23
1.2 Rumusan Masalah
Berangkat dari fenomena sosial yaitu penggunaan jasa pengasuh anak dalam keluarga, bahkan kemudian membuat perempuan batak toba turut
berprofesi sebagai pengasuh anak dan seolah-olah meninggalkan konsep yang ada pada masyarakat batak yaitu “boru ni raja”. Konsep “boru ni raja” yaitu bentuk
penghormatan dan konsep yang mengajarkan perempuan batak untuk berperilaku layaknya putri raja. Dengan latar belakang sebagai perempuan batak toba dengan
konsep “boru ni raja” yang tentu saja memberikan pengaruh dalam dirinya dalam mengekspresikan peran melalui pekerjaannya sebagai pengasuh anak dalam
masyarakat. Rencana penelitian ini menjadi menarik dan tergolong baru serta secara logika dapat dirumuskan pernyataan permasalahannya. Rumusan masalah
yaitu pertanyaaan penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini agar lebih mengarah pada fokus penelitian yaitu : 1.
Apakah yang mendorong perempuan dari suku batak toba bekerja sebagai pengasuh anak?
2. Bagaimanakah ekspresi peran perempuan pekerja pengasuh anak etnis
batak toba dalam masyarakat?
1.3 Pembatasan Masalah
Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan diatas dan supaya tidak terjadi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, dimana dapat
mengaburkan penelitian, maka peneliti merasa perlu membuat pembatasa masalah agar menjadi jelas
Universitas Sumatera Utara
24 Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian
ini fokus untuk meneliti mengenai ekspresi peran perempuan pekerja pengasuh anak etnis batak toba di dalam masyarakat.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui hal yang mendorong perempuan dari suku batak toba
bekerja sebagai pengasuh anak.
2. Untuk mengetahui ekspresi peran perempuan pekerja pengasuh anak etnis
batak toba dalam masyarakat. 1.5 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini yaitu :
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini secara teoritis diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang ekspresi peran perempuan pekerja pengasuh anak etnis batak toba di dalam masyarakat
yang dikaitkan dengan kerangka pemikiran sosiologi khususnya sosiologi ekonomi.
2. Menambah referensi hasil penelitian yang dapat dijadikan bahan rujukan
bagi penelitian mahasiswa sosiologi berikutnya, serta dapat menambah wawasan ilmiah bagi mahasiswa ilmu sosial dan bagi masyarakat.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan
untuk memahami seluk beluk mengenai perempuan pengasuh anak etnis batak toba yang dapat dijadikan proses pembelajaran dalam menyikapi
Universitas Sumatera Utara
25 fenomena sosial dan menjadi bahan rujukan bagi penelitian di bidang
ilmu-ilmu sosial. 2.
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi instansi pemerintah, mengenai informasi perempuan yang bekerja sebagai pengasuh anak, yang
dapat membantu membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan di dalamya.
1.6 Defenisi Konsep
Penelitian ini adalah mengenai ekspresi peran perempuan pekerja pengasuh anak etnis batak toba di dalam masyarakat yang berlokasi di Kelurahan
Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Medan. Agar penelitian ini tetap pada fokus penelitian dan tidak menimbulkan penafsiran ganda pada kemudian hari maka
penelitian ini perlu dibuat defenisi konsep. Adapun yang menjadi defenisi konsep pada penelitian ini yaitu :
1. Pengasuh Anak
Pengasuh anak adalah seseorang yang bekerja pada orang lain yang disebut sebagai majikan, yang tugas utamanya adalah mengasuh anak baik
dari segi fisik, emosi, dan sosial. Pengasuh anak yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu perempuan yang bekerja sebagai pengasuh anak yang
berasal dari suku batak toba. Dimana perempuan batak toba pekerja pengasuh anak tersebut merupakan pengasuh anak yang berasal dari desa
dan bukan berasal dari yayasan penyalur baby sitter 2.
Boru ni Raja.
Dalam masyarakat batak toba terdapat sebuah filosofi yang telah diturunkan secara turun temurun. Filosofi tersebut adalah “boru ni raja”,
Universitas Sumatera Utara
26 dimana istilah “boru ni raja” merupakan sebuah penghormatan yang
meliputi banyak aspek seperti kepatutan, moral, etika, sensitifitas, tradisi dan adat istidat yang saling tolong menolong tanpa pamrih dan tanpa
imbalan atau suka membantu. Konsep “boru raja” tersebut mengajarkan setiap perempuan batak
untuk memahami nilai-nilai kehormatan baik dari cara bepakaian, cara berbicara, cara duduk, dan cara bergaul harus berperilaku seperti boru ni
raja atau putri raja dikutip dari http:repository.usu.ac.idbitstream1234 56789Chapter 20I, diakses 23 September 2013 pukul 17.30.
3. Pekerjaan.
Pekerjaan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pekerja guna mendapatkan hal berupa gaji maupun upah. Pekerjaan tidaklah sama
dengan bekerja. Mengutip dari Honour dan Mainwaring 1982 : 187 menjelaskan bahwa pekerjaan ditandai dengan adanya suatu tugas yang
memiliki aktivitas atau sifat usaha di dalamnya. Pekerjaan merupakan salah satu identitas seseorang. Dimana sebutan untuk individu yang
melakukan pekerjaan adalah pekerja. Pekerja adalah tiap orang yang melakukan pekerjaan, baik dalam hubungan kerja maupun di luar
hubungan kerja Toha dan Pramono, 1987: 7. Dimana pekerjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pekerjaan sebagai pengasuh anak,
dan yang menjadi pekerja pengasuh anak dalam penelitian ini adalah perempuan batak toba.
Universitas Sumatera Utara
27
4. Ekspresi Peran
Ekspresi diartikan sebagai bentuk pengungkapan atau suatu proses dalam menyatakan maupun memperlihatkan maksud, gagasan, dan
perasaan. Peran merupakan aspek dinamis dari status. Dimana antara peran dan status akan selalu berkaitan satu dengan yang lainnya. Peran
adalah petunjuk bagi individu dalam berperilaku dalam masyarakat. Dalam penelitian ini peran yang dimaksud adalah peran dari perempuan
pekerja pengasuh anak etnis batak toba. Dimana selain memiliki peran sebagai pengasuh anak, juga terdapat peran sebagai perempuan batak toba
dengan konsep “boru ni raja” yang melekat dalam dirinya. Dalam interaksi sosialnnya masing-masing individu memiliki
ekspresi perannya tersendiri. Dimana dalam penelitian ini ekspresi peran yang dimaksud adalah ekspresi perempuan batak toba yang bekerja
sebagai pengasuh anak dalam masyarakat. Ekspresi peran yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu dimana individu menyadari bahwa individu
tersebut memiliki dan mengetahui suatu peran dalam dirinya akan tetapi individu tersebut berusaha untuk memainkan peran yang lain yang bukan
peran dirinya. Ekspresi peran tersebut juga dimaksud untuk melihat bagaimana perempuan pekerja pengasuh anak tersebut membangun sosok
dirinya dalam masyarakat, dengan adanya peran yang saling bertolak belakang yang dilakoninya. Dimana disamping berperan sebagai “boru ni
raja” yang memiliki status sosial yang tinggi, perempuan batak toba tersebut juga berperan sebagai pengasuh anak yang memiliki status sosial
yang rendah .
Universitas Sumatera Utara
28
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Makna Pekerjaan Dalam Masyarakat