Tepung Tapioka Bahan Baku Pembuatan Kerupuk

commit to user f. Biji : Keras, pipih, panjang ± 1,5 cm, lebar ± 5 mm, coktat muda g. Akar : Tunggang, bulat, berbintil-bintil, putih kotor Setijo, 2009.

2. Tepung Tapioka

Tepung tapioka adalah tepung yang diperoleh dari ubi kayu segar Manihot utilissima setelah melalui cara pengolahan tertentu, dibersihkan dan dikeringkan. Pati merupakan komponen tapioka dan merupakan senyawa yang tidak mempunyai rasa dan bau sehingga modifikasi tepung tapioka mudah dilakukan. Tepung tapioka banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai jenis kerupuk, seperti kerupuk udang dan kerupuk ikan. Alasan penggunaan tepung tapioka sebagai bahan baku selain harganya murah dan mudah didapat, tepung tapioka juga mempunyai daya ikat yang tinggi dan mempunyai struktur yang kuat Rusmono, 1983. Pati mempunyai dua komponen utama, yaitu amilosa fraksi terlarut dan amilopektin fraksi tidak terlarut. Menurut Tahir 1985, amilopektin merupakan salah satu komponen pati yang dapat mempengaruhi daya kembang kerupuk. Kandungan amilopektin yang lebih tinggi akan memberikan kecenderungan pengembangan kerupuk yang lebih besar dibanding dengan kandungan amilosa tinggi. Dalam proses pembuatan kerupuk dinyatakan berhasil adalah apabila kerupuk ketika digoreng dapat mengembang dengan baik. Dilihat dari nilai gizinya, tapioka merupakan sumber karbohidrat dan energi yang sangat baik. Di lain pihak, tapioka mengandung sangat sedikit protein dan lemak. Kandungan gizi tapioka per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 2.3. commit to user Tabel 2.3 Komposisi Zat Gizi per 100 g Tapioka No Kandungan gizi Satuan 1 Energi 358 kkal 2 Protein 0,19 g 3 Lemak total 0,02 g 4 Karbohidrat 88,69 g 5 Serat pangan 0,9 g 6 Kalsium mg 20 mg 7 Besi 1,58 mg 8 Magnesium 1 mg 9 Fosfor 7 mg 10 Kalium 11 mg 11 Natrium 1 mg 12 Seng 0,12 mg 13 Tembaga 0,02 mg 14 Mangan 0,11 mg 15 Selenium 0,8 mg 16 Asam folat 4 µg Widowati, 1987. Menurut Setiawan 1988, daya kembang dan tekstur akhir dari produk dipengaruhi oleh ratio amilosa dan amilopektin dari pati. Amilosa cenderung mengurangi daya kembang dan meningkatkan densitas kerupuk, sedangkan amilopektin berfungsi sebaliknya, yaitu meningkatkan daya kembang dan menurunkan densitas kerupuk. Kandungan kimia tepung tapioka dapat dilihat pada tabel 2.4 Tabel 2.4 Kandungan Kimia Tepung Tapioka Parameter Komposisi Kadar Air 12,00 Kadar Lemak 0,30 Kadar Abu 0,30 Kadar Protein 0,50 Karbohidrat 86,90 Sumber: Departemen Kesehatan RI 1992 Kualitas tapioka sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Warna tepung; tepung tapioka yang baik berwarna putih. b. Kandungan air; tepung harus dijemur hingga kering sehingga kandungan air rendah. commit to user c. Banyaknya serat dan kotoran; usahakan agar banyaknya serat dan kayu yang digunakan harus yang umurnya kurang dari 1 tahun karena serat dan zat kayunya masih sedikit dan zat patinya masih banyak. d. Tingkat kekentalan; usahakan daya rekat tapioka tetap tinggi. Untuk ini hindari penggunaan air yang berlebih dalam proses produksi Radiyati, 1990. Syarat mutu tepung tapioka dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5. Syarat Mutu Tepung Tapioka Berdasarkan SNI 01-2905-1992 Kriteria Mutu Satuan Persyaratan Warna - Putih khas tepung tapioka Bentuk - Serbuk Bau - Normal Benda asing - Tidak ada Kadar Air 17,5 Kadar lemak dan kotoran maksimum 0,7 Sumber : SNI 01-2905-1992

3. Tepung Terigu