Sumber Pembelajaran Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Mata Pelajaran

66 Sesuai dengan pernyataan bapak “AJ” pendidik selaku tutor yang mengungkapkan bahwa: “Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran pemanfaatan lingkungan ini adalah adanya dukungan dari tokoh masyarakat, motivasi belajar peserta didik lumayan tinggi, dan saya sendiri juga semangat untuk melaksanakan pembelajaran disini karena peserta didiknya menyenangkan, rasa ingin taunya tinggi. Membuat saya tidak bosan untuk memberikan ilmu yang saya punya” CL:6. Pernyataan lain diungkapkan oleh ibu “HM” peserta didik, mengungkapkan bahwa: “Yang mendukung saya dalam mengikuti pembelajaran di sini karena saya kepengen mendapatkan ilmu pengetahuan. Pendidiknya ramah dan menyenangkan, saya dan teman-teman juga semangat pak” CL:8. Keterangan penambah dari peserta didik ibu “PN”, mengatakan bahwa: “Kalau aku ingin bisa menambah ilmu pengetahuan, wawasan, kalau aku bisa lulus nanti aku bisa melamar pekerjaan.” CL:8.

3. Faktor-faktor penghambat Keberhasilan Pembelajaran Pemanfaatan

Lingkungan sebagai Sumber Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di PKBM Ngudi Makmur Jamus Selama pelaksanaan pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan di PKBM Ngudi Makmur Jamus juga terdapat beberapa hambatan yang membuat konsentrasi bisa peserta didik terpecah. Hambatan yang muncul terutama dalam lingkungan sekolah itu sendiri, hal ini karena disebabkan sekretariat PKBM Ngudi Makmur berada di RTRW 3615 67 Jamus akan tetapi, proses pelaksanaan pembelajaraanya masih berada di SD Ngento di dusun Ngento yang lokasinya agak jauh dari rumah peserta didik. Alasan proses pelaksanaan pembelajaran tidak menjadi satu dengan sekretariat PKBM Ngudi Makmur karena, ruangannya masih terlalu sempit kalau untuk menampung peserta didik. Hal ini sesuai dengan pertanyaan Ibu ‘HM” yang menyatakan bahwa: “letaknya jauh dari rumah”, selain itu cahaya listrik yang digunakan kurang terang pak, maklum kami sudah tua.” Namun, hambatan yang dikeluhkan peserta didik PKBM Ngudi Makmur Jamus dalam pembelajaran di lingkungan berbeda dengan apa yang di ungkapkan oleh Tutor TM dan AJ. Hambatan yang dirasakan oleh Tutor TM yaitu: “Keterbatasan media yang mendukung pembelajaran. Misalnya jenis tanaman. Cuaca juga mempengaruhi, kalau hujan banyak peserta didik yang tidak berangkat.” Tutor AJ mengungkapkan: “Selama ini hambatan yang muncul adalah: cuaca tidak mendukung karena kadang cerah kadang hujan dan bisa mempengaruhi kelas. Peserta didik belum bisa melaksanakan tugas secara maksimal. Mati listrik,” Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi yang dilakukan peneliti memang pada penelitian ini dilakukan kondisi cuaca tidak menentu. Normalnya pada saat ini musim kemarau, tapi entah mengapa kadang- kadang dipagi hari cerah tetapi malamnya hujan turun meski hanya sebentar. Hal ini cukup mengganggu pelaksanaan pembelajaran IPA dengan memanfaatkan lingkungan.