commit to user 58
3. Analisis Sensoris
Hasil uji organoleptik kerupuk labu kuning dapat di lihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Uji Organoleptik Kerupuk Labu Kuning Sampel
Warna Rasa Kerenyahan Overall
Kerupuk dengan labu kuning 350 gram
2.72
a
2.96
a
3.60
a
3.20
a
Kerupuk dengan labu kuning 300 gram
3.12
a
3.48
ab
3.64
a
3.56
ab
Kerupuk dengan labu kuning 250 gram
4.28
b
3.76
b
4.00
a
3.80
b
Keterangan: Angka yang diikuti huruf berbeda menunjukkan adanya beda nyata pada taraf α
0,05
.
Skor 1 = tidak suka, skor 2 = kurang suka, skor 3 = agak suka, skor 4 = suka, skor 5 =
sangat suka.
Uji sensoris pada suatu produk sangat penting, terutama pada produk kerupuk karena berkaitan dengan penerimaan konsumen
terhadap produk kerupuk yang akan diberikan. Untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap produk kerupuk labu kuning tiga
formulasi yang berbeda dengan uji sensoris menggunakan metode kesukaan.
a. Warna
Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa sampel kerupuk dengan labu kuning 350 gram tidak beda nyata dengan kerupuk dengan labu
kuning 300 gram, akan tetapi kerupuk dengan labu kuning 250 gram beda nyata dengan kerupuk dengan labu kuning 350 gram dan
kerupuk dengan labu kuning 300 gram. Hal ini menunjukkan bahwa warna yang memiliki nilai terendah sampai nilai tertinggi tingkat
disukai oleh konsumen adalah pada sampel kerupuk dengan labu kuning 350 gram dengan skor 2.72
a
, sampel kerupuk dengan labu kuning 300 gram dengan skor 3.12
a
dan sampel kerupuk dengan labu kuning 250 gram dengan skor 4.28
b
. Maka dapat dikatakan warna
commit to user 59
kerupuk labu kuning yang paling disukai oleh konsumen adalah pada sampel kerupuk dengan labu kuning 250 gram.
Warna menjadi atribut kualitas yang paling penting, walaupun suatu produk pangan bernilai gizi tinggi, rasa enak dan
tekstur baik, namun apabila warna yang ditampilkan kurang menarik akan menyebabkan produk pangan tersebut kurang diminati oleh
konsumen. Pengujian dengan indera penglihat masih sangat menentukan dalam pengujian sensoris warna pada produk pangan.
Bahwa warna merupakan suatu sifat yang dianggap berasal dari penyebaran spektrum sinar. Setyaningrum, dkk, 2008.
b. Rasa
Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa sampel kerupuk dengan labu kuning 350 gram dan kerupuk dengan labu kuning 300 gram tidak
beda nyata, akan tetapi beda nyata terhadap kerupuk dengan labu kuning 250 gram. Sampel kerupuk dengan labu kuning 300 gram
dan kerupuk dengan labu kuning 250 gram tidak beda nyata, akan tetapi beda nyata terhadap kerupuk dengan labu kuning 350 gram.
Hal ini menunjukkan bahwa rasa yang memiliki nilai terendah sampai nilai tertinggi tingkat disukai oleh konsumen adalah pada
sampel kerupuk dengan labu kuning 350 gram dengan skor 2.96
a
, sampel kerupuk dengan labu kuning 300 gram dengan skor 3.48
ab
dan sampel kerupuk dengan labu kuning 250 gram dengan skor 3.76
b
. Maka dapat dikatakan rasa kerupuk labu kuning yang paling disukai oleh konsumen adalah pada sampel kerupuk dengan labu
kuning 250 gram. Rasa didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diketahui dengan indera perasa. Rasa memiliki empat macam rasa
dasar yaitu manis, asin, asam, dan pahit Kartika, 1988.
