Kerangka Teori Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraa

c. Untuk mengetahui pengaruh peranan program corporate social responsibility terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka.

I.4.2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah : a. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti mengenai Ilmu Komunikasi khususnya tentang corporate social resposiblity sebagai bagian dari Ilmu Komunikasi. b. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU khususnya mengenai corporate social responsibility dan juga diharapkan dapat memeberikan sumbangan pemikiran bagi pembacanya. c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusimasukan yang positif bagi praktisi public relation.

I.5. Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai pedoman dasar berpikir dan berfungsi untuk mendukung kegiatan analisa variable-variabel yang diteliti. Hal itu sangat berkaitan dengan pengertian teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, kontrak, definisi, dan proposi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Singarimbun, 1995:57. Universitas Sumatera Utara Menurut kerlinger menyatakan teori merupakan himpunan konstuk konsep, definisi dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variable, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004 : 6. Dengan adanya kerangka teori peneliti akan memiliki landasan dalam menemukan tujuan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Komunikasi, Public Relation, Komunikasi Pemasaran, External Public Relations, Corporate Social Responsibility CSR, Pemasaran Sosial, Kesejahteraan Masyarakat, Model S-O-R.

I.5.1. Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai bentuk interaksi manusia yang saling berpengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam ekspresi muka, lukisan, seni, dan tekhnologi Cangara, 2002 : 20 Adapun fungsi komunikasi menurut Lasswell adalah sebagai berikut : 1. Pengamatan lingkungan 2. Korelasi kelompok-kelompok dalam masyarakat ketika menanggapi lingkungan 3. Transmisi warisan sosial dari generasi sosial yang satu ke generasi sosial yang lain Effendy, 2003 : 254. Komunikasi yang dilakukan bertujuan ntuk mencapai suatu tujuan komunikasi yang dapat dilihat dari berbagai kegiatan. Tujuan komunikasi itu pada dasarnya menyerapkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan orang lain. Dengan Universitas Sumatera Utara demikian suatu kegiatan yang dilakukan tersebut memberikan dampak sosial terhadap masyarakat. Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap. Pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya, dengan kata lain pihak komunikan merasa adanya persamaan antara komunikator dengannya, sehingga dengan demikian komunikan bersedia taat kepada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator.

I.5.2. Public Relation

Istilah Public Relation pertama kali dikenalkan oleh Ivy Ledbetter Lee pada tahun 1906, dan Lee disebut sebagai bapak PR sedunia. Public Relations atau yang biasa disebut dengan Hubungan Masyarakat HUMAS merupakan sebagai alat perantara anatara pimpinan organisasi dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal maupun eksternal. Sebagai publik, mereka berhak mengetahui rencana kebijaksanaan, aktivitas, program kerja dan rencana-rencana usaha suatu organisasiperusahaan berdasarkan keadaan, harapan-harapan, keinginan-keinginan public sebagai sasarannya Ruslan, 2002:16. Edward L. Bernays mendefinisikan Public Relations merupakan sebuah profesi yang berkenaan dengan relasi-relasi sebuah unit dengan publik atau publik-publiknya yang merupakan relasi yang menjadi dasar berlangsungnya kehidupan Iriantara 2004 : 43. Tujuan aktivitas Public Relation yang dijalankan organisasi adalah membangun pemahaman public terhadap organisasi sehingga Universitas Sumatera Utara dapat terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya dan terpelihara pulalah citra organisasi tersebut. Onong Uchjana Effendy 2003 : 132 mengemukakan ciri-ciri public relation sebagai berikut : - Komunikasi yang dilancarkan berlangsung dua arah secara timbale balik. - Kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan persuasi, dan pengkajian pendapat umum. - Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan perusahaan. - Sasaran yang hendak dituju adalah khalayak didalam dan diluar perusahaan. - Efek yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan khalayak. Berdasarkan ciri-ciri public relation tersebut jelas bahwa public relations mendukung tercapainya tujuan perusahaan yang melibatkan seluruh komponen perusahaan yang bersangkutan baik ke dalam maupun keluar.

I.5.3. Komunikasi Pemasaran

William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication and Promotion, mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut : proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Purba, 2006 : 126 Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi promotional mix terdapat 5 Universitas Sumatera Utara jenis promosi yang bisa disebut sebagai bauran promosi yaitu : iklan advertising, penjualan tatap muka personal selling, pomosi penjualan sales promotion, hubungan masyarakat dan publisitas publicity dan public relation, serta pemasaran langsung direct marketing. Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau juga disebut sumber atau source, kedua disebut dengan encoding yaitu proses menerjemah tujuan-tujuan komunikasi kedalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirim kepada penerima agency iklan, tenaga penjualan, iklan, personal selling, sales promotions, public relation dan direct marketing, ketiga adalah transmisi, yaitu penyampaian pesan melalui media radio, tv, surat kabar, majalah dan brosur, keempat adalah decoding yaitu tindakan konsumen sebagai peberima pesan respons dan interpretasi dari penerima, kelima adalah feedback tindakan yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan.

