Aspek Format Modul Pembahasan Hasil Penelitian 1. Mengembangkan Modul Pembuatan Celana Pria Pada Mata Pelajaran

103

BAB V SI MPULAN DAN SARAN

A. SI MPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Media pembelajaran pembuatan celana pria dikembangkan dengan menggunakan metode pengembangan dari Borg and Gall dengan modifikasi. Terdapat sembilan tahapan dalam modul pembelajaran pembuatan celana pria dalam penelitian ini yaitu analisis kebutuhan, pengumpulan informasi, rancangan modul pembuatan celana pria, penyusunan modul pembuatan celana pria, validasi ahli materi dan ahli media, penilaian kelayakan modul, produk modul, uji kelompok kecil, dan uji kelayakan peserta didik. 2. Penilaian tingkat kelayakan modul pembelajaran pembuatan celana pria secara keseluruhan dinyatakan layak oleh ahli media dan ahli materi. Penilaian siswa didapatkan penilaian yang sangat layak dengan persentase skor setiap aspek antara lain a aspek fungsi manfaat modul berada pada kategori sangat layak sebesar 85,0 , b aspek tampilan modul berada pada kategori sangat layak dan layak sebesar 50,0 , c aspek format modul berada pada kategori layak sebesar 80,0 , d aspek isi materi modul berada pada kategori layak sebesar 70,0 ; dan e aspek penilaian modul secara keseluruhan berada pada kategori layak sebesar 60,0 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran dapat digunakan sebagai media pembelajaran baik digunakan oleh guru sebagai pegangan dalam 104 mengajar maupun bagi siswa dalam belajar. Selain itu, modul pembelajaran dapat digunakan sebagai media pengayaan untuk menambah wawasan dalam kompetensi dasar pembuatan celana pria .

B. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya mengambil sampel siswa kelas XI jurusan Tata busana di SMK Ma’arif 2 Piyungan, akan lebih baik jika sampel yang diambil meliputi seluruh peserta didik Program Keahlian Tata Busana siswa kelas XI SMK Ma’arif 2 Piyungan, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan dalam lingkup yang lebih luas. 2. Dalam penelitian ini rancangan modul dibuat sendiri oleh peneliti sehingga dimungkinkan modul ini masih jauh dari sempurna.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas maka dapat disampaikan saran sebagai berikut: 1. Penggunaan modul pembelajaran ini hendaknya diterapkan pada pembelajaran pembuatan celana pria agar siswa tidak merasa bosan dan lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan media yang baru, supaya terjalin interaksi dari pendidik terhadap siswa dan diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. 2. Masih perlu adanya perbaikan pada modul pembelajaran misalnya penambahan referensi pola, gambar dan nama bahan, model rancangan, dan macam-macam potongan atau design pada pembuatan celana pria.