2.3.2 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Penjelasan lebih lanjut mengenai sumber tenaga kerja, jumlah tenaga kerja, dan jam kerja yang berlaku di PT. Permata Hijau Palm Oleo, akan
dijelaskan sebagai berikut.
2.3.2.1 Jumlah Tenaga Kerja
PT. Permata Hijau Palm Oleo memiliki tenaga kerja sebanyak 206 orang. Tenaga kerja ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan dan operator.
Golongan staf adalah pekerja pada tingkat manajer, kepala bagian, dan pekerja yang tidak bekerja pada bagian produksi. Golongan karyawan adalah pekerja yang
tidak berhubunga secara langsung dengan mesin produksi. Sedangkan operator adalah pekerja yang berhubungan langsung dengan mesin produksi. Data tenaga
kerja PT. Permata Hijau Palm Oleo dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Kerja PT. Permata Hijau Palm Oleo No
Karyawan Jumlah
No Karyawan
Jumlah
1 Direktur Utama
1 Orang 13
SPV Shourtening 4 Orang
2 Asisten
General Manager
2 Orang 14
SPV Tank Farm 4 Orang
3 SPT Produksi,
10 Orang 15
SPV shipping 4 Orang
4 SPT BulkingShipping
8 Orang 16
SPV Mekanik 4 Orang
5 SPT Mekanik
6 Orang 17
SPV ElektrikInstrumen 8 Orang
6 SPT
ElektrikalInstrumen 6 Orang
18 SPV civil
6 Orang 7
SPT Mekanikal Projek 6 Orang 19
SPV Mekanikal Projek 6 orang
8 SPT Civil Engineering
6 Orang 20
SPV HRD 4 Orang
9 SPV
logistic warehouse
4 Orang 21
KTU 4 Orang
10 SPV Quality Control 6 Orang
22 SPV Gudang Sparepart
4 Orang 11 SPV Moulding
4 Orang 23
Foreman 80 Orang
12 SPV Filling 4 Orang
24 Satpam
20 Orang
Total 206 Orang
Keterangan : SPT : Superintendent ; SPV : Supervisor
Sumber : PT. Permata Hijau Palm Oleo
2.3.2.2 Jam Kerja
Jadwal kerja dibagi atas 3 shift, dimana jam kerjanya pada hari senin – minggu adalah 8 jam sehari dengan jadwal sebagai berikut:
Shift 1 Pukul 08.00 – 12.00 waktu kerja Pukul 12.00 – 13.00 waktu istirahat
Pukul 13.00 – 16.00 waktu kerja Shift 2 Pukul 16.00 – 19.00 waktu kerja
Pukul 19.00 – 20.00 waktu istirahat Pukul 20.00 – 24.00 waktu kerja
Shift 3 Pukul 24.00 – 03.00 waktu kerja Pukul 03.00 – 04.00 waktu istirahat
Pukul 04.00 – 08.00 waktu kerja
2.4 Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan karyawan pada PT Permata Hijau Palm Oleo dilakukan dengan pembayaran gaji pokok setiap akhir bulan yang besarnya sesuai
dengan tingkat jabatan masing-masing karyawan. Perusahaan juga membayarkan upah lembur bagi karyawan yang bekerja
melebihi jam kerja yang telah ditetapkan overtime. Upah lembur tersebut dibayarkan pada karyawan di akhir bulan bersamaan dengan pembayaran gaji
pokok. Perusahaan memberikan upah dalam dua bentuk yaitu : 1. Gaji Pokok
Besarnya nilai gaji pokok yang diterima setiap personil karyawan PT Permata Hijau Palm Oleo ditetapkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
a. Berdasarkan pangkat dan jabatan posisi pada perusahaan b. Berdasarkan lamanya telah bekerja pada perusahaan
c. Berdasarkan lamanya menduduki suatu jabatan d. Tunjangan sesuai dengan sifat kerja diantaranya adalah tunjangan
pangkat, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, tunjangan pengangkutan, tunjangan daerah, tunjangan hadir, tunjangan
kerja gilir, tunjangan khusus, tunjangan panggilan darurat dan tunjangan siaga
2. Gaji Tambahan Besarnya gaji tambahan diberikan berdasarkan jumlah jam kerja lembur setiap
pekerja.
2.4.1 Fasilitas
Adapun fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan diantaranya adalah :
1. Fasilitas fisik berupa fasilitas perumahanmess, transportasi, pengobatanperawatan, sarana ibadah.
2. Kesejahteraan Bantuan kesejahteraan diberikan perusahaan berupa Dana Jamsostek dan
Bantuan suka duka 3. Awarding Penghargaan
Awarding merupakan suatu bentuk kompensasi yang didasarkan atas prestasi kerja karyawan dalam melakasanakan pekerjaannya.
4. Bonus Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar dari penjualan
hasil produksinya, maka sebagai rasa terima kasih kepada karyawannya, perusahaan memberikan bonus.
Sistem pengupahan berdasarkan Upah Minimum Regional UMR untuk daerah Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Upah Minimum Regional UMR PT. Permata Hijau Palm Oleo No
Upah Minimum Regional UMR
Nominal Satuan RP Pihak Penerima
1 Upah serendah-
rendahnya Rp. 2.400.000,-
- Operator, Karyawan dan staaf
Perusahaan
2 Upah setinggi-
setingginya Rp. 8.000.000
Rp. 4.000.000 - Manager
- Staff Ahli
Sumber : PT. Permata Hijau Palm Oleo
2.5 Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber daya berupa tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang dikeluarkan.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Permata Hijau Palm Oleo adalah jerry can berukuran 5 L dan 20 L. Secara umum proses produksi yang dilakukan mulai
dari set-up mesin, pencampuran bahan, pencetakan jerry can, dan Inspeksi.
2.5.1 Standar Mutu Jerry Can
Pengawasan standar mutu bahan dan produk selama proses produksi dilakukan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi
yang sudah ditetapkan sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen dan tidak merugikan perusahaan. Standar mutu jerry can berukuran 5 liter dan 20 liter dapat
dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Standar Mutu Jerry Can
Keterangan Spesifikasi
Volume 5 liter Volume 20 liter
Berat 240-260 gram
1010-1030 gram Tinggi
29-31 cm 39-41 cm
Diameter mulut 38-40 mm
58-60 mm Ketebalan
3-5 mm 3-5 mm
Warna dan tekstur permukaan Kuning atau putih jernih Kuning atau putih jernih
Volume massa jenis air = 1 kgl
massa jenis air = 1 kgl Tekanan
1,5 bar, 20 menit 5 bar, 20 menit
Sumber Data : PT. Permata Hijau Palm Oleo Medan
2.5.2. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam proses pencetakan jerry can terdiri dari tiga jenis yaitu bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong yang satu sama
lainnya saling membutuhkan dalam kelancaran proses produksi.
2.5.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan sebuah produk. Bahan baku yang dicampurkan dalam pembuatan
Jerry can adalah bijih plastik bertipe High Density Poly Ethylene HDPE. HDPE merupakan plastik kedua yang paling banyak digunakan setelah polyethylene
PET. Bijih plastik ini kuat dan kaku yang berasal dari minyak bumi dengan struktur molekulnya adalah -CH
2
-CH
2
-n. HDPE juga sering digunakan pada pembuatan botol detergen, botol obat, botol oli mesin, botol shampoo, kemasan
juice, botol sabun cair, kemasan kopi dan botol sabun bayi. HDPE merupakan jenis plastik dengan label 2 yang berarti dapat didaur-ulang. Bijih plastik HDPE
dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Bijih plastik HDPE
2.5.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke produk agar produk tersebut memiliki karakteristik yang lebih bernilai tambah value added. Adapun
bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi jerry can tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kalsium Karbonat berfungsi untuk memperkuat ikatan plastik sehingga membuat jerry can kokoh dan kuat. Bahan ini juga sekaligus memberi warna
putih pada jerry can. Kalsium karbonat dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Kalsium Karbonat
2. Pigmen yang berfungsi untuk memberi warna pada jerry can berjenis AZO
Pigmen dengan index yaitu Yellow Pigmen 81. Jerry can yang diproduksi oleh PT Permata Hijau Palm Oleo yaitu jerry can berwarna putih dan
kuning. jerry can bewarna putih tidak menggunakan pigmen dan hanya menggunakan kalsium karbonat sebagai pewarnanya. Sedangkan jerry can
bewarna kuning menggunakan pigmen sebagai bahan pewarnanya. Pigmen plastik yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Pigmen Plastik
3. Recycle Bahan recycle merupakan bahan yang diperoleh dari hasil pemotongan bagian
jerry can yang berlebih dan kemudian dicacah kembali untuk menjadi bahan tambahan pada jerry can. Bahan recycle juga diperoleh dari jerry can yang
cacat kemudian didaur ulang, Proses pendaurulangan jerry can tersebut menggunakan mesin crusher yang berfungsi untuk mencacah jerry can
menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian digunakan kembali sebagai bahan tambahan dalam pembuatan jerry can. Pada Gambar 2.7 dapat dilihat
jerry can reject sebelum dan sesudah sudah dicacah
Gambar 2.7 Bahan Reject sebelum dicacah dan Setelah Dicacah
4. Tutup jerry can Tutup jerry can digunakan sebagai penutup mulut jerry can agar minyak
di dalamnya tidak tumpah, dapat dilihat pada Gambar 2.8. 5. Sekat tutup
Sekat tutup berfungsi sebagai pelapis tutup jerry can untuk memastikan minyak dalam jerry can tidak keluar dari mulut jerry can serta
menghalangi udara masuk ke dalam jerry can yang telah diisi dengan minyak. Sekat tutup jerry can dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.8 Tutup Jerry Can
Gambar 2.9 Sekat Tutup
2.5.2.3 Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang membantu terjadinya produk utama. Adapun bahan penolong yang digunakan pada proses pembuatan Jerry can yaitu:
1. Air Air digunakan untuk mendinginkan mesin blow moulding dan juga digunakan
dalam uji kualitas volume jerry can untuk mengetahui volume produk sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
2. Udara tekanan angin Udara digunakan untuk membentuk rongga jerry can pada saat dicetak dalam
mesin blow moulding.
2.5.3 Uraian Proses Produksi
Proses produksi pembuatan jerry can dengan metode blow moulding pada PT. Permata Hijau Palm Oleo dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Pencampuran Bahan Pembuatan Jerry Can Langkah pertama dalam pembuatan jerry can adalah pencampuran bahan-
bahan yang dipakai untuk membuat jerry can. Bahan-bahan tersebut adalah :
- biji plastik bertipe HDPE High Density Poly Etyhlene, - kalsium karbonat,
- pigmen, dan - bahan recycle.
Selanjutnya bahan-bahan tersebut dicampur dengan komposisi : -
bahan bijih plastik 40, -
kalsium karbonat 10, -
pigmen 15, dan -
recycle 35 terhadap HDPE, Kemudian kalsium karbonat, pigmen dan recycle dimasukkan ke dalam mesin
mixing untuk diolah lebih lanjut. 2. Proses Pencetakan Jerry Can
Langkah berikutnya adalah pencetakan jerry can dengan metode injection molding. Mesin blow moulding yang terdapat pada lantai pabrik bersifat
otomatis dan terdiri dari 2 tipe, yaitu mesin produksi jerry can berukuran 5 liter dan mesin produksi Jerry can berukuran 20 liter. Pengoperasian mesin-mesin
tersebut dimulai dengan : 1. setup mesin sesuai dengan standar dan ukuran yang diinginkan
2. dimasukkan campuran bahan ke dalam mesin 3. di-press untuk memberikan bentuk jerry can
4. masukkan tekanan udara yang telah ditentukan untuk membentuk rongga jerry can.
Proses pencetakan jerry can dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Proses Pencetakan Jerry can
3. Inspeksi Pada proses inspeksi, operator berperan melepaskan bagian-bagian plastik sisa
yang masih melekat pada jerry can scrap selanjutnya memeriksa kecacatan jerry can dengan melihat warna jerry can menggunakan mata. Jika cacat, maka
jerry can tersebut didaur ulang. Sebaliknya jika produk tersebut tidak cacat, maka produk tersebut dilanjutkan ke dalam proses pengemasan. Proses
pelepasan scrap ditunjukkan pada Gambar 2.11 dan proses inspeksi bagian dalam jerry can menggunakan ditunjukkan pada Gambar 2.12.
Gambar 2.11 Proses Pelepasan Scrap
Gambar 2.12 Inspeksi Jerry Can
Setup mesin
Press dimasukkan
campuran bahan dimasukkan
Tekanan Udara
2.6 Mesin dan Peralatan
2.6.1 Mesin Produksi
Adapun mesin yang digunakan untuk melakukan proses pembuatan jerry can ini adalah sebagai berikut :
1. Mesin blow moulding adalah mesin yang digunakan untuk mencetak jerry can secara otomatis. Mesin blow moulding yang dimiliki oleh perusahaan ada 2
macam, yaitu mesin blow moulding yang memprduksi jerry can berukuran 5 Liter dan mesin blow moulding yang memproduksi jerry can berukuran 20
liter. Mesin blow moulding untuk jerry can berukuran 5 liter ditunjukkan pada Gambar 2.13 dan Mesin blow moulding untuk jerry can berukuran 20 liter
ditunjukkan pada Gambar 2.14.
Gambar 2.13 Blow Moulding 5 Liter Gambar 2.14 Blow Moulding 20 Liter
Spesifikasi dari mesin Blow Moulding 5 liter dan 20 liter dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Spesifikasi Mesin Blow Moulding
Kategori Spesifikasi
Keterangan
Blow Moulding 5 Liter
Merk Silnik
Lebar 100 cm
Tinggi 150 cm
Panjang 250 cm
Cos phi 0,8
Phase 3 phase
Tegangan 380 volt
Kapasitas produksijam 12 unit
Jumlah 5 buah
Masa Pakai 2005 sd sekarang
Blow Moulding 20 Liter
Merk Weining
Tipe Unimat 23 E
Tinggi 200 cm
Lebar 150 cm
Panjang 300 cm
Cos phi 0,8
Phase 3 phase
Tegangan 380 volt
Bahan Besi dan elektronik
Daya listrik 175 kW
Kapasitas produksijam 12 unit
Jumlah 5 buah
Masa Pakai 2005 sd sekarang
Sumber Data : PT. Permata Hijau Palm Oleo Medan
2. Mesin Mixing Mesin ini berfungsi untuk mencampur bahan-bahan pembuatan jerry can yaitu
HDPE, kalsium karbonat, pigmen, dan hasil recycle. Mesin mixing dapat dilihat pada Gambar 2.15.
3. Mesin Crusher Mesin crusher berfungsi sebagai alat pencacah produk reject untuk dijadikan
bijih plastik agar dapat diolah kembali. Mesin crusher dapat dilihat pada Gambar 2.16.
Gambar 2.15 Mesin Mixing Gambar 2.16 Mesin Crusher
Spesifikasi dari mesin mixing dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Spesifikasi Mesin Mixing
Spesifikasi Keterangan
Type Bahan
165 P4 Besi
Tinggi 150 cm
Cos phi 0,8
Phase 3 phase
Tegangan 380 volt
Daya 90 kW
Putaran 1.200 rpm
Sumber Data : PT. Permata Hijau Palm Oleo Medan
Spesifikasi dari mesin pengahancur plastik dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Spesifikasi Mesin Crusher
Spesifikasi Keterangan
Tipe PLT-100
Merek Agrowindo
Kapasitas 100 kg jam
Cos phi 0,8
Phase 3 phase
Tegangan 380 volt
Power 12 HP
Putaran 1.450 rpm
Dimensi mesin 100x100x125 cm
Cutting size 10 mm
Bahan plat mild steel
Sumber Data : PT. Permata Hijau Palm Oleo Medan
2.6.2. Peralatan Equipment
Peralatan yang digunakan dalam peroses pembuatan jerry can adalah sebagai berikut :
1. Pisau Pisau digunakan untuk memotong
bagian sisa plastik pada jerry can. Proses pemotongan Scrap dapat
dilihat pada Gambar 2.17.
Gambar 2.17 Proses pemotongan Scrap
2. Selang air digunakan untuk menngalirkan air pada unit brimpull. Selang air dapat dilihat pada Gambar 2.18.
3. Timbangan digunakan untuk menimbang berat jerry can dan menimbang. jerry can yang telah diisi air pada uji brimpull. Timbangan dapat dilihat pada
Gambar 2.19.
Gambar 2.18 Selang Air Gambar 2.19 Timbangan
Spesifikasi selang air dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Spesifikasi Selang Air Spesifikasi
Keterangan
Diameter 3 cm
Bahan Plastik
Sumber Data : PT. Permata Hijau Palm Oleo Medan
Spesifikasi dari timbangan dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Spesifikasi Timbangan Spesifikasi
Keterangan
jenis timbangan Digital
Ketelitian 3 angka decimal
Jumlah 2 buah
Berat maksimum 2 kg dan 30 kg
Sumber Data : PT. Permata Hijau Palm Oleo Medan
2.7 Utilitas
Utilitas adalah sarana pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat
berjalan lancar. Utilitas pabrik merupakan semua hal yang memiliki dampak yang besar sehingga pabrik dan proses produksi dapat berjalan dengan optimum.
Utilitas yang dimiliki PT Permata Hijau Palm Oleo adalah unit pemeliharaan bengkel mesin dan peralatan dan pembangkit listrik. Unit
pembangkit listrik menggunakan mesin Genset. Mesin Genset ini merupakan
generator utama sumber tenaga listrik pada pabrik yang digerakkan dengan turbin berbahan bakar solar, fungsinya adalah untuk menyalurkan listrik ke pabrik.
Genset yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.20.
Gambar 2.20 Mesin Genset
Spesifikasi dari mesin Genset dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9 Spesifikasi Mesin Genset
Spesifikasi Keterangan
Tipe 63-EG-7001
Ukuran 3 m x 1,5 m
Daya 20 MW
Tegangan 13,8 V
Sumber Data : PT. Permata Hijau Palm Oleo Medan
2.8 Safety and Fire Protection
Dalam setiap proses produksi di suatu lantai pabrik, sisi keselamatan
kerja perlu untuk diperhatikan. Untuk menjamin keamanan para opertaor, maka
diperlukan beberapa peralatan antara lain :
2.8.1 Safety Protection
Pada PT. Permata Hijau Palm Oleo ada beberapa Safety Protection yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10 Safety Protection
No Nama
Gambar Fungsi
1 Helm proyek
melindungi kepala operator saat sedang bekerja
2 Sarung tangan
melindungi tangan operator dari panasnya jerry can saat keluar
dari cetakan dan bahan-bahan kimia yang berbahaya
3 Sepatu boot
digunakan untuk melindungi kaki operator dari benda-benda
tajam saat sedang bekerja
4 Ear plug
digunakan untuk melindungi telinga dari kebisingan
2.8.2 Fire Protection
Pada PT. Permata Hijau Palm Oleo ada beberapa Fire Protection yang digunakan, diantaranya adalah :
1. Tabung pemadam kebakaran digunakan untuk memadamkan api yang
dapat terjadi akibat korslet, kebocoran bahan bakar ataupun hal-hal lainnya. Tabung ini digantung pada dinding bangunan yang berjarak 2 m dari posisi
operator sehinggah mudah dijangkau. Tabung pemadam kebakaran dapat dilihat pada Gambar 2.21.
2. Alarm digunakan untuk memanggil bantuan teknisi atau petugas lainnya
jika sewaktu-waktu ada masalah pada proses produksi. Alarm ini terpasang pada mesin blow moulding. Alarm dapat dilihat pada Gambar 2.22.
Gambar 2.21 Tabung Pemadam
Gambar 2.22 Alarm Kebakaran
2.9 Unit Pengolahan Limbah
Limbah yang diakibatkan dari proses aktivitas pembuatan jerry can ini berupa sisa plastik dari. jerry can yang cacat disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Kesalahan dalam pengoperasian mesin blow moulding
sehingga mengakibatkan spesifikasi jerry can tidak sesuai dengan yang diinginkan.
2. Bercampurnya debu atau pasir ke dalam bahan plastk sehingga mengakibatkan warna tidak jernih ataupun kebocoran pada jerry can.
Produk-produk cacat maupun sisa-sisa plastik dapat didaur ulang. Hal ini dikarenakan karena HDPE merupakan jenis plastik yang mudah untuk didaur
ulang. Jerry can yang cacat, dapat dicacah kembali hingga menjadi serpihan- serpihan kecil. Serpihan-serpihan ini kemudian dicampur dengan HDPE High
Density Poly Etyhlene, pigmen, dan kalsium karbonat dengan komposisi yang telah ditentukan. Dengan adanya proses daur ulang tersebut maka limbah-limbah
tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif tanpa menggangu lingkungan kerja
maupun lingkungan di sekitar pabrik.