Tujuan Pemberdayaan Karakteristik Pemberdayaan

24

b. Tujuan Pemberdayaan

Pemberdayaan tidak dapat terlepas dari pembangunan yang merujuk pada tujuan dan perbaikan. Menurut Ambar 2004: 80, tujuan pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Selain itu, tujuan pemberdayaan seperti yang dijelaskan oleh World Bank dalam Totok dan Poerwoko, 2013: 27-28, pemberdayaan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada kelompok masyarakat miskin untuk mampu dan berani bersuara atau menyuarakan pendapat, ide atau gagasan- gagasannya, serta kemampuan dan keberanian untuk memilih sesuatu konsep, metode, produk, tindakan, dll yang terbaik bagi pribadi, keluarga dan masyarakatnya. Dengan demikian, pemberdayaan bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada individu atau kelompok untuk membentuk dirinya sendiri maupun masyarakat menjadi lebih berdaya, mandiri, dan berani melalui proses belajar sehingga dapat memperbaiki kehidupannya.

c. Karakteristik Pemberdayaan

Pemberdayaan merupakan suatu proses belajar yang berada di lingkup pendidikan non formal dan informal, sehingga pemberdayaan 25 memiliki karakteristik yang berbeda dengan proses belajar yang berada di lembaga pendidikan formal sekolah konvensional. Karakteristik pemberdayaan dijabarkan oleh Mustofa Kamil 2011: 56-57 sebagai berikut : 1 Pengorganisasian masyarakat, ialah karakteristik yang mengarah pada tujuan untuk mengatifkan masyarakat dalam usaha meningkatkan dan mengubah keadaan sosial ekonomi mereka. 2 Kolaborasi dan pengelolaan diri yaitu pendekatan dengan sistem penyamarataan atau pembagian wewenang di dalam hubungan kerja atau di dalam kegiatan. 3 Pendekatan partisipatif, yaitu pendekatan yang menekankan pada keterlibatan setiap anggota warga belajar dalam keseluruhan kegiatan, perlunya melibatkan para pemimpin serta tenaga-tenaga ahli setempat 4 Pendekatan yang menekankan terciptanya situasi yang memungkinkan warga belajar tumbuh dan berkembang analisisnya serta memiliki motivasi untuk ikut berperan. Menurut Anwar 2007: 80 proses pemberdayaan pada dasarnya memiliki empat karakteristik, yaitu: 1 Organisasi sosial masyarakat 2 Manajemen dan kolaborasi pekerja 3 Pendekatan partisipasi dalam pendidikan orang dewasa, riset dan pembangunan desa 4 Pendidikan terutama ditujukan untuk melawan kejanggalan dan ketidakadilan yang dialami individu atau kelompok tertentu. Pemberdayaan seringkali diwujudkan melalui organisasi sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, dari beberapa karakteristik pemberdayaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik pemberdayaan dilihat dari adanya pengorganisasian masyarakat melalui organisasi sosial masyarakat dan adanya pendekatan yang partisipatif. 26

d. Pengertian Pemberdayaan Pemuda