145 pembahasan sesuai dengan dua rumusan masalah yang telah dipaparkan dalam
pendahuluan yaitu :
1. Bentuk Kegiatan dalam Program Kampung Ramah Anak “Kambojo”
melalui Kegiatan Partisipatif Pemuda
Kampung ramah anak adalah satuan program yang dilakukan warga yang tergabung dalam rukun kampung berupa usaha pemenuhan hak sipil
anak untuk memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang berdasarkan kondisi realistik menuju kampung yang mampu memberi kenyamanan,
layak huni dan layak kembang dengan dasar kesehatan, pendidikan serta perlindungan hukum berdasarkan inisiatif mandiri. Pelaksanaan program
ini terintegrasi dengan kegiatan Rukun Warga RW dan Rukun Tetangga RT sebagai pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Laporan Akhir Kajian
Pengembangan Kota Layak Anak Kota Yogyakarta Kampung ramah anak merupakan realisasi program sebagai
perwujudan dari kabupaten atau kota layak anak. Program kampung ramah anak ini program dalam lingkup wilayah suatu masyarakat yang
mempunyai tujuan untuk memenuhi hak-hak anak melalui kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan. Sasaran dari program kampung ramah anak
ini yaitu anak-anak yang berada di lingkungan wilayah tersebut. Konsep dari program kampung ramah anak ini yaitu pelaksanaan kegiatan-kegiatan
fisik maupun non fisik sebagai upaya pemenuhan hak-hak anak. Empat hak anak sesuai dengan undang-undang perlindungan anak
antara lain hak hidup anak, hak tumbuh kembang anak, hak perlindungan
146 anak dan hak partisipasi anak. Pemenuhan keempat hak anak itu melalui
pelaksanaan kegiatan yang terbagi dalam lima klaster. Kelima klaster itu antara lain klaster perlindungan khusus, klaster pendidikan dan
pemanfaatan waktu luang, klaster hak sipil dan kebebasan, klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan, dan klaster lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternatif. Semua kegiatan-kegiatan kampung ramah anak berintegrasi dengan kegiatan yang ada di lingkup RW.
Program kampung ra mah anak “Kambojo” merupakan salah satu
program kampung ramah anak yang berada di RW 05, Kampung Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Nama kampung ramah
anak itu merupakan kependekan dari kampung ramah bocah tegalrejo. Sehingga nama kampung ramah anak di RW 05 disingkat dengan
“Kambojo”. Sasaran dari program kampung ramah anak “Kambojo” ini yaitu upaya pemenuhan hak-hak anak di RW 05, meningkatkan kesadaran
orangtua akan hak anak dan menciptakan lingkungan yang ramah terhadap anak. Selain itu,
program kampung ramah anak “Kambojo” menjadi salah satu upaya masyarakat RW 05 untuk memberikan wadah pengembangan
potensi positif pemuda dan pemudi di RW 05. Sehingga program ini juga sebagai upaya pemberdayaan untuk pemuda dan pemudi di RW 05.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari kampung ramah anak “Kambojo” yaitu dengan melaksanakan berbagai kegiatan yang
didalamnya berisi hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak anak
147 RW 05. Kegiatan-
kegiatan di kampung ramah anak “Kambojo” antara lain :
a. Klaster perlindungan khusus : sosialisasi kampung ramah anak,
plangisasi slogan dan budaya kampung ramah anak, perbaikan lingkungan dan penyuluhan NAPZA
b. Klaster pendidikan dan pemanfaatan waktu luang : belajar bersama,
pembuatan mading, Pelatihan Tari, Pendidikan untuk Anak Usia Dini PAUD, Tempat Pendidikan Al-Quran TPA dan olahraga.
c. Klaster hak sipil dan kebebasan : pendataan anak, pengadaan forum
anak dan pertemuan rutin bersama penggurus RW. d.
Klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan : posyandu, pengecekan jentik nyamuk dan sosialisasi reproduksi untuk remaja.
e. Klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif : Bina
Keluarga Balita BKB Selain kegiatan yang ada di dalam klaster
– klaster diatas, program kampung ramah an
ak “Kambojo” memiliki kegiatan outdoor seperti launching KRA, pentas seni, mengikuti musrengbangkel, peringatan hari-
hari besar nasional, perayaan ulang tahun KRA dan trainer outbound. Kegiatan diatas merupakan kegiatan yang dihasilkan oleh program
kampung ramah anak “Kambojo”. Di setiap kegiatan yang dilaksanakan selalu dikaitkan dengan hak-hak anak. Sehingga pelaksanaan kegiatan
kampung ramah anak “Kambojo” tidak hanya kegiatan untuk menghibur anak-anak namun juga menjawab kebutuhan dan bermakna untuk
148 pemenuhan keempat hak anak yaitu hak hidup anak, hak tumbuh kembang
anak, hak perlindungan anak dan hak partisipasi anak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan-kegiatan dalam program kampung ramah
anak “Kambojo” sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh penggurus KRA
“Kambojo”. Pelaksanaan program kampung ramah anak
“Kambojo” dilaksanakan melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pendampingan. Namun sebelum masuk ke tahapan perencanaan terdapat tahap pra-perencanaan yang bertujuan sebagai upaya penyadaran para
pemuda RW 05. Tahap pra- perencanaan meliputi sosialisasi dan diskusisharing. Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memberikan
informasi kepada pemuda mengenai kampung ramah anak. Selain untuk pemberian informasi, tujuan sosialisasi ini untuk menarik minat pemuda
untuk terlibat dalam penyelenggaraan program kampung ramah anak. Sosialisasi ini dilakukan melalui pendekatan personal dan dilakukan saat
pertemuan pemuda di tiap RT. Selanjutnya diadakan diskusisharing yang bertujuan untuk membentuk kesepakatan antara pemuda yang akan
menjadi penggurus KRA “Kambojo” dan penggurus RW 05. Tahap perencanaan
dalam program kampung ramah anak “Kambojo” yaitu dengan melakukan analisis kebutuhan anak-anak di RW 05. Dalam
kegiatan analisis kebutuhan penggurus melakukan pengumpulan data yang dibantu perwakilan anak tiap RT. Identifikasi kebutuhan anak-anak di RW
05 dilihat dari hobi, minat, dan masalah yang sedang dihadapi anak-anak.
149 Masalah tersebut digali dengan melalui pengamatan terhadap sikap anak-
anak RW 05. Setelah melakukan identifikasi kebutuhan anak-anak RW 05, penggurus melakukan penyusunan rencana kegiatan. Dalam menyusun
rencana kegiatan program kampung ramah anak ini juga melibatkan anak- anak untuk menentukan kegiatan yang dilakukan dalam program kampung
ramah a nak “Kambojo”. Pelibatan anak-anak dalam penyusunan kegiatan
ini untuk mengecek kegiatan yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan anak-anak RW 05. Setelah sesuai dengan kebutuhan dari anak-anak RW
05, rencana kegiatan itu penggurus konsultasikan dengan para penggurus RW 05. Setelah terbentuk kesepakatan antara penggu
rus KRA “Kambojo” dengan anak-anak maupun dengan penggurus RW, kemudian baru
melakukan perincian dari konsep kegiatan yang telah dibuat sebelumnya. Rincian konsep kegiatan itu dimulai dari tujuan, alur kegiatan hingga
perlengkapan yang dibutuhkan saat pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya setelah diadakan perencanaan yaitu pelaksanaan kegiatan
kampung ramah anak. Di tahap ini, penggurus KRA “Kambojo” dan anak- anak RW 05 melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah disusun dalam
tahap perencanaan. Sehingga anak-anak RW 05 sebagai sasaran dari kegiatan kampung ramah anak “Kambojo” berusaha untuk mengikuti alur
kegiatan yang telah dikonsep oleh penggurus KRA “Kambojo”. Di setiap kegiatan y
ang dilaksanakan penggurus KRA “Kambojo” selalu menyelipkan hal-hal yang dapat memenuhi hak-hak anak. Seperti dalam
pelaksanaan kegiatan, penggurus memberikan kebebasan kepada anak
150 untuk menyampaikan aspirasinya. Berdasarkan hasil penelitian yang
didapatka n, kegiatan kampung ramah anak “Kambojo” terlaksana sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Tahap selanjutnya dalam program kampung ramah anak “Kambojo”
yaitu pendampingan. Tahap pendampingan ini dilakukan oleh para penggurus KRA “Kambojo” yang menginjak dewasa maupun oleh para
penggurus RW maupun tokoh masyarakat. Pendampingan ini dilakukan baik di saat perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan kampung ramah
anak “Kambojo”. Bentuk kegiatan pendampingan di awal meliputi konsultasi, fasilitasi, dan koordinasi. Konsultasi merupakan bentuk
pendampingan yang bertujuan memberikan masukan-masukan untuk kegiatan-kegiatan kampung ramah anak yang akan dilaksanakan. Fasilitasi
yaitu salah satu bentuk perwujudan solusi dari para penggurus KRA berusia dewasa terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi pemuda dalam
mewujudkan kegiatan kampung ramah anak “Kambojo”. Koordinasi merupakan salah satu bentuk pendampingan yang bertujuan untuk
menyamakan persepsi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kampung ramah anak “Kambojo” agar tidak terjadi Miss Comunication antar
penggurus KRA “Kambojo”. Sedangkan bentuk pendampingan saat pelaksanaan kegiatan yaitu
pengawasan. Pengawasan ini tidak hanya untuk mengamati para pemuda melaksanakan kegiatan, namun dalam hal ini penggurus KRA yang berusia
dewasa juga ikut melakukan tindakan sesuai dengan pembagian tugas saat
151 koordinasi. Hal itu menjadi salah satu semangat pemuda untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan lain. Dengan begitu, menumbuhkan tanggungjawab dan komitmen untuk kaum muda yang terlibat dalam
kepenggurusan KRA “Kambojo”. Adanya pendampingan tersebut, maka para penggurus KRA “Kambojo” yang berusia dewasa mengetahui
perkembangan dari keterlibatan kaum muda dalam penyelenggaraan KRA “Kambojo”.
Berdasarkan kajian teori, kampung ramah anak merupakan program yang bertujuan untuk memenuhi hak-hak anak melalui kegiatan yang
direncanakan sesuai klaster. Menurut laporan kajian kota layak anak, kampung ramah anak adalah satuan program yang dilakukan warga yang
tergabung dalam rukun kampung berupa usaha pemenuhan hak sipil anak untuk memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang berdasarkan
kondisi realistik menuju kampung yang mampu memberi kenyamanan, layak huni dan layak kembang dengan dasar kesehatan, pendidikan serta
perlindungan hukum berdasarkan inisiatif mandiri. Program ini dilaksanakan terintegrasi dengan kegiatan rukun wilayah dan rukun
tetangga sebagai pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Dengan demikian, berdasarkan dengan kajian teori tersebut dapat diketahui bahwa program
kampung ramah anak “Kambojo” sudah sesuai dengan tujuan kampung
ramah anak dalam laporan kajian kota layak anak. Selain itu, kampung ramah anak “Kambojo” sudah melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan kebijakan partisipasi anak dalam pembangunan
152 dalam UU No.40 tahun 2011. Artinya kegiatan-kegiatan yang dilakukan
kampung ramah an ak “Kambojo” sudah memenuhi hak anak di RW 05.
Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan kegiatan kampung ramah anak “Kambojo” sudah tergolong baik. Hal itu dapat dilihat dari tahapan
penyelenggaraan mulai dari tahap perencanaan hingga pendampingan yang sudah terlaksana dengan lancar dan sesuai pedoman. Pelaksanaan
kegiatan-kegiatan dapat sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan oleh penggurus KRA “Kambojo”.
Keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan kampung ramah anak “Kambojo” karena tingginya partisipasi masyarakat. Tingginya partisipasi
masyarakat dapat dilihat dari dukungan positif yang diberikan masyarakat RW 05. Sarana dan prasarana yang memadai juga menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan kampung ramah an ak ”Kambojo”. Selain itu, ide-ide
kreatif para penggurus KRA “Kambojo” juga menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan kampung
ramah anak “Kambojo”. Namun, selain beberapa dukungan itu juga terdapat faktor
penghambat yang membuat tujuan tidak tercapai secara optimal. Faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan kampung ramah anak “Kambojo”
yaitu kesibukan anak-anak RW 05 di luar lingkungan RW 05. Kepadatan kegiatan anak-anak di luar lingkungan RW 05 menjadi penghambat dalam
menyesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki anak-anak RW 05. Adanya faktor penghambat tersebut mengakibatkan tidak stabilnya
153 kehadiran anak anak dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kampung ramah
anak “Kambojo”. Kesimpulan yang dapat diketahui dari hasil pembahasan mengenai
kegiatan dalam program kampung ramah anak “Kambojo” yaitu kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Artinya kegiatan-
kegiatan kampung ramah anak “Kambojo” sudah dapat memenuhi hak anak di RW 05. Walaupun dalam pelaksanaannya masih
ditemui kendala seperti tidak stabilnya kehadiran anak-anak dalam mengikuti kegiatan KRA. Hal itu menjadi tantangan bagi penggurus KRA
“Kambojo” untuk menentukan strategi lain untuk dapat menghadirkan semua anak-
anak RW 05 di kegiatan kampung ramah anak “Kambojo”.
2. Pemberdayaan Pemuda melalui Program Kampung Ramah Anak