Pengertian Membaca Al-Qur’an yang Baik dan Benar Tartil Langkah-langkah Membaca Tartil

Menurut KH. M. Bashori Alwi dalam Taufiqurrahman sebagai pencetus Metode Jibril, bahwa teknik dasar Metode Jibril bermula dengan membaca satu ayat atau lanjutan ayat atau waqaf, lalu ditirukan oleh seluruh orang- orang yang mengaji. Sehingga mereka dapat menirukan bacaan guru dengan pas. Metode Jibril terdapat 2 tahap yaitu tahqiq dan tartil.

D. Membaca Al-Qur’an yang Baik dan Benar Tartil

1. Pengertian Membaca Al-Qur’an yang Baik dan Benar Tartil

Dalam ilmu bacaanAl- Qur’an, dapat dikatakan bahwa membaca tartil adalah membaca Al- Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, makhorijul huruf, dan sifatul huruf. Jadi dalam hirarki membaca Al- Qur’an, tartil menduduki tingkat paling tinggi karena dikatakan orang yang membaca dengan tartil berarti dia sudah menguasai tajwid dan makhorijul huruf serta sifatul huruf. Adapun tingkatan bacaan yang diakui oleh Ulama Qiraat ada empat tingkatan: a. At Tartil, yaitu bacaan lambat dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu tajwid dan mentadabburkan. Allah berfirman dalam Al- Qur’an: …   لمزملا : ٤ “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” b. At Tarqiq, yaitu bacaan yang lebih lambat dari pada tartil, yang lazim digunakan untuk mengajarkan Al- Qur’an dengan sempurna. c. Al Hard, yaitu bacaan yang dilakukan dengan cepat tetapi mempraktekan tajwidnya. d. At Tadwir, yaitu bacaan yang tidak telalu cepat dan tidak terlalu lambat, pertengahan antara al hard dan at tartil. 16

2. Langkah-langkah Membaca Tartil

16 Abdul Aziz Abdul Rauf, Pedoman Tahsin Al- Qur’an, Jakarta, Dzilal Press, 1997, Cet. 6, h. 8-9. Ada beberapa tahap membaca secara tartil, yaitu dengan menguasai ilmu tajwid dan makharijul huruf fasohah terlebih dahulu. a. Tajwid Lafadz tajwid menurut bahasa artinya membaguskan, sedangkan menurut istilah ialah mengeluarkan huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan haknya dan mustahiknya. Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersamanya, seperti sifat al- jahr, isti’la, istifal, dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan mustahik huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa dan lain sebagainya. 17 b. Makharijul Huruf Makhraj di tinjau dari morfologi berasal dari fiil madhi Kha Ra Ja yang artinya keluar. Sedangkan menurut istilah makhraj adalah Suatu nama tempat yang padanya huruf dibentuk diucapkan. Dengan demikian, makhraj huruf adalah tempat keluarnya huruf pada waktu huruf tersebut dibunyikan. Ketika membaca al- Qur’an, setiap huruf harus dibunyikan sesuai makhraj hurufnya. Kesalahan dalam mengucapkan huruf atau makhraj bacaan yang tengah dibaca. Dalam kondisi tertentu, kesalahan ini bahkan dapat menyebabkan kekafiran manakala seseorang melakukannya dengan sengaja dan sadar. Untuk mengetahui makhraj suatu huruf, hendaklah huruf tersebut disukunkan atau ditasydidkan, kemudian tambahkan satu huruf hidup dibelakangnya, lalu bacalah Tatkala suara tertahan, maka tampaklah makhraj huruf dari huruf yang bersangkutan. Terjadi perbedaan pendapat dikalangan para ulama tentang pembagian makhraj huruf. Imam Syibaweh dan Asy-Syatibi berpendapat 17 Abdul Aziz Abdul Rauf, Pedoman Tahsin Al- Qur’an,… h. 5. bahwa makhraj huruf terbagi atas 16 makahraj, sementara menurut Imam al- Fara’ terbagi atas 14 makhraj. Namun, pendapat yang paling masyhur dalam perkara ini adalah yang menyatakan bahwa makhraj huruf terbagai atas 17 makhraj. Imam Khalil bin Ahmad menjelaskan bahwa pendapat inilah yang banyak dipegang oleh para qari –termasuk Imam Jazari–seta para ahli nahwu. Selanjutnya 17 makhraj ini diklasifikasikan ke dalam lima tempat Maudli. Lima tempat inilah yang merupakan letak makhraj dari setiap huruf. 18 Lima tempat yang dimaksudkan dalam mahkrijul huruf ialah: 1 Al-Jauf, ialah makhraj huruf yamg terletak pada rongga mulut. Dari tempat ini muncul satu makhraj. 2 Al-Halaq, ialah makhraj huruf yang terletak pda tenggorokan. Dari tempat ini muncul tiga makhraj. 3 Al-Lisan, ialah makhraj huruf yang teretak pada lidah. Dari tempat ini muncul sepuluh makhraj. 4 Asy-Syafatain, ialah makhraj huruf yang terletak pada dua bibir. Dari tempat ini muncul dua makhraj. 5 Al-Khoisyum, ialah makhraj huruf yang terletak pada pangkal hidung. Ditempat ini muncul satu makhraj. Dengan demikian total makhraj yang muncul adalah tujuh belas makhraj. Pembahasan dibawah ini akan merinci ke tujuh belas makhraj tersebut yang terbagi ke dalam lima tempat: al-jauf, al-halaq, al-lisan, asy- syafatain, dan al-khaisyum.

E. Efektivitas Pembelajaran Membaca Al-Qur’an