Deskripsi Kelompok Azalea PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN KERAJINAN OLEH KELOMPOK AZALEA DI BANK SAMPAH GOWOK KELURAHAN CATUR TUNGGAL DEPOK SLEMAN.

46 4. Program di Kelompok Azalea Program pemberdayaan perempuan di kelompok Azalea yang pernah di lakukan adalah : Tabel 3. Program Pemberdayaan Perempuan di Kelompok Azalea No Jenis Kegiatan Tempat Keterangan 1 Pelatihan dari PPEJ Kantor PPEJ, Yogyakarta Pelatihan meliputi pengelolaan sampah, cara pemanfaatan sampah, sampai ke teknik pemasaran hasil pemanfaatan tersebut 2 Pelatihan dari PKLH Dinas PKLH, Yogyakarta Pelatihan meliputi cara pengelolaan sampah di lingkungan, baik sampah organik maupun anorganik 3 Piala Adipura Yogyakarta Ditunjuk langsung dari kecamatan untuk mewakili dalam penilaian dalam piala adipura 4 Pelatihan membuat tas dari sampah bungkus kopi Gedung Kelompok Azalea Pelatihan rutin yang diikuti seluruh anggota setiap selasa dan kamis 5 Pelatihan membuat tikar anyam dari sampah sedotan Gedung Kelompok Azalea Pelatihan rutin yang diikuti seluruh anggota setiap selasa dan kamis 6 Pelatihan membuat sandal dari sampah bungkus minuman energi Gedung Kelompok Azalea Pelatihan rutin yang diikuti seluruh anggota setiap selasa dan kamis 47 7 Pelatihan membuat bunga dari sampah sedotan Gedung Kelompok Azalea Pelatihan rutin yang diikuti seluruh anggota setiap selasa dan kamis 8 Pelatihan membuat bantal dari sampah kemasan plastik Gedung Kelompok Azalea Pelatihan rutin yang diikuti seluruh anggota setiap selasa dan kamis 9 Pelatihan membuat celengan dari sampah kaleng Gedung Kelompok Azalea Pelatihan rutin yang diikuti seluruh anggota setiap selasa dan kamis 10 Pelatihan membuat hiasan dinding dari sampah kemasan makanan dan minuman Gedung Kelompok Azalea Pelatihan rutin yang diikuti seluruh anggota setiap selasa dan kamis 11 Studi banding ke Bank Sampah dan kelompok pemanfaatan sampah daerah lain Kab. Bantul, Yogyakarta Study banding ke bank sampah badegan, bantul sebagai pelopor bank sampah di Yogyakarta 12 Pameran di Kab. Sleman Kab. Sleman, Yogyakarta Pameran lingkungan hidup di Kabupaten dan kelompok Azalea dipercaya kecamatan untuk menamerkan hasil pemanfaatan sampah menjadi barang kerajinan 13 Pameran pada saat penerimaan kunjungan dari pemerintah Kel. Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta Menerima kunjungan dari pemerintah Bali dan kelompok Azalea diminta memamerkan hasil pemanfaatan sampahnya yang diharapkan mampu 48 Bali memberi kesan pada kegiatan kunjungan tersebut 14 Lomba antar Bank Sampah se DIY Kab. Sleman, Yogyakarta Mengikuti lomba yang ditunjuk langsung dari kecamatan untuk mewakili kecamatan Depok dalam lomba bak sampah se Provinsi Sumber : Data Kelompok Azalea 5. Sarana dan Prasarana Kelompok Azalea Sarana dan Prasarana Kelompok Azalea hak milik kelompok Azalea. Sarana dan prasarana tersebut adalah peralatan dan perlengkapan yang menunjang dalam kegiatan kelompok yang bermanfaat dalam kegiatan kelompok. Adapun sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4. Sarana dan Prasarana Kelompok Azalea No Nama Barang Kondisi Jumlah Status 1 Gedung Baik 1 Hak Milik 2 Etalase kaca Baik 1 Hak Milik 3 Mesin Jahit Baik 3 Hak Milik 4 Mesin Jahit dan bordir Baik 1 Hak Milik 5 Alat jahit manual Baik 1set Hak Milik 5 Almari Baik 1 Hak Milik 6 Box plastik besar Baik 1 Hak Milik 7 Keranjang plastik Baik 1 Hak Milik 8 Rak buku Baik 1 Hak Milik 9 Gunting Baik 4 Hak Milik 10 Lem Baik 1pak Hak Milik Sumber : Data Kelompok Azalea 49 Sarana dan prasarana tersebut sebagian besar mendapat bantuan dari pemerintah melalui pengajuan proposal dan sukarela. Selain bantuan dari pemerintah, sarana dan prasarana tersebut dimiliki dari hasil penjualan dan dana sukarela anggota secara iuran.

B. Data Hasil Penelitian

1. Latar Belakang Kelompok Azalea

Kelompok Azalea yang di bawah naungan Bank Sampah Gowok yang merupakan salah satu Bank Sampah yang berprestasi di Kabupaten Sleman. Terbukti dengan hampir setiap ada penilaian piala Adipura, Bank Sampah Gowok selalu diikut sertakan oleh pihak pemerintah. Bank Sampah Gowok juga mengikuti berbagai program dari pemerintah, salah satunya program dari PPEJ yang merupakan cikal bakal terbentuknya kelompok pemanfaatan sampah Azalea. Program tersebut ialah mengirim beberapa orang di padukuhan Gowok untuk mendapat pelatihan pemanfaatan sampah. Perwakilan tersebut merupakan perempuan yang bersedia diikut sertakan dalam pelatihan dan memiliki motivasi tinggi untuk lingkungan. Berawal dari pelatihan itulah tercetus ide untuk membentuk kelompok pemanfaatan sampah di Bank Sampah Gowok, yang sekarang dikenal dengan nama Azalea. Seperti pernyataan dari “DT” selaku ketua kelompok Azalea, “kelompok Azalea tidak terbentuk secara tiba-tiba yang seperti bimsalabim langsung ada mbak. Jadi awalnya padukuhan Gowok ditunjuk untuk ikut lomba kebersihan lingkungan yang kebetulan juara satu di kab. Sleman, dari situ kita sering mendapat bimbingan dari PKLH untuk melanjutkan program pemanfaatan sampah mbak. Dari situ berlanjut pada pembinaan di PPEJ yang diajari cara pembentukan 50 Bank Sampah sampai kelompok pemanfaatan sampah dan sampai sekarang jadi kelompok Azalea ini, di Bank Sampah Gowok mbak.” Pernyataan tersebut diperkuat oleh “TA” selaku sekretaris kelompok Azalea, “awalnya ada pelatihan di PPEJ yang meminta dua orang perwakilan untuk mengikuti pelatihan selama dua hari. Dalam pelatihan selama dua hari itu mbak kami diajari cara mendirikan Bank Sampah dan cara pemnafaatan sampah. Dari pelatihan itulah kami sepakat membentuk kelompok pemanfaatan sampah Azalea ini mbak.” Dipertegas juga oleh “PW” selaku Dukuh Gowok, “awalnya padukuhan Gowok dipercaya untuk menjadi perwakilan dari kelurahan untuk lomba kebersihan lingkungan, dan Alhamdulillah meraih juara pertama. Dari kejadian itu kami diminta pihak lingkungan hidup kecamatan untuk mendapat pembinaan mbak. Selanjutnya pelatihan yang lebih spesifik ke pemanfaatan sampah baik organik dan anorganik di PPEJ. Dari situlah awal keterlibatan masyarakat di Bank Sampah dan kelompok Azalea.” Pertemuan awal kelompok Azalea berlangsung pada akhir tahun 2013 yang langsung membentuk kepengurusan untuk program selanjutnya. Program yang pertama muncul adalah ide untuk memanfaatkan bahan limbah sampah yang ada di Bank Sampah Gowok menjadi produk layak jual. Karena tujuan dari kelompok Azalea ini adalah meningkatkan ekonomi anggotanya dan membantu melestarikan lingkungan. Dengan tujuan seperti itu, memanfaatkan sampah untuk produk layak jual jadi solusi yang paling tepat. Seperti yang disampaikan “DT” selaku ketua kelompok Azalea, “tujuan dari kelompok ini selain menindak lanjuti program dari pemerintah juga untuk membantu masyarakat yang kurang mampu mbak. Biasanya mereka ikut mengumpulkan sampah bekas kemasan kopi, mie, dan sedotan. Karena untuk satu tas ini bisa menghabiskan seratus bungkus kemasan kopi mbak. Jadi kami membutuhkan mereka 51 juga terbantu karena di Bank Sampah, sampah mereka bisa jadi uang yang bisa digunakan lagi.” Pernyataan tersebut dipertegas oleh “TA” selaku sekretaris kelompok Azalea, “warga di lingkungan sini masih banyak yang kurang mampu, jadi mereka butuh pemasukan lagi untuk biaya sehari-hari mbak. Tapi mereka kebanyakan cuma setor sampah dan mendapat uang, tapi ada juga yang mau ikut pelatihan. Maklum mbak, mereka kan kerja untuk mencukupi kebutuhan, jadi untuk kegiatan seperti ini seperti tidak ada waktunya. Tapi bisa menukar sampah dengan uang sudah membantu sekali untuk mereka mbak.” Pernyataan lain ditegaskan oleh “DP” selaku ketua Bank Sampah Gowok, “sebenarnya adanya Bank Sampah ini ditujukan untuk melestarikan lingkungan dan membantu warga yang mau turut serta memilah sampah yang bisa dijual lagi mbak. Nanti sampah yang mereka setorkan ditimbang dan jumlahnya ditulis dibuku tabungan masing- masing. Untuk kelompok Azalea biasanya bungkus makanan dan minuman, sedotan, dan plastik yang masih bagus dipilah ibu-ibu terus dicuci yang nantinya dibuat kerajinan mbak. Jadi sama-sama bermanfaat.”

2. Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan

Kerajinan a. Perencanaan Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Kerajinan Pemberdayaan perempuan di kelompok Azalea merupakan hasil dari prestasi yang diraih padukuhan Gowok di Kabupaten Sleman. Prestasi yang diraih ialah juara pertama dalam lomba kebersihan lingkungan di tingkat Kabupaten, dengan hal tersebut padukuhan Gowok yang diwakili Bank Sampah Gowok dibina pemerintah yaitu dari PKLH yang melihat 52 ada potensi yang masih bisa dikembangkan dari Bank Sampah Gowok tersebut. Pelatihan kerajinan pemanfaatan samapah di kelompok Azalea merupakan pemberdayaan perempuan yang telah diketahui dapat memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat di padukuhan Gowok dan telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai binaan dari PKLH dan PPEJ. Perencanaan merupakan tahap awal dari program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan di kelompok Azalea. Seperti yang disampaikan “DT” selaku ketua kelompok Azalea, “untuk merencanakan setiap program kami mendiskusikan program tersebut dengan anggota terlebih dahulu. Kira-kira barang apa yang mau dibuat, bagaimana nanti peminatnya dan manfaat dari brang tersebut. Selain itu kami juga memperhitungkan bahan apa saja dan berapa yang diperlukan. Jadi tidak kesusahan saat sudah mengerjakan kerajinannya mbak.” Sesuai dengan pernyataan diatas, “TA” mempertegas pernyataan selaku sekretaris kelompok Azalea, “Kalau merencanakan program kami selalu berdiskusi dan saling memberi masukan dan pendapat mbak. Trus biasanya itu memilih program pelatihan yang menarik hasilnya nanti. Pokoknya yang sekiranya laku dijual” Mempertegas pernyataan di atas, “TR” selaku bendahara kelompok Azalea menyatakan, “biasanya kami saling memberikan ide untuk barang kerajinan apa yang akan dibuat, sesuai kesepakatan biasanya ada beberapa yang dipilih yang sesuai kemampuan kelompok untuk membutnya dan tingkat kesulitannya mbak. Jadi kalau kira-kira ada yang bisa membuat, kita berlatih bersama.” 53 Berdasarkan pernyataan di atas, perencanaan program yang ada di kelompok Azalea diutamakan yang sudah disepakati oleh kelompok dan kemampuan kelompok untuk pelatihan kerajinan tersebut. Selain itu perkiraan kebutuhan apa saja juga menjadi faktor penting dari perencanaan program pelatihan kerajinan. Dalam perencanaan program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajian ini ada beberapa tahap yang ada didalamnya yaitu : 1 Identifikasi Kebutuhan Program pemberdayaan perempuan supaya sesuai dengan apa yang diinginkan dan bermanfaat bagi anggota kelompok, maka harus ada indentifikasi kebutuhan terlebih dahulu. Dalam identifikasi kebutuhan untuk program pemberdayaan melalui pelatihan kerajinan di kelompok Azalea, pertama-tama melihat apa yang dibutuhkan kelompok, mendengarkan masukan dari dalam maupun luar anggota kelompok untuk program yang akan dilaksanakan, dan menilai sejauh mana manfaat yang akan diterima dari program tersebut. Seperti pernyataan “DT” selaku ketua kelompok Azalea, “sebelum melaksanakan program pelatihan kami mengumpulkan ide- ide yang ada untuk di share dalam kelompok mbak. Saling memberi masukan untuk ide-ide yang ada dan memilih ide mana yang paling baik untuk dilaksanakan dulu.” Identifikasi kebutuuhan juga meminta pertimbangan dari pengurus Bank Sampah yang memang sebgai pemasok bahan baku untuk pelatihan di kelompok Azalea. Bahan yang sekiranya mudah didapatkan akan diusulkan untuk dapat dijadikan produk dalam pelatihan kerajinan di