Latar Belakang Kelompok Azalea
53
Berdasarkan pernyataan di atas, perencanaan program yang ada di kelompok Azalea diutamakan yang sudah disepakati oleh kelompok dan
kemampuan kelompok untuk pelatihan kerajinan tersebut. Selain itu perkiraan kebutuhan apa saja juga menjadi faktor penting dari perencanaan
program pelatihan kerajinan. Dalam perencanaan program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajian ini ada beberapa tahap yang ada
didalamnya yaitu : 1
Identifikasi Kebutuhan Program pemberdayaan perempuan supaya sesuai dengan apa yang
diinginkan dan bermanfaat bagi anggota kelompok, maka harus ada indentifikasi kebutuhan terlebih dahulu. Dalam identifikasi kebutuhan
untuk program pemberdayaan melalui pelatihan kerajinan di kelompok Azalea, pertama-tama melihat apa yang dibutuhkan kelompok,
mendengarkan masukan dari dalam maupun luar anggota kelompok untuk program yang akan dilaksanakan, dan menilai sejauh mana manfaat yang
akan diterima dari program tersebut. Seperti pernyataan “DT” selaku ketua kelompok Azalea,
“sebelum melaksanakan program pelatihan kami mengumpulkan ide- ide yang ada untuk di share dalam kelompok mbak. Saling memberi
masukan untuk ide-ide yang ada dan memilih ide mana yang paling baik untuk dilaksanakan dulu.”
Identifikasi kebutuuhan juga meminta pertimbangan dari pengurus Bank Sampah yang memang sebgai pemasok bahan baku untuk pelatihan
di kelompok Azalea. Bahan yang sekiranya mudah didapatkan akan diusulkan untuk dapat dijadikan produk dalam pelatihan kerajinan di
54
kelompok Azalea. Sesuai pernyataan dari “DP” selaku ketua Bank Sampah Gowok,
“masyarakat sekitar sangat antusias untuk ikut serta mengumpulkan sampah disini mbak. Selain untuk menjadi tabungan uang, mereka
juga tahu kalau juga dimanfaatkan di Azalea. Jadi sebagian ada yang sudah memilah sampah sesuai jenisnya, tapi masih banyak juga yang
dicampur. Setelah terkumpul saya ngomong ke ibu-ibu Azalea yang terkumpul apa saja. Jadi bisa untuk masukan merencanakan program
mbak.”
Dipertegas oleh “PW” selaku Dukuh Gowok, “masyarakat Gowok pada umumnya sudah sadar kebersihan
lingkungan. Bisa dilihan dari kemauan untuk memilah sampah. Kan itu ada tong sampah warna warni, warga tinggal buang sesuai
sampahnya yang apa. Plastik, organik, kaca, itu ada sendiri. Nah selain itu ada yang disetorkan ke bank sampah bagi nasabah, dan nanti
bisa jadi bahan pemanfaatan sampah di Azalea.”
2 Penentuan Tujuan
Tujuan merupakan arah untuk menjalankan sebuah program. Tujuan merupakan langkah awal dalam perencanaan sebuah program. Tujuan juga
sebagai bahan evaluasi pada akhir program, apakah program yang dijalankan sudah sesuai tujuannya. Kelompok Azalea memiliki tujuan
dalam program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajinan yaitu untuk turut melestarikan lingkungan dengan dan memberikan modal
keterampilan bagi perempuan untuk menambah pemasukan ekonomi bagi keluarganya melalui pemanfaatan sampah.
Seperti yang dinyatakan “DT” selaku ketua kelompok Azalea, “tujuan dari program pemberdayaan perempuan di kelompok Azalea
ini membantu masyarakat yang kurang mampu melalui bekal pelatihan, biasanya mereka ikut pelatihan sampai bisa, terus
memproduksi sendiri dirumah untuk dijual sendiri. Selain itu juga ikut
55
melestarikan lingkungan, karena awal dari kelompok ini berkat juara lomba kebersihan lingkungan di Kabupaten.”
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa tujuan program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kerajian adalah untuk membekali anggota
dan non anggota tetapi warga padukuhan Gowok untuk bisa mandiri dan menambah pendapatan dengan kpemanfaatan sampah.
Pernyataan itu diperkuat oleh “TA” selaku sekretaris kelompok Azalea,
“tujuan dari pelatihan disini itu untuk memberikan keterampilan kepada anggota supaya ada pengalaman membuat barangnya dan
untuk dilanjutkan sendiri biar dapet penghasilan tambahan mbak.”
Pernytaan di atas dipertegas oleh “TR” selaku bendahara kelompok Azalea,
“banyak yang mengikuti pas pelatihan mbak. Apalagi dulu pas awal kelompok Azalea terbentuk, banyak yang mau datang. Tapi sekarang
berkurang karena ada yang memilih membuat sendiri dirumah terus dijual, ada juga yang membuat dasaran, seperti dasaran tas misalnya
yaitu sudah dianyam bentuk tas tapi kurang diberi dalaman, resleting, tali, nanti disetorkan ke Azalea untuk finishing dan dijual disini.”
Perencanaan tujuan dalam program pemberdayaan perempuan memang langkah awal untuk memulai program melalui identifikasi
kebutuhan yang melibatkan seluruh anggota kelompok Azalea, pengurus kelompok Azalea, pengurus Bank Sampah, maupun masyarakat sekitar
sehingga dapat menjalankan program dengan tepat.