I.5.4. External Public Relation

External public relation dilakukan dengan khalayak di luar perusahaan dimana suatu ke harusan yang mutlak kerena masing-masing akan saling membutuhkan. Khalayak mana yang akan menjadi sasaran pembinaan hubungan bergantung pada sifat dan ruang perusahaan itu sendiri. Menurut Effendy 2003 : 136-137 terdapat beberapa khalayak yang sama-sama menjadi sasaran kegiatan semua perusahaan sehingga harus senantia menjalin hubungan yang tetap, yakni : - Hubungan dengan masyarakat sekitar community relation - Hubungan dengan jawatan pemerintah government relation Universitas Sumatera Utara - Hubungan dengan pers press relation Sesuai dengan tujuan utamanya, public relations akan dituntut untuk mengembangkan atau menjalin hubungan baik dengan semua pihak, tidak hanya dengan pihak internal perusahaan, tetapi sama pentingnya dengan pihak eksternal. Menurut Cutlip dan Center Ruslan 2005 : 83, dalam peran public relations ketika berkomunikasi dikenal dengan “The 7 C’s of Communication” yaitu : credibility, contex, content, clarity. Continuity and consistency, channel, capability of audience.

I.5.5 . Corporate Social Responsibility CSR

Istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970an dan populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With FORKS : The Tripple Bottom Line in 21 th Century Business 1988 karya John Elkington menegembangkan 3 komponen penting suistainable development, yakni economic growth, environmental protection dan social equity, yang digagas The World Commision On Environmental and Development WCED dalam Brundtland Report 1987, Elkingston mengemas CSR dalam 3 fokus yakni 3P, singkatan dari profit, planet dan people. Perusahaan yang baik tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi belaka profit melainkan pula memiliki kepedulian terhadap ketertarikan lingkungan planet dan kesejahteraan masyarakat people. Secara umum Corporate Social Responsibility merupakan peningkatan kualitas kehidupan kemampuan manusia sebagai individu anggota masyarakat untuk menanggapi keadaan sosial yang ada dan dapat dinikmati, memanfaatkan serta memlihara lingkungan hidup atau dengan kata lain merupakan cara Universitas Sumatera Utara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas atau citra yang baik. Salah satu definisi CSR Asia berbunyi “Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan serasa menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholders” Ruslan : 1999 Chambei et.al mendefinisikan CSR sebagai “melakukan tindakan sosial termasuk lingkungan hidup lebih dari batas-batas yang dituntut peraturan perundang-undangan”. Yang sering dipakai adalah definisi World Business Council For Sustanable Development, yang menyatakan bahwa CSR adalah komitmen berkelanjutan dari bisnis untuk berperilaku etis dan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi, sekaligus meningkatkan kualitas hidup karyawannya beserta keluarga, serta masyarakat local ataupun masyarakat luas Teguh : Majalah SWA edisi 19 : 12. Kegiatan CSR yang dikelola PT INALUM diklasifikasikan kedalam beberapa jenis yaitu : Keagamaan religious, organisasi kepemudaan dan LSM, olah raga dan budaya, bantuan bencana alam, pelatihan keterampilan, pemberdayaan masyarakat, pers, dan pendidikan. Semuanya dilakukan demi kesejahteraan masyarakat disekitar perusahaan dan demi dampak jangka panjang yaitu terbentuknya citra positif perusahaan di mata masyarakat. Universitas Sumatera Utara

I.5.6. Pemasaran Sosial

Pengertian pemasaran yaitu Kegiatan pemasar untuk menjalankan usaha profit dan nonprofit guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan jasa, mendistribusikan, mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan pemasaran Teguh Budiarto,1993. Program pemasaran sosial social marketing merupakan upaya untuk memanfaatkan teknik-teknik dan sumber-sumber usaha komersial untuk mencapai tujuan sosial dalam hal tersedianya perlengkapan, informasi dan pelayanan secara luas Nasution, 1992:121 Istilah social marketing menggambarkan esensi dari melayani kepentingan sosial melalui teknik-teknik pemasaran. Pemasaran Sosial memanfaatkan konsep-konsep segementasi pasar, penelitian konsumen, pengembangan konsep, komunikasi, fasilitas, insentif dan teori pertukaran untuk memaksimalkan respon dari kelompok sasaran. Pemasaran Sosial dijuluki juga “social cause marketing”, ”idea marketing”, atau “public issue marketing”. Pemasaran sosial sebagaimana pemasaran secara generik bukanlah teori yang berdiri sendiri. Pemasaran sosial merupakan sebuah kerangka atau struktur kerja yang tersusun atas berbagai pengetahuan lain seperti teori ilmu-ilmu psikologi, sosiologi, antropologi dan komunikasi dalam rangka memahami cara mempengaruhi perilaku masyarakat. Sebagaimana juga dasar marketing bisnis, pemasaran sosial didasarkan pada proses perencanaan logis yang melibatkan riset yang berorientasi pada konsumen, analisis pemasaran, segmentasi pemasaran, menentukan sasaran dan identifikasi strategi dan taktik pemasaran. Universitas Sumatera Utara

