Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisir, karena bila kabur maka akan menimbulkan multiinterpretasi dan mudah
menimbulkan konflik di antara para agen implementasi.
Gambar 1.6 Model Implementasi Kebijakan menurut van Meter dan van Horn
5. Teori G. Shabbir Cheema dan Dennis A. Rondinelli 1983
Teori Cheema dan Rondinelli digunakan untuk analisis implementasi program –program pemerintah yang bersifat desentralisis, dengan empat kelompok variabel
yangdapat memengaruhi kinerja dan dampak suatu program, sebagai berikut: a.
Kondisi lingkungan; yang terdiri dari faktor tipe sistem politik, struktur pembuat kebijakan, karakteristik struktur politik lokal, kendala sumber daya, sosiokultural,
derajat keterlibatan para penerima program, tersedianya infrastruktur fisik yang cukup.
b. Hubungan antarorganisasi; terdiri dari kejelasan dan konsistensi sasaran program,
pembagian fungsi antarinstansi yang pantas, standardisasi prosedur perencanaan,
Komunikasi antarorganisasi dan kegiatan pelaksanaan
Ukuran dan tujuan
Sumberdaya Karakteristik badan
pelaksana Disposisi
pelaksana
Lingkungan ekonomi, sosial dan
Kinerja impleme
ntasi
Universitas Sumatera Utara
anggaran, implementasi dan evaluasi, ketepatan, konsistensi dan kualitas komunikasi antarinstansi, efektivitas jejaring untuk mendukung program.
c. Sumberdaya organisasi; terdiri dari kontrol terhadap sumber dana, keseimbangan
antara pembagian anggarandan kegiatan program, ketepatan alokasi anggaran, pendapatan yang cukup untuk pengeluaran, dukungan pemimpin politik pusat dan
lokal, komitmen birokrasi. d.
Karakteristik dan kapabilitas instansi pelaksana; terdiri dari keterampilan teknis, manajerial dan politis petugas, kemampuan untuk mengkoordinasi, mengontrol dan
mengintegrasikan keputusan, dukungan dan sumberdaya politik instansi, sifat komunikasi internal, hubungan yang baik antara instansi dan kelompok sasaran,
hubungan yang baik antara instansi dengan pihak diluar pembuat dan NGO, kualitas pemimpin instansi yang bersangkutan, komitmen petugas terhadap program,
kedudukan instansi dalam hirarki sistem administrasi. e.
Kinerja dan dampak; yang terdiri dari tingakt sejauhmana program dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan, adanya perubahan kemampuan administrasi pada
organisasi lokal, berbagai keluaran dan hasil yang lain.
6. Teori David L. Weimer dan Aidan R. Vining 1999
Dalam pandangan teori ini, ada tiga kelompok variabel dasar yang dapat memengaruhi keberhasilan implementasi suatu program yakni logika kebijakan, lingkungan
tempat kebijakan dioperasikan, dan kemampuan implementor kebijakan. Logika dari suatu kebijakan dimaksudkan agar suatu kebijakan yang
ditetapkan masuk akal dan mendapat dukungan teoritis. Ini berarti bahwa isi dari suatu kebijakan atau program harus mencakup berbagai aspek yang dapat memungkinkan
Universitas Sumatera Utara
kebijakan atau program tersebut dapat diimplementasikan pada tataran praktis. Sedang variabel lingkungan tempat kebijakan tersebut dioperasikan akan memengaruhi
keberhasilan implementasi suatu kebijakan karena di setiap tempat memiliki kondisi lingkungan yang berbeda yang mencakup kondisi sosial budaya, politik, hukum, ekonomi,
hankam dan fisik atau geografis, sehingga kebijakan yang sama belum tentu menghasilkan dampak yang sama di tempat yang berbeda. Keberhasilan suatu kebijakan juga dipengaruhi
oleh kemampuan implementor yaitu tingkat kompetensi dan keterampilan mereka.
1.5.2 Koperasi