commit to user 60
c. Kerenyahan
Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa konsentrasi penambahan labu kuning dan jenis kerupuk tidak memberikan
pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan kerenyahan kerupuk yang dihasilkan. Penerimaan kerenyahan sampel kerupuk
dengan labu kuning 350 gram, sampel kerupuk dengan labu kuning 300 gram dan sampel kerupuk dengan labu kuning 250 gram tidak
beda nyata yang artinya dari ketiga formulasi kerupuk labu kuning tidak ada perbedaan kerenyahan. Hal ini menunjukkan bahwa
kerenyahan yang memiliki nilai terendah sampai nilai tertinggi tingkat disukai oleh konsumen adalah pada sampel kerupuk dengan
labu kuning 350 gram dengan skor 3.60
a
, sampel kerupuk dengan labu kuning 300 gram dengan skor 3.64
a
dan sampel kerupuk dengan labu kuning 250 gram dengan skor 4.00
a
. Maka dapat dikatakan kerenyahan kerupuk labu kuning yang paling disukai oleh konsumen
adalah pada sampel kerupuk dengan labu kuning 250 gram. Kerenyahan merupakan suatu tekstur renyah pada kerupuk,
kerenyahan juga penting pada produk kerupuk karena apabila tekstur keras maka konsumen kurang menyukai produk tersebut.
d. Overall
Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa sampel kerupuk dengan labu kuning 350 gram dan kerupuk dengan labu kuning 300 gram tidak
beda nyata, akan tetapi beda nyata terhadap kerupuk dengan labu kuning 250 gram. Sampel kerupuk dengan labu kuning 300 gram dan
kerupuk dengan labu kuning 250 gram tidak beda nyata, akan tetapi beda nyata terhadap kerupuk dengan labu kuning 350 gram. Hal ini
menunjukkan bahwa overall yang memiliki nilai terendah sampai nilai tertinggi tingkat disukai oleh konsumen adalah pada sampel
kerupuk dengan labu kuning 350 gram dengan skor 3.20
a
, sampel kerupuk dengan labu kuning 300 gram dengan skor 3.56
ab
dan
commit to user 61
sampel kerupuk dengan labu kuning 250 gram dengan skor 3.80
b
. Maka dapat dikatakan overall kerupuk labu kuning yang paling
disukai oleh konsumen adalah pada sampel kerupuk dengan labu kuning 250 gram. Overall didefinisikan sebagai sesuatu dari
keseluruhan baik dari indera penglihatan, indera perasa, indera pembau, maupun yang digunakan untuk mendeteksi secara
keseluruhan warna, rasa, dan aroma Kandeda, 1999. Formulasi kerupuk dengan labu kuning 250 gram merupakan
formulasi yang diterima konsumen diantara kedua formulasi yang lain yaitu kerupuk dengan labu kuning 300 gram dan kerupuk
dengan labu kuning 350 gram. Formulasi yang digunakan pada kerupuk dengan labu kuning 250 gram ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Formulasi kerupuk dengan labu kuning 250 gram Labu kuning
250 g Tepung tapioka
200 g Tepung terigu
50 g Bawang putih
25 g Garam
2 g Penyedap rasa masako
7,5 g Kerupuk dengan labu kuning 250 gram merupakan kerupuk
yang disukai panelis dari segi warna, rasa, kerenyahan dan overall dibandingkan kerupuk dengan labu kuning 300 gram dan 350 gram.
Maka uji kimia untuk menentukan kadar air dan kadar beta karoten dilakukan pada produk kerupuk dengan labu kuning 250 gram.
Uji organoleptik membantu menentukan formula paling disukai konsumen untuk dipasarkan. Oleh karena itu pemasaran kerupuk labu
kuning kedepannya sudah memiliki gambaran tentang selera konsumen terhadap produk ini. Karena kerupuk secara umum sudah banyak
dipasaran, maka dengan adanya kombinasi kerupuk labu kuning yang baru ini mampu diterima dipasaran. Selain itu, uji organoleptik juga
membantu untuk mengetahui seperti apa selera dari konsumen dipasaran yang dalam hal ini telah diwakili oleh panelis.
commit to user 62
4. Analisis Kimia