedangkan kandungan anti gizinya HCN sebesar 6.8559 mg dan tannin sebesar 34.105 mg. Buah Lindur mempunyai rata-rata panjang 27 cm dengan rata-rata berat 45 g. Hasil analisis kimia buah lindur adalah kadar air 73.756, kadar lemak 1.246, protein 1.128, karbohidrat 23.528 dan kadar abu sebesar 0.342. Sedangkan kandungan anti gizinya HCN sebesar 6.8559 mg dan tannin sebesar 34.105 mg.

B. Penepungan Biji - bijian