Kunci jaw aban tes formatif Busana Pria a. Pengertian busana pria

46 warna celana pria disesuaikan dengan kesempatannya, pada umumnya untuk celana pria warna yang digunakan warna-warna gelap. 4 Teknik menjahit Teknik penyelesaian yang dipakai pada celana pria adalah kampuh buka yang diobras. Penyelesaian kelim menggunakan tusuk flannel dan untuk pemasangan kancing kait hak menggunakan tusuk feston. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa celana pria adalah pakaian bagian bawah dipakai untuk menutupi dari pinggang sampai kaki yang di kenakan oleh pria. Materi busana pria yang dipraktekkan sesuai dengan kompetensi dasar yang terdapat disilabus adalah celana pria. Baik itu pengetahuan celana pria, mengambil ukuran celana pria, membuat pola celana pria, memotong bahan celana pria, menjahit celana pria, penyelesaian akhir celana pria, sampai dengan penghitungan harga jual.

B. Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti membaca beberapa referensi penelitian terdahulu yang berkaitan dengan modul, diantaranya adalah: 1. Awalia 2010 yang berjudul Pengembangan Modul Pembelajaran Kompetensi Menggambar Busana pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Wonosari. Hasil menunjukkan bahwa modul yang sesuai digunakan pada kompetensi dasar merancang busana dengan penerapan unsur dari prinsip desain yaitu modul pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran meliputi judul, kompetensi, soal-soal latihan serta 47 evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa. Hasil validasi oleh ahli media dengan kriteria sangat valid, ahli evaluasi dengan kriteria valid dan guru dengan kriteria sangat valid. Kelayakan modul dinilai dari siswa menyatakan modul telah memenuhi standar kelayakan dengan kriteria sangat layak. Uji efektivitas modul dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kelas kontrol dan eksperimen memiliki efektivitas pembelajaran. 2. Dessy Harnaningtyas 2012 yang berjudul Pengembangan Modul Dasar Penataan Display Pada Mata Pelajaran Penataan Dan Peragaan Siswa Kelas X di SMK N 2 Jepara, dihasilkan modul dasar penataan display dengan hasil validasi sangat layak sehingga baik digunakan proses sebagai sumber belajar untuk siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara dan dinyatakan sangat layak untuk diterapkan kepada siswa. 3. Eka Arsidi Mei Saputri 2012 yang berjudul Pengembangan Modul Pembuatan Celana Anak Pada Mata Pelajaran Keterampilan PKK Siswa Kelas VI I I di SMP Negeri 16 Yogyakarta. Hasil menunjukkan bahwa modul yang sesuai digunakan pada kompetensi dasar membuat kerajinan jahit yaitu modul pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran meliputi judul, kompetensi, soal-soal latihan serta evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa. Hasil validasi oleh ahli media dengan kriteria sangat valid, ahli evaluasi dengan kriteria valid dan guru dengan kriteria sangat valid. Kelayakan modul dinilai dari siswa menyatakan modul telah memenuhi standar kelayakan dengan kriteria sangat layak.