Gambar 5.10 Grafik Hubungan Tingkat Kebisingan Terhadap Paparan Kebisingan
Berdasarkan Gambar 5.10 dapat disimpulkan seperti yang terlihat pada Tabel 5.20
Tabel 5.20 Hubungan Kecepatan Udara Terhadap Paparan Kebisingan
Area Kerja
Variabel Mean±Standar
Deviasi Persamaan Regresi
Koefisien Korelasi
Moulding Tingkat Kebisingan dB 97,5± 1,18
90,27+0,03x 0,998
Paparan Kebisingan 286,2 ± 46,33
Crusher Tingkat Kebisingan dB
89,56± 1,58 82,38+0,075x
0,993 Paparan Kebisingan
96,04 ± 21,03 Mixing
Tingkat Kebisingan dB 90,29± 1,56
79,94+0,10x 0,941
Paparan Kebisingan 99,97 ± 14,17
5.12 Noise Mapping Peta Kebisingan Ruang
Prosedur pembutan noise mapping adalah dengan melakukan pengukuran tingkat kebisingan pada titik pengukuran di sekitar sumber bising dengan bantuan
Software Surfer 11.0. Hal ini bertujuan untuk mengetahui derajat kebisingan disekitar area. Jumlah titik pengukuran yang diambil adalah 32 titik dan 9 kali
waktu pengukuran. Titik yang memiliki tingkat kebisingan yang sama dihubungkan sehingga terbentuk suatu garis pada peta yang menunjukkan tempat
dengan tingkat tekanan bunyi yang sama. Peta kontur kebisingan pada Gambar 5.11 sd 5.13.
Gambar 5.11 Peta Kebisingan Ruang Pada Siang Hari :
≥ 90 dBA Berbahaya
Meja Kantor
19 23
25 27
29 31
32 21
17
15 13
11 9
7 5
16 3
1 18
22 24
26 28
30 20
14 10
8 6
4 2
12
Gambar 5.12 Peta Kebisingan Ruang Pada Malam Hari :
≥ 90 dBA Berbahaya
Meja Kantor
19 23
25 27
29 31
32 21
17
15 13
11 9
7 5
16 3
1 18
22 24
26 28
30 20
14 10
8 6
4 2
12
Gambar 5.13 Peta Kebisingan Ruang Pada Siang-Malam Hari
: ≥90dBABerbahaya
Meja Kantor
19 23
25 27
29 31
32 21
17
15 13
11 9
7 5
16 3
1 18
22 24
26 28
30 20
14 10
8 6
4 2
12
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL
6.1 Analisis
Analisis ini difokuskan kepada penyajian data dalam memperoleh kemudahan rancangan perbaikan untuk meningkatkan waktu produktif operator
PT. Permata Hijau Palm Oleo terutama dalam upaya penanganan kebisingan yang akan ditunjukkan pada Gambar 6.1.
Analisis Temperatur Ruang
dengan Paparan Kebisingan
Analisis Kecepatan Udara dengan
Paparan Kebisingan
Analisis Tingkat Kebisingan dengan
Paparan Kebisingan Analisis Waktu
Produktif Analisis Noise
Mapping
Usulan Penanggulangan
Kebisingan
Gambar 6.1 Peta Analisis Hasil
6.1.1 Analisis Temperatur Ruang dan Paparan Kebisingan
Hubungan temperatur ruang dan paparan kebisingan dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang menunjukkan tingkat hubungan yang tinggi atau tidak.
Nilai korelasi dan persamaan regresi dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Persamaan Regresi dan Nilai Korelasi antara Temperatur Ruang dan Paparan Kebisingan
Area Kerja Variabel
Mean±Standar Deviasi
Persamaan Regresi
Koefisien Korelasi
Moulding Temperatur
o
C 30,218 ± 1,102
24,015+0,06x 0,968
Paparan Kebisingan 286,2 ± 46,33
Crusher Temperatur
o
C 30,218 ± 1,102
25,80+0,05x 0,880
Paparan Kebisingan 96,04 ± 21,03
Mixing Temperatur
o
C 30,218 ± 1,102
22,86+0,03x 0,80
Paparan Kebisingan 99,97 ± 14,17
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 6.1 diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,968, 0,880 dan 0,80 yang menandakan koefisien hubungan yang tinggi. Udara yang
bersuhu rendah akan lebih menyerap bunyi daripada udara bersuhu tinggi, karena suhu rendah membuat udara menjadi lebih rapat sehingga gesekan terhadap
gelombang bunyi akan lebih besar. Bunyi merambat lebih cepat pada udara yang bersuhu tinggi karena molekulnya lebih renggang. Semakin tinggi suhu udara,
semakin tinggi kecepatan bunyi. Hal ini menandakan bahwa temperatur ruang mempengaruhi tinggi atau rendahnya paparan kebisingan.
6.1.2 Analisis Kecepatan Udara dan Paparan Kebisingan
Hubungan kecepatan udara dan paparan kebisingan dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang menunjukkan tingkat hubungan yang tinggi atau tidak.
Nilai korelasi dan persamaan regresi dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2 Persamaan Regresi dan Nilai Korelasi antara Kecepatan Udara dan Paparan Kebisingan
Area Kerja
Variabel Mean±Standar
Deviasi Persamaan
Regresi Koefisien
Korelasi
Moulding Kecepatan Udara
ms 1,012± 0,0086
0,964+0,001x 0,841
Paparan Kebisingan 286,2 ± 46,33
Crusher Kecepatan Udara
ms 1,012± 0,0086
0,998+0,002x 0,643
Paparan Kebisingan 96,04 ± 21,03
Mixing Kecepatan Udara
ms 1,012± 0,0086
0,971+0,004x 0,720
Paparan Kebisingan 99,97 ± 14,17
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 6.2 diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,841, 0,643 dan 0,720 yang menandakan koefisien hubungan yang cukup tinggi. Hal ini
menandakan bahwa adanya perubahan kecepatan udara ms akan mempengaruhi paparan kebisingan.
6.1.3 Analisis Tingkat Kebisingan dengan Paparan Kebisingan
Hasil perhitungan DND dilakukan untuk membandingkan lamanya waktu kerja ideal bagi operator yang terpapar oleh kebisingan dan waktu kerja aktual
saat ini. Waktu kerja ideal adalah lamanya waktu kerja maksimum yang diizinkan selama operator bekerja pada tingkat kebisingan tertentu. Sedangkan, waktu kerja
aktual adalah waktu kerja reguler yang ditetapkan oleh perusahaan bagi operator yaitu 8 jam per hari.
Dari hasil pengolahan data, diperoleh bahwa area kerja Moulding memiliki waktu maksimum paparan kebisingan di bawah 8 jam per hari. Dengan demikian, bila