Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Program Pemberdyaan

77 bantuannya mbak. Karena mesin ini bisa membantu sekali untuk program disini.” Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa kendala atau faktor penghambat yang ada di kelompok Azalea selain waktu adalah SDM dalam beberapa bidang. Yaitu untuk masalah tutor yang belum optimal dan tenaga ahli untuk mengajarkan pemakaian mesin yang sudah diberikan sebagai bantuan dari pemerintah yang sangat disayangkan karena tidak terpakai, dan menjadi sia-sia karena seharusnya alat terssebut dapat membantu untuk pelaksanaan pelatihan di kelompok Azalea dalam program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan.

C. Pembahasan

1. Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan

Kelompok Azalea berdiri dibawah naungan Bank Sampah gowok yang berada di padukuhan Gowok kelurahan Caturtunggal, kecamatan Depok, Kabupaten Sleman yang berfokus pada program pemberdayaan perempuan melalui pemanfaatan sampah. Program pemberdayan tersebut memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan dan membantu anggota dan warga sekitar untuk meningkatkan taraf hidupnya. Untuk melestarikan lingkungan tersebut kelompok Azalea memanfaatkan sampah plastik dengan seoptimal mungkin karena kesadaran akan sampah plastik yang semakn hari semakin meningkat. Sedangkan untuk membantu meningkatkan taraf hidup anggota dan warga sekitar diadakan program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan dengan pemanfaatan sampah. Jadi program pelatihan kerajinan sebagai tindak 78 lanjut dari tujuan pelestarian lingkungan tersebut. Program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan di kelompok Azalea telah membuktikan bahwa sampah dapat dikelola menjadi barang layak jual dan dapat menjadi pekerjaan yang menghasilkan uang yang dapat menambah pendapatan keluarga. Program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan sesuai dengan pernyataan Ambar Teguh 2004 : 77 bahwa proses pemberdayaan merujuk pada suatu tindakan nyata yang dilakukan secara bertahap untuk mengubah kondisi masyarakat yang lemah, baik knowledge, attitude, maupun practice KAP menuju pada penguasaan pengetahuan, sikap perilaku sadar dan kecakapan keterampilan yang baik. Kegiatan dalam program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan di kelompok Azalea merupakan tindakan yang nyata dengan tahapan metode ceramah dan teori. Dengan hal tersebut program di kelompok Azalea sudah optimal dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan program tersebut juga tidak terlepas dari identifikasi kebutuhan sebelumnya yang diharapkan menjadi program yang sesuai untuk kelompok dan berjalan sesuai tujuan sehingga dapat mencapai keberhasilan program. a. Perencanaan Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Kerajinan Perencanaan program yang ada di kelompok Azalea diutamakan yang sudah disepakati oleh kelompok dan kemampuan kelompok untuk pelatihan kerajinan tersebut. Selain itu perkiraan kebutuhan apa saja juga 79 menjadi faktor penting dari perencanaan program pelatihan kerajinan. Dalam perencanaan program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajian ini ada beberapa tahap yang ada didalamnya yaitu : 1 Identifikasi Kebutuhan Program pemberdayaan perempuan supaya sesuai dengan apa yang diinginkan dan bermanfaat bagi anggota kelompok, maka harus ada indentifikasi kebutuhan terlebih dahulu. Dalam identifikasi kebutuhan untuk program pemberdayaan melalui pelatihan kerajinan di kelompok Azalea, pertama-tama melihat apa yang dibutuhkan kelompok, mendengarkan masukan dari dalam maupun luar anggota kelompok untuk program yang akan dilaksanakan, dan menilai sejauh mana manfaat yang akan diterima dari program tersebut. 2 Penentuan Tujuan Kelompok Azalea memiliki tujuan dalam program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan yaitu untuk turut melestarikan lingkungan dengan dan memberikan modal keterampilan bagi perempuan untuk menambah pemasukan ekonomi bagi keluarganya melalui pemanfaatan sampah. 3 Penentuan materi program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan Program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan ini menggunakan teori metode dan praktik secara langsung. Teori program pemberdayaan perempuan ini meliputi tanya jawab materi yang akan 80 dilakukan sehingga dapat diketahui kendala apa saja yang ada, dan akan diberikan solusi yang kemudian menjadi proses pembelajaran. 4 Pengadaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasaran di kelompok Azalea untuk program pemberdayaan melalui pelatihan kerajinan memang hak milik kelompok semua. Pemanfaatan sampah didapatkan habahannya dari Bank Sampah yang sumbernya dari warga Gowok yang memang menabung ataupun secara sukarela memberi untuk dijadikan produk kerajinan. Tetapi untuk bahan aru yang bukan pemanfaatan sampah, seperti tali, resleting, kancing, dan sebagainya dibeli dari uang kas kelompok Azalea yang diperoleh dari hasil menjual produk kerajinan sebelumnya. 5 Sumber Pendanaan Program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan memang tidak memerlukan biaya besar dalam produksinya, tetapi ada biaya yang harus direncanakan supaya program berjalan lancar. Kelompok Azalea memenuhi kebutuhan pendanaannya dari uang kas dan bantuan dari pemerintah. Untuk pertama kalinya melaksanakan program pemberdayaan perempuan, kelompok Azalea melakukan iuran pada anggota kelompoknya. 6 Perencanaan Evaluasi Melalui evaluasi dapat diperoleh informasi keberhasilan program telah dicapai sejauh mana. Dalam kelompok Azalea evaluasi dilakukan dengan 81 cara berdiskusi dan melihat hasil pelatihan kerajinan yang telah dibuat dan dilaksanakan setelah pelatihan kerajinan. b. Pelaksanaan Berdasarkan identifikasi kebutuhan yang telah dilakukan, dapat diketahui beberapa program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan yang dilaksanakan kelompok Azalea sebagai berikut : 1 Pelatihan membuat tas dari sampah bungkus kopi 2 Pelatihan membuat tikar anyam dari sampah sedotan 3 Pelatihan membuat sandal dari sampah bungkus minuman energi 4 Pelatihan membuat bunga dari sampah sedotan 5 Pelatihan membuat bantal dari sampah kemasan plastik 6 Pelatihan membuat celengan dari sampah kaleng 7 Pelatihan membuat hiasan dinding dari sampah kemasan makanan dan minuman 8 Pelatihan cara pendirian Bank Sampah dan kelompok pemanfaatan sampah dari PPEJ 9 Pelatihan memanfaatkan sampah dari PKLH 10 Mengikuti penilaian piala adipura di Kabupaten Sleman 11 Studi banding ke Bank Sampah dan kelompok pemanfaatan sampah daerah lain 12 Pameran kelompok pemanfaatan sampah di Kab. Sleman 13 Pameran pada saat penerimaan kunjungan dari pemerintah Bali di Kabupaten Sleman