BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1.1. PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM
III.1.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Gagasan untuk mengolah tenaga air Sungai Asahan sebagai pembangkit listrik telah dimulai sejak tahun 1908. Pada tahun 1919 Pemerintah Hindia
Belanda mengadakan studi kelayakan proyek dan tahun 1939 perusahaan Belanda, MEWA memulai pembangunan PLTA Siguragura, namun dengan pecahnya
Perang Dunia II proyek ini tidak dapat diteruskan. Tahun 1962, pemerintah Indonesia dan Rusia USSR menandatangani perjanjian kerja sama untuk
mengadakan studi kelayakan tentang pembangunan proyek Asahan, tetapi kondisi politik dan ekonomi pada tahun 1966 telah menyebabkan proyek ini gagal PT
Inalum, 2006 : 1-3 Pada tahun 1968, Nippon Koei, Perusahaan Konsultan Jepang
menyerahkan laporan kelayakan interim proyek Aluminium Asahan, disusul dengan laporan mengenai Power Development Project. Tahun 1970, dilanjutkan
dengan penandatanganan perjanjian antara departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik PUTL dengan Nippon Koei tentang perencanaan dan penelitian.
laporan akhir diserahkan pada tahun 1972 yang menyatakan bahwa PLTA Asahan, layak dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai
utama listrik yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah Indonesia menyelenggarakan pelelangan untuk membangun pabrik peleburan aluminium dan PLTA sebagai satu paket penanaman modal
asing pada tahun 1972. Tetapi hingga pelelangan ditutup hingga tahun 1973, tidak satupun yang menyerahkan penawarannya karena proyek ini membutuhkan
investasi yang sangat besar. Setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang, maka pada 7 Juli
1975, di Tokyo, Pemerintah Indonesia dan para penanam modal Jepang menandatangani perjanjian Induk untuk membangun PLTA dan pabrik peleburan
aluminium Asahan. Kemudian pada bulan Nopember 1975, dua belas perusahaan penanaman modal Jepang membentuk sebuah konsorsium di Tokyo dengan
sebutan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd NAA Co., Ltd yang 50 sahamnya dimiliki oleh lembaga keuangan pemerintah Jepang.
Tanggal 6 Januari 1976 didirikan PT Indonesia Asahan Aluminium PT Inalum di Jakarta untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian kedua
instansi tersebut. Untuk menyelenggarakan pembinaan, perluasan dan pengawasan atas pelaksanaan pembangunan proyek ini maka Pemerintah
Indonesia mengeluarkan KEPRES No. 51976 tentang Pembentukan Badan Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pembangunan Proyek Asahan.
Setelah melalui proses yang panjang maka pada tanggal 20 Januari 1982, Presiden Soeharto bersama pejabat tinggi pemerintahan meresmikan operasi tahap
pertama pabrik peleburan aluminium PT Inalum di Kuala Tanjung dan menyambut proyek ini sebagai “Impian yang menjadi kenyataan”. Pada tanggal
14 Oktober 1982 dilakukan ekspor perdana produksi PT Inalum ke Jepang dan
Universitas Sumatera Utara
Indonesia pun menjadi salah satu pengