3.8.2 Noise Reduction Oleh Penghalang Exterior
13
13
Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan. Andi: Yogyakarta. Hal. 292.
Pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pada instalasi. Pengendalian kebisingan dilakukan bertujuan untuk mereduksi
tingkat kebisingan itu sendiri. Noise reduction NR didefinisikan sebagai pengurangan kekuatan bunyi, diukur dalam dB.
Adapun pengurangan kebisingan NR oleh penghalang atau barrier dapat dilihat pada persamaan berikut.
NR = 20 log [2πN
0.5
tan2πN
0.5
] + 5 dB………………..……..9 Dengan
NR : Pengurangan kebisingan dB
N : 0,006f A+B-d dB
A+B : Jarak terdekat melewati penghalang m D
: Jarak lurus antara sumber bunyi dan penerima bunyi m
3.9 Noise Mapping
Noise mapping adalah pemetaan kebisingan yang menggambarkan distribusi tingkat kebisingan pada suatu lingkungan kerja. Cara pembuatan noise
mapping adalah dengan melakukan pengukuran tingkat kebisingan pada beberapa titik pengukuran di sekitar sumber bising dimana terdapat pekerja yang terpapar
bising. Titik-titik yang mempunyai tingkat kebisingan yang sama tersebut dihubungkan sehingga terbentuk suatu garis pada peta yang menunjukkan tempat
dengan tingkat tekanan bunyi yang sama. Tujuan dari dilakukannya noise mapping adalah:
1. Sebagai pedoman dalam mengambil langkah-langkah SMK3 sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan peta yang dibuat.
Contohnya adalah membuat peraturan mengenai keharusan menggunakan alat pelindung diri berupa earplug maupun earmuff pada daerah tertentu, membuat
batas berupa pengumuman dilarang masuk ke area kerja atau jika masuk ke area kerja yang tingkat kebisingannya tinggi wajib menggunakan alat
pelindung diri, serta memberikan sanksi kepada operator yang melanggar ketentuan tersebut.
2. Untuk mengetahui dimana lokasi yang tepat dalam pemakaian alat pelindung diri berdasarkan sound intensity.
3. Mengetahui jumlah tenaga kerja yang terpapar kebisingan di area kerja sehingga manajemen dapat mengetahui operator yang berisiko tinggi
menderita gangguan pendengaran, untuk keperluan treatment berupa pengadaan program konservasi pendengaran, asuransi kesehatan, maupun
pemberian santunan kepada operator yang mengalami penyakit pendengaran akibat kerja.
4. Kepentingan terhadap uji audiometri untuk mengetahui gangguan pendengaran yang dialami operator.
3.10 Pengenalan
Software Surfer
14
Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat
14
Guide Q.S. 2012. Surfer 11 counturing 3D Surface Mapping For Scientist and Enginers. USA.
lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik- titik segi empat grid yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan
horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini
memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses pembentukan
rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding ini adalah file grid yang tersimpan pada file.grd.
3.10.1 Lembar Kerja Surfer
Lembar kerja Surferterdiri dari tiga bagian, yaitu Surfaceplot, Worksheet, Editor.
a. Surface Plot 3. Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau
file grid. Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang masih kosong. Pada lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk
selanjutnya disajikan. Lembar plot digunakan untuk mengolah dan
membentuk peta dalam dua dimensional, seperti peta kontur, dan peta tiga dimensional seperti bentukan muka tiga dimensi.
Lembar plot ini menyerupai lembar layout di mana operator melakukan pengaturan ukuran, teks, posisi obyek, garis, dan berbagai properti lain. Pada
lembar ini pula diatur ukuran kertas kerja yang nanti akan digunakan sebagai media pencetakan peta.