Anatomi Ginjal Manusia Ginjal Sebagai Alat Ekskresi Manusia

Kegiatan Pembelajaran 2 54 Gambar 15. Mekanisme pembentukan urin pada ginjal . Hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan urin meliputi: 1 Dalam keadaan normal urin tidak mengandung glukosa dan protein 2 Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urin yang disebabkan kekurangan hormon insulin 3 Banyak urin yang dikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang diminum dan kadar Hormon Anti Diuretik HAD. Sebagai alat sistem ekskresi pada ginjal juga terjadi mekanisme osmoregulasi, yang tampak dari aktivitasnya sebagai berikut: 1 Membuang zat-zat yang merugikan bagi tubuh, antara lain:  urea, asam urat, amoniak, kreatinin  garam anorganik IPA SMP KK E 55  metabolit bakteri  kelebihan obat-obatan 2 Membuang kelebihan gula dalam darah 3 Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan osmotik ektraseluler 4 Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.

3. Organ Ekskresi Lain pada Tubuh Manusia a. Kulit

Fungsi kulit antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran, panas dan zat kimia, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang dari luar serta mengurangi kehilangan air. Sebagai bagian dari sistem ekskresi, kulit pada manusia juga berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan garam-garam dari dalam tubuh dalam bentuk keringat. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis lapisan luarkulit ari, dermis lapisan dalamkulit jangat, dan hipodermis jaringan ikat bawah kulit gambar 2.6. Kelenjar keringat berada di lapisan dermis kulit dalam, bersama dengan kelenjar minyak dan kantong rambut. 1 Mekanisme Pengeluaran Keringat Pada Manusia Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah kapiler di lapisan dermis kulit manusia. Melalui proses osmosis dan difusi, kelenjar keringat akan menyerap air dan garam-garam dari darah dalam pembuluh-pembuluh kapiler tersebut. Sebelumnya, sistem saraf simpatis telah mengendalikan pelebaran pembuluh- pembuluh darah kapiler kulit hingga dinding pembuluhnya menipis dan lebih bersifat semipermeabel. Selanjutnya air garam dari dalam kelenjar keringat keluar tubuh melalui saluran yang berujung ke pori-pori kulit sebagai cairan keringat. Pada keadaan normal, keringat akan dihasilkan oleh kelenjar keringat sekitar 50 ml setiap jam.