79
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kompensasi, budaya organisasi, pelatihan, disiplin kerja, dan lingkungan kerja yang tidak diikutsertakan dalam
penelitian ini. Pada Tabel 4.16 berikut dapat dilihat ringkasan hasil pengujian analisis jalur
Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Analisis Jalur
Path Analysis
Pengaruh Dari
Ke Koefisien
Beta Tingkat
Signifikansi Adjusted R
Square Kesimpulan
Langsung Kepemimpinan
X Motivasi Y
1
0,482 0,001
0,214 Hipotesis
Diterima Langsung
Kepemimpinan X
Kinerja Y
2
0,356 0,004
0,535 Hipotesis
Diterima Langsung
Motivasi Y
1
Kinerja Y
2
0,506 0,000
Hipotesis Diterima
Tidak Langsung
Kepemimpinan X
Kinerja Y
2
Melalui Motivasi Y
1
0,482 x 0,506 = 0,243 Hipotesis
Diterima
Sumber: Pengolahan Data Primer 2015
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi
Hasil pengujian analisis jalur menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi dengan nilai koefisien
sebesar 0,482. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki peranan yang cukup penting dalam meningkatkan motivasi karyawan. Semakin baik
kemampuan pimpinan dalam meningkatkan motivasi karyawan, tentunya akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih optimal.
Kepemimpinan yang diterapkan pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan dalam hal ini Kepala Cabang secara umum berjalan dengan cukup
baik dan memberi dampak yang positif terhadap motivasi kerja karyawan untuk
Universitas Sumatera Utara
80
bekerja lebih baik. Hal ini terlihat selain dari hasil pengujian analisis jalur, tetapi juga terlihat dari distribusi jawaban responden pada kuesioner yang disebar.
Secara umum sebagian responden memberikan jawaban Setuju S untuk setiap Item atau butir pernyataan dalam kuesioner, namun dari distribusi jawaban
tersebut juga terlihat bahwa pada setiap itembutir pernyataan dalam kuesioner masih ditemukan jawaban Kurang Setuju KS bahkan Tidak Setuju TS
mengenai kondisi kepemimpinan pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan khususnya pernyataan tentang “Pimpinan mampu memberikan arahan
yang jelas untuk setiap tugas yang dikerjakan” dan “Pimpinan memberikan arahan tentang skala prioritas setiap pekerjaan” serta pernyataan mengenai “Pimpinan
memberi apresiasi bagi karyawan yang berprestasi”. Sebagian responden menilai bahwa arahan yang disampaikan pimpinan
kadang kurang jelas atau kurang sesuai dengan kondisi pekerjaan khususnya dilapangan. Sebagian responden menilai arahan yang diberikan terkadang terlalu
umum padahal kondisi pekerjaan yang dihadapi memiliki persoalan yang cukup bervariasi. Selanjutnya pernyataan tentang “Pimpinan memberikan arahan tentang
skala prioritas setiap pekerjaan” juga mendapat penilaian yang serupa dari beberapa responden yang menilai bahwa pimpinan terlalu birokratis dalam
pengambilan keputusan sehingga banyak keputusan penting harus menunggu kebijakan dari kantor pusat sementara kondisi pekerjaan cabang sudah cukup
mendesak sehingga sangat diperlukan skala prioritas dalam penyelesaian pekerjaan sehingga arahan pimpinan yang lebih condong kepada pencapaian
Universitas Sumatera Utara
81
target secara umum kurang memperhatikan prioritas utama dalam setiap pekerjaan.
Hal inilah yang menyebabkan berbagai persoalan pokok yang seharusnya diprioritaskan kurang mendapat perhatian yang serius sehingga penanganannya
juga sering terlambat. Sedangnya kemampuan pimpinan dalam memotivasi karyawan khususnya pemberian penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi
dinilai masih kurang oleh sebagian responden. Kepala Cabang mendorong karyawan agar dapat mencapai target yang ditentukan, namun kurang memberikan
perhatian terhadap prestasi keryawan. Kepala Cabang melakukan penilaian kinerja, namun penilaian yang
dilakukan kurang memberikan efek yang positif bagi karyawan secara umum hanya bersifat laporan hasil penilaian dan karyawan yang mendapat nilai rendah
akan mendapat teguran namun jika berprestasi tidak begitu diapresiasi. Hal ini tentunya dapat memberikan efek yang buruk bagi motivasi kerja karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Robbins 2008:49 mendefinisikan kepemimpinan “sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan”. Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan.
Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan berperan penting dalam mengarahkan para karyawan untuk memberikan kinerja yang
optimal dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
82
motivasi kerja karyawan, tanpa kepemimpinan yang efektif, individu-individu maupun kelompok cenderung tidak memiliki arah, tidak puas dan kurang
termotivasi karena salah satu indikator dalam kepemimpinan adalah kemampuan memotivasi.
Kemudian hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ruwung, Ficke H. 2013 yang melakukan penelitian dengan
judul “The Effect of Leadership on the Work Motivation of Higher Education Administration Employees Study at Manado State University. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa leadership had a significant effect on work motivation. It can been seen in α below 0,05 or below 5. That indicate that hypotesis one accepted
or relationship between leadership and work motivation is significant in this research, especially leadership to work motivation in education administration
employee higher education organization in Manado State University Tondano North Sulawesi, Indonesia.
4.3.2 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja