1. Keterlaksanaan program pembelajaran oleh guru.
2. Kesesuain proses pembelajaran dengan kurikulum.
3. Keterlaksanaan program pembelajaran oleh siswa.
4. Interaksi antara guru dan siswa.
5. Keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Motivasi siswa meningkat.
7. Keterampilan dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi.
8. Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
25
Sedangkan indikator-indikator efektivitas dalam pembelajaran Al- Qur’an adalah:
1. Anak didik dapat membaca Al-Qur’an secara baik dan benar Mujawwad-
Murattal. 2.
Siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dalam waktu ± 2 Tahun.
3. Siswa mampu membaca Al-Qur’an tanpa dituntun dalam waktu yang
singkat. Dari
penjelasan di
atas dapat
disimpulkan bahwa,
metode pembelajaran Al-
Qur’an dapat dikatakan efektif apabila, guru menguasai kelas, guru menguasai materi pelajaran, guru menguasai metode pengajaran,
target kurikulum tercapai dan nilai kemampuan baca siswa secara baik dan benar dalam waktu yang tidak terlalu lama.
G. Kerangka Berfikir
Keberadaan TKQTPATPQLPQ sebagai Lembaga Pendidikan non formal yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam rangka
mengenalkan dan memberikan pembelajaran Al- Qur’an serta pendidikan dasar
Islam kepada anak-anak, selain itu juga berperan dalam mengembangkan serta mengajarkan nilai-nilai dasar keislaman.
25
Nana Sudjana, Penilaian Proses Balajar Mengajar, Bandung: PT. Rosda Karya, 1991, Cet. 3, h. 60-63
Materi dari yang diajarkan menitik beratkan kepada membaca Al- Qur’an karena sesuai dengan visi dan misinya yaitu mencetak generasi
Qur’ani yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Dalam pembelajaran Al- Qur’an yang dipakai oleh TKQTPALPQ
yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama, hal ini dikarenakan banyak sekali muncul dan berkembang metode pembelajaran Al-
Qur’an yang tentunya mempunyai kelemahan dan kelebihan.
Di Indonesia
sendiri banyak
sekali muncul
metode-metode pembelajaran Al-
Qur’an yang diawali oleh metode Baghdadiyyah sebagai suatu metode yang pertama kali muncul dan berkembang di setiap wilayah
bahkan pelosok daerah di Indonesia yang mengajarkan pembelajaran Al- Qur’an dengan menggunakan sistem eja.
Metode Qiraati merupakan salah satu metode yang muncul dan berkembang paska metode Baghdadiyyah. Metode Qiraati dicetuskan oleh
KH. Dachlan Salim Zarkasyi yang beranggapan bahwa pembelajaran Al- Qur’an pada waktu itu dinilai sangat lamban dan anak belum menerapkan
bacaan secara baik dan benar. Metode Qiraati sudah berkembang di setiap wilayah di berbagai
daerah di Indonesia tak terkecuali wilayah JABODETABAKA. Metode Qiraati tidak hanya berkembang di pendidikan non formal saja seperti
TKQTPATPQLPQPondok Pesantren, selain itu Metode Qiraati juga berkembang di pendidikan formal seperti SDIT, MIMIN, SMPMTS,
SMAMA, hal ini mengindikasikan adanya respon dan penilaian masyarakat tentang hasil dari penerapan Metode Qiraati yang mampu mengantarkan anak-
anak atau orang yang mempelajarinya mampu membaca Al- Qur’an secara
baik dan benar. LPQ Masjid Fathullah adalah salah satu Lembaga Pendidikan Al-
Qur’an yang menggunakan Metode Qiraati dan sudah berjalan selama ± 5 tahun. LPQ Masjid Fathullah sudah 3 kali mengantarkan santrinya khotmul
Qur’anwisuda yang di uji oleh kordinator dan perwakilan dari guru dan
kepala lembaga yang menggunakan Metode Qiraati serta disaksikan oleh masyarakat dan wali santri.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa Metode Qiraati merupakan metode pembelajaran yang sudah cukup lama berkembang di
wilayah di Indonesia dan diterapkan di lembaga pendidikan baik non formal maupun formal yang mampu mengantarkan generasi
Qur’ani untuk dapat membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar.
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Teknik penelitian
sebagai salah
satu bagian
penelitian yang
merupakan unsur yang paling penting. Uraian pada bab ini mencakup enam bagian dan dicatat secara sistematis yaitu sumber dan jenis data, manusia
sebagai instrumen dan pengamatan, wawancara, test, catatan lapangan, penggunaan dokumen dan cara lainnya.
A. Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk metode deskriptif analitik atau penelitian yang ditunjang dengan data yang diperoleh dari penelitian
lapangan Field Research. “Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat posrpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.
1
” Adapun hal-hal yang dilakukan peneliti dalam pencarian data adalah
sebagai berikut: 1.
Peneliti mencari buku, mengambil teori yang berkaitan dengan metode pembelajaran Al-
Qur’an. Fungsi teori dalam penelitian kualitatif lebih ditunjukan untuk kerangka dalam mencari dinamika masalah, karena
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. 9, h. 9.