Kajian tentang pelatihan Kajian Teori

20 masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya. Sistem ini menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Sedangkan Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 2012 dalam Kementrian Lingkungan Hidup 2012: v mengamanatkan perlunya perubahan paradigma mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul – angkut - buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pada dasarnya kata bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kegiatan Bank Sampah tersebut menurut Artomo 2015: 57 merupakan pengelolaan sampah anorganik dari sumbernya, baik individu maupun kolektif, baik sampah yang berasal dari perumahan, restoran, sekolah maupun tempat lainnya yang berjalan secara sistematis dan kuantitatif hingga manfaatnya juga dapat dinikmati langsung oleh sumbernya nasabah. Pembangunan Bank Sampah menurut Kementrian Lingkungan Hidup 2012: v harus menjadi momentum awal membina kesadaran 21 kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah. Sistem Bank Sampah juga bisa dijadikan sebagai alat untuk melakukan rekayasa sosial. Sehingga terbentuk suatu tataan atau sistem pengelolaan sampah yang lebih baik di masyarakat. b. Pendirian Bank Sampah Sejak awal diberlakukanya Undang-undang no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menurut Kementrian Lingkungan Hidup 2012: 181 paradigma pengelolaan sampah yang betumpuh pada pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan beralih pada paradigma baru dengan mengolah sampah secara komprehensif yaitu dari hulu hingga ke hilir dan memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan. Ada beberapa tahap atau langkah-langkah dalam pendirian Bank Sampah menurut Eka Utami 2013: 8-9 : 1 sosialisasi awal dilakukan untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar mengenai Bank Sampah kepada masyarakat. Wacana yang disampaikan antara lain tentang Bank Sampah sebagai program nasional, pengertian Bank Sampah, alur pengelolaan sampah dan sistem bagi hasil dalam sistem Bank Sampah. 2 Pelatihan teknis bertujuan untuk memberikan penjelasan detail kepada masyarakat mengenai tata cara pelaksanaan sistem Bank Sampah. Pemberi materi saat pelatihan teknis bisa dilakukan oleh aktifis lembaga swadaya masyarakat. 3 Pemantauan dan evaluasi Bank Sampah, berbagai tantangan mungkin muncul saat penerapan Bank Sampah. Organisasi masyarakat harus tetap melakukan pendampingan selama sistem berjalan. Sehingga bisa membantu warga untuk memecahkan masalah lebih cepat. Evaluasi dilakukan untuk pelaksanaan Bank Sampah lebih baik. 22 Sesuai dengan amanah yang terdapat dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dalam Kementrian Lingkungan Hidup 2012: 181 mewajibkan pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan pengurangan sampah dan pengurangan sampah dengan : 1 Menetapkan target pengurangan sampah secara bertahap dalam jangka waktu tertentu 2 Memfasilitasi penerapan teknologi yang ramah lingkungan 3 Memfasilitasi penerapan label produk yang ramah lingkungan 4 Memfasilitasi kegiatan mengguna ulang dan mendaur ulang 5 Memfasilitasi pemasaran produk-produk daur ulang 6 Membiayai penyelenggaraan pengelolaan sampah c. Pengembangan Bank Sampah Pemberian pendidikan, pelatihan, dan percontohan tentang pengertian pelestarian lingkungan menuru Artomo 2015: 56 bisa kepada siapapun tanpa terkecuali. Tentang bagaimana mengelola sampah menjadi barang yang berguna dan bernilai tinggi menggunakan cara 3R Reduce, Reuse, Recycle. Menurut Eka utami 2013: 18-19 pendidikan, pelatihan, dan percontohan tersebut tidak melulu mengurusi sampah anorganik bank sampah, akan tetapi potensi pengembangan Bank Sampah berjalan dalam waktu yang signifikan, potensi ekonomis yang dimiliki Bank Sampah teramat besar, dengan pengelolaan keuangan yang baik, di masa depan Bank Sampah memiliki potensi pengembangan. 23 Sesuai penjelasan diatas, menurut Kementrian Lingkungan Hidup 2012: 183.diharapkan peran serta masyarakat melalui kegiatan tersebut dapat membantu pemerintah daerah dalam mengefisiensikan anggaran pengangkutan sampah yang sejak awal sudah dikurangi melalui pemilihan yang bernilai ekonomi.