Setting Penelitian Instrumen Penelitian

42 Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini berupa kata- kata baik secara lisan maupun tulisan serta tidak berkenaan dengan angka- angka seperti pada penelitian kuantitatif. Sehingga peneliti mendeskripsikan bagaimana pemberdayaan pemuda melalui program kampung ramah anak di Kampung Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini semua data yang diperoleh dan terkumpul kemudian di analisis yang selanjutnya digunakan untuk menarik kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif ini diharapkan mampu mengetahui dan mendeskripsikan bentuk kegiatan dari program kampung ramah anak “Kambojo” melalui kegiatan partisipatif pemuda dan pemberdayaan pemuda melalui program kampung ramah anak “Kambojo” di Kampung Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RW 05 Kampung Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Alasan pemilihan tempat lokasi penelitian dikarenakan adanya fenomena keterlibatan pemuda dalam penyelenggaraan program Kampung Ramah Anak. Selain itu tempat penelitian ini terintegrasi dengan program-program RW 05. Dalam penelitian ini, aktivitas – aktivitas pemuda dalam kampung ramah anak “Kambojo” menjadi setting penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember – Februari. 43

C. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Sumber data informan bisa berupa orang, dokumentasi arsip, atau berupa kegiatan. Subyek penelitian diperlukan sebagai pemberi keterangan mengenai informasi-informasi atau data-data yang menjadi sasaran penelitian dalam penelitian Siti Septyany Dewi,dkk,2012: 9. Oleh karena itu pengambilan data atau subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive dengan cara melakukan penentuan sumber data dengan memilih orang yang akan diwawancarai menggunakan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013: 300. Menurut Lincoln dan Guba dalam Sugiyono, 2013: 301 ciri ciri khusus sampel purposive yaitu emergent sampling designsementara, serial selection of sample of unitsmenggelinding seperti bola salju snow ball, continous adjusment or focusing of the sampledisesuaikan dengan kebutuhan, selection of the point of redundancydipilih sampai jenuh. Berdasarkan hal di atas untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan mengenai pemberdayaan pemuda melalui program kampung ramah anak, maka yang menjadi sumber data utama dari penelitian ini adalah para pemuda dan pemudi di RW 05 yang menjadi penggurus program kampung ramah anak. Pengurus RW, tokoh masyarakat dan data-data arsip lain menjadi pengayaan sumber data utama. Informan dalam penelitian ini yaitu anak-anak yang berada di wilayah RW 05 Kampung Tegalrejo. 44

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas activity orang-orang actors yang ada pada tempat place tertentu Sugiyono, 2013: 297-298 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui objek penelitian ini adalah pemberdayaan pemuda melalui program kampung ramah anak di Kampung Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. D. Teknik Pengumpulan Data Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Penelitian kualitatif instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri. Peneliti akan turun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis, dan membuat kesimpulan Sugiyono, 2013: 307 Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta participan observation, wawancara mendalam in depth interview, dan dokumentasi 45 Sugiyono, 2013: 309. Peneliti menggunakan pengumpulan data sebagai berikut dalam penelitian ini : 1. Observasi Nasution dalam Sugiyono, 2013: 310 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Selain itu observasi juga diartikan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra Suharsimi Arikunto, 2010: 199. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada kegiatan kampung ramah anak. Dari observasi yang dilakukan akan menghasilkan pengamatan mengenai aktivitas-aktivitas yang relevan dan akan terlihat dari pemberdayaan pemuda melalui program kampung ramah anak. Observasi dilakukan pada aspek fisik dan non fisik yang berkaitan dengan pemberdayaan pemuda melalui program kampung ramah anak. 2. Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2013: 317 mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian 46 kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang-orang di dalamnya Sugiyono, 2013: 319. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program kampung ramah anak. Dalam penelitian ini menggunakan wawancara semistruktur. Hal ini dikarenakan wawancara tersebut sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Selain itu dalam wawancara ini pihak yang diwawancarai dimintai pendapat dan ide- idenya. 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelititan kualitatif Sugiyono, 2013: 329. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen seperti foto, arsip-arsip, serta laporan kegiatan. Informasi yang bersifat dokumentatif sangat bermanfaat guna pemberian gambaran secara 47 keseluruhan dalam mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai lembaga serta kegiatannya.

E. Instrumen Penelitian

Instumen pengumpulan data menurut Suharsimi Arikunto dalam Siti Septyany Dewi,dkk, 2012: 13 adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam keterkaitannya dalam mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2013: 306. Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen peneliti sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan Sugiyono, 2013: 307. Berdasarkan pendapat di atas maka instrumen dalam penelitian ini merupakan pedoman sederhana berupa pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dimana pedoman-pedoman tersebut akan digunakan 48 sebagai alat untuk mengumpulkan data terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. F. Teknik Analisis Data Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dilaporkan apa adanya kemudian diinterpretasikan secara kualitatif untuk diambil kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam triangulasi, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh Sugiyono, 2013: 333 Adapun tahap teknis analisis data yang digunakan meliputi : 1. Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu Sugiyono, 2013: 338. Selain itu disajikan secara sistematik agar mudah dibaca maupun dipahami sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas. Reduksi data didalam penelitian ini dimaksudkan dengan merangkum data, memilih hal-hal pokok, diusun secara sistematik sehingga memberikan gambaran secara jelas terkait dengan hasil pengamatan. Kemudian peneliti membuat ringkasan terhadap data yang telah diperoleh dan dikumpulkan agar peneliti mudah dalam mengendalikan data sesuai dengan kebutuhan penelitian. 49 2. Display data Setelah data direduksi maka tahap selanjutnya yaitu mendisplaykan data. Data yang diperoleh di lapangan berupa uraian deskriptif kemudian disajikan secara sederhana untuk memudahkan peneliti memahami hasil penelitian yang telah diperoleh. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya Sugiyono, 2013: 341. Penyajian data dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk memudahkan peneliti memahami hasil penelitian yang telah didapatkan. Sehingga peneliti dapat mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Penarikan kesimpulan Tahap ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Habermas adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya Sugiyono, 2013: 345. Pada tahap ketiga ini merupakan tahapan dimana peneliti harus memaknai data yang terkumpul kemudian dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada masalah yang diteliti. Data tersebut dibandingkan dan dihubungkan 50 dengan yang lainnya, sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada. Dari hasil studi tersebut dilakukan pembahasan dari analisis serta evaluasi sesuai dengan kriteria yang ada. Kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dan dianalisis. Berangkat dari analisis ini kemudian diajukan beberapa rekomendasi yang dipandang penting dan bermanfaat.

G. Keabsahan Data