I.5.7. Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan sosial merupakan sasaran akhir dari suatu Negara yang melaksanakan pembangunan, sebagaimana halnya tujuan bangsa Indonesia yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Kata sejahtera artinya aman sentosa, makmur terlepas dari semua makna gangguan dan kesusahan. Sedangkan kesejahteraan artinya keamanan, keselamatan, ketentraman, kesenangan hidup dan kemakmuran. Poerwodarminta : 1984 S. Wojowasita 1978 : 794 mendefinisikan kesejahteraan adalah suatu keadaan dimana seluruh rakyat serta merta hidup berkecukupan baik materil maupun spiritual, aman, tertib, jauh dari segala kesusahan dan ketakutan serta dimana harkat dan martabat manusia dijunjung tinggi. Hasan Shadily 1986 : 47, mendefinisikan masyarakat adalah segolongan besar atau kecil, sendiri dan beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi. Pandangan Atropologis mengartikan masyarakat adalah merupakan kesatuan hidup manusia yang berorientasi menurut suatu system adat istiadat yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas mereka. Koentjraningrat, 1979 : 160 Dari defenisi – defenisi kesejahteraan dan masyarakat di atas dapat membuat suatu pengertian kesejahteraan masyarakat, yaitu keadaan dimana segolongan besar dan kecil yang terdiri dari beberapa orang manusia yang terikat oleh suatu rasa identitas bersamayang hidup berkecukupan baik materil maupun spiritual, aman, tertib, jauh dari segala kesusahan dan ketakutan serta harkat dan Universitas Sumatera Utara martabat manusia dipelihara dan dijunjung tinggi. Keadaan sejahtera ini tidak secara serta merta diterima dan dialami oleh masyarakat, tetapi ia merupakan suatu usaha yang harus dicapai. Jadi jelas kita ketahui bahwa ruang lingkup dari kesejahteraan itu adalah sangat luas, sehingga banyak para ahli membuat suatu indikasi untuk menentukan suatu keadaan sejahtera, seperti yang dikatakan DR. Phil Astrid S. Susanto, 1984 : 157 bahwa sebagai ukuran penentu tingkat kesejahteraan suatu masyarakat atau keluarga yang umum dipergunakan ialah : - Pendapatan - Pekerjaan - Kesehatan - Pendidikan Indikator pengukur tingkat kesejahteraan yang dikemukakan oleh Astrid cenderung lebih mudah dipergunakan, dimana menjadi titik beratnya adalah pendapatan, yaitu seberapa besar ia mendapat hasil dari aktivitas usaha yang dilakukan dan seberapa mampu ia membiayai kebutuhan hidupnya atau keluarganya. Jadi apabila ke empat indicator diatas menunjukkan derajat yang tinggi atau rendah maka tingkat kesejahteraan yang diukur tersebut juga menunjukkan hal yang sama. Universitas Sumatera Utara

I.5.8. Model S-O-R

Dalam penelitian ini model komunikasi yang digunakan adalah model S- O-R Stimulus-Organism-Respon. Model ini mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti melalui suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, menurut Effendy 2003 : 254 efek yang ditimbulkan sesuai dengan teori S-O-R yang merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan mempraktekkan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian, seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan yang erat antara pesan-pesan media dan reaksi audiens. Dalam proses perubahan sikap, maka sikap komunikan hanya dapat berubah apabila stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari apa yang pernah dialaminya. Prof. Dr. Mar’at Effendy, 2003 : 255 dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelly yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap baru, ada tiga variabel penting yaitu : a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian diatas, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R ini dapat digambarkan sebagai berikut : Bagan I Model S-O-R Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung apabila ada perhatian dari komunikan. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Sehubungan dengan penjelasan diatas, teori S-O-R dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : - Stimulus : Peranan Program Corporate Social Responsibility PT INALUM bidang pemberdayaan masyarakat. - Organism : Masyarakat Desa Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara stimulus Organism - Perhatian - Pengertian - Penerimaan Response Universitas Sumatera Utara - Response : Efek yang ditimbulkan melalui bantuan Program Corporate Social Responsibility PT INALUM bidang pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan pada masyarakat Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara.

I.6. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Peranan Corporate Social Responbility Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Toba Samosir

8 76 101

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat De

1 27 152

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Implementasi Alokasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus pada PT Tugu Pratama Indonesia General Insurance)

0 15 0

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

0 0 13