Kegiatan Pembelajaran 3
114
9. Mengapa pada pembuatan keramik perlu proses pembakaran? A. Untuk mengubah tekstur bahan
B. Untuk menurunkan kadar air pada bahan C. Untuk menurunkan massa bahan
D. Untuk menaikkan kerenggangan pori bahan
10. Limbah B3 yang mengandung trikloroetilena, metilen klorida, atau nitrobenzena yang diduga menyebabkan kanker terdapat di dalam ….
A. semir sepatu B. pembersih kaca
C. kamper D. pemutih
IPA SMP KK E
115 F. Rangkuman
Bahan serat berdasarkan asal bahan penyusunnya dikelompokkan menjadi serat alami polimer alami dan serat sintetis polimer sintetis. Bahan serat alami
diperoleh dari tumbuhan, hewan dan mineral. Serat sintetis adalah serat yang dibuat oleh manusia yang bahan dasarnya tidak tersedia secara langsung dari
alam, contohnya kain rayon, polyester, dakron dan nilon. Pemanfaatan tekstil dari berbagai macam serat didasarkan pada ciri-ciri seratnya antara lain kehalusan,
kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas.
Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah yang biasa disebut lateks. Karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil
penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poliisoprena C
5
H
8
n. Karet alam memiliki daya elastis atau daya lenting yang baik, plastisitas yang
baik, mudah pengolahannya, tidak mudah aus, dan tidak mudah panas. Karet sintetis terbuat dari baha baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, minyak,
gas alam, dan acetylen.
Tanah liat merupakan bahan dasar yang dipakai dalam pembuatan keramik, secara kimiawi tanah liat termasuk hidrosilikat alumina. Sifat tanah liat yaitu
plastis bila keadaan basah, keras bila kering, dan bila dibakar menjadi padat dan kuat. Kayu dimanfaatkan untuk berbagai keperluan karena mengandung
komponen selulosa, lignin, dan senyawa ekstraktif senyawa tertentu yang dapat diambil dari kayu. Pemanfaatan kayu disesuaikan dengan sifat-sifatnya. Kayu
dari jenis pohon yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda. Sifat-sifat kayu diantaranya: bobot dan berat jenis kayu, keawetan, warna, tekstur, kesan raba,
bau dan rasa. Berdasarkan sifat-sifat kayu tersebut maka kita dapat memanfatkan kayu berdasarkan sifatnya yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Plastik adalah istilah umum untuk menyebut berbagai jenis produk polimer sintetis atau semisintetis. Plastik dapat dibentuk menjadi berbagai objek atau
lembaranlapisan atau serat. Plastik terbuat dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan dapat mengandung zat-zat lain untuk meningkatkan
sifat-sifat baik atau nilai ekonominya. Hanya ada sedikit polimer alami yang dapat digolongkan ke dalam jenis plastik. Polimer, yang dikenal sebagai plastik, berasal
Kegiatan Pembelajaran 3
116
dari produk samping proses cracking minyak bumi yang setelah melalui proses polimerisasi menghasilkan polimer, biasanya berbentuk bubuk putih. Setelah
proses lebih lanjut akan dihasilkan produk jadi plastik.
Kaca merupakan materi bening tembus pandang yang biasanya dihasilkan dari campuran silika silikon dioksida SiO
2
, yang secara kimia sama dengan kuarsa bahasa inggris: kwarts. Biasanya dibuat dari pasir. Suhu lelehnya adalah 1400
derajat celsius.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah menyelesaikan soal latihan ini, anda dapat memperkirakan tingkat keberhasilan anda dengan melihat kuncirambu-rambu jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Jika anda memperkirakan bahwa pencapaian anda sudah melebihi 75, silahkan anda terus mempelajari kegiatan pembelajaran
berikutnya, namun jika anda menganggap pencapaian anda masih kurang dari 75, sebaiknya anda ulangi kembali kegiatan belajar ini dengan kerja keras,
kreatif, disiplin dan kerja sama.
H. Pembahasan Latihan Tugas Kasus
1.
B 6. D
2.
C 7. C
3.
A 8. C
4.
C 9. A
5.
C 10. A
IPA SMP KK E
117
Kegiatan Pembelajaran 4 : Sistem Pernapasan Pada Manusia Dan Kesehatannya
Modul terintegrasi PPK ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru untuk memahami topik sistem pernapasan pada manusia dan
kesehatannya. Melalui pembahasan materi sistem pernapasan pada manusia dan kesehatannya, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan
materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran IPA di sekolah. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri
sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam bahan ajar ini dijelaskan tentang struktur dan fungsi organ penyusun sistem pernapasan, proses pernapasan pada manusia, faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pernapasan, kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan, serta upaya dalam memelihara kesehatannya. Setelah mempelajari
bahan ajar ini pula, diharapkan guru dapat menanamkan tentang menghargai martabat individu kepada peserta didik, kaitannya dengan materi di atas.
A. Tujuan
Setelah guru mempelajari modul terintegrasi PPK ini secara mandiri dengan kerja keras, disiplin, jujur, kreatif, kerjasama, dan tanggungjawab, diharapkan guru
dapat menjelaskan hubungan sistem pernapasan pada manusia dan gangguan pada sistem pernapasan dengan penerapan pola hidup yang menunjang
kesehatan organ pernapasan serta dapat menjelaskan upaya pencegahan gangguan pada organ pernapasan.
Kegiatan Pembelajaran 4
118 B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan guru mampu: 1. mengidentifikasi struktur dan fungsi organ-organ sistem pernapasan pada
manusia 2. menjelaskan proses pernapasan pada manusia
3. mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses pernapasan pada manusia
4. mengidentifikasi berbagai gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan pada manusia.
5. menganalisis upaya dalam memelihara kesehatan sistem pernapasan pada manusia
C. Uraian Materi
Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tubuh manusia harus melakukan berbagai kegiatan agar dapat memenuhi kebutuhan sel-sel penyusun
tubuhnya akan oksigen O
2
dan sari makanan lainnya. Dengan bantuan O
2
inilah pembongkaran energi yang terkandung di dalam suatu sari makanan dapat dibebaskan dengan sempurna. Hasil samping dari proses
pembongkaran energi tersebut adalah zat karbondioksida CO
2
yang harus dikeluarkan dari dalam sel dan selanjutnya dikeluarkan dari dalam tubuh. Dengan
demikian, antara tubuh dan lingkungan sekitarnya berlangsung suatu proses pertukaran gas O
2
dan CO
2
yang dikenal sebagai proses pernapasan.
1. Organ Pernapasan
Organ pernapasan terdiri atas hidung, laring pangkal tenggorokan, trakea batang tenggorokan, bronkus cabang batang tenggorokan, dan pulmo paru-
paru.
a Hidung
Hidung merupakan bagian paling atas dari alat pernapasan dan merupakan alat pernapasan paling awal yang dilalui udara. Di hidung terdapat saraf-saraf
penciuman. Rongga hidung berhubungan dengan rongga mulut udara masuk ke
IPA SMP KK E
119
dalam rongga hidung dan melalui lubang hidung. Rongga hidung memiliki tiga fungsi utama yaitu:
1 Memanaskan udara Pada rongga hidung terdapat suatu struktur yang disebut concha.
Permukaan concha ini diliputi banyak pembuluh darah kapiler, sehingga suhunya selalu hangat. Udara yang menuju paru-paru bila melaluinya akan
dihangatkan.
2 Menyaring udara. Mencegah pemasukan gas-gas yang membahayakan ke dalam paru-
paru. Hal ini dimungkinkan oleh adanya indra pembau pada hidung, sehingga jika tercium bau gas yang tidak enak merupakan petunjuk agar
hidung ditutup. Gas CO yang tidak berbau akan lolos dari penyaringan ini, sehingga dapat menimbulkan kematian.
Mencegah masuknya debu-debu yang terkandung di dalam udara. Hal ini dimungkinkan oleh adanya rambut-rambut halus disebut silia, yang
meliputi selaput mukosa hidung. Ketika dilalui udara silia bergerak menggelombang.
3 Melembapkan udara Keadaan selaput mukosa hidung selalu lembap dan selalu memberikan
sebagian kelembapannya untuk udara yang terhisap masuk. Oleh karena itu, udara akan menjadi lembap dan hangat sebelum masuk paru-paru.
Kegiatan Pembelajaran 4
120
Gambar 23. Alat respirasi manusia
b Laring pangkal tenggorokan
Pada bagian ujung belakang rongga hidung terdapat daerah yang disebut faring tekak. Faring merupakan lanjutan dari saluran hidung yang meneruskan udara
ke laring.
Laring terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan dan tulang-tulang rawan pembentuk jakun. Apabila kita perhatikan bagian leher pada laki-laki dewasa
akan tampak adanya tonjolan jakun ini. Sebenarnya jakun tidak hanya milik laki- laki saja, wanita pun memilikinya, hanya saja jakun pada wanita tidak menonjol
seperti milik laki-laki. Jakun tersusun dari katup pangkal tenggorok, perisai tulang rawan, serta gelang-gelang tulang rawan. Pada laring juga terdapat selaput
suara yang akan bergetar jika ada udara yang melaluinya, misalnya pada saat berbicara. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis anak tekak. Epiglotis
selalu dalam keadaan terbuka, dan hanya menutup jika ada makanan yang masuk ke kerongkongan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk
menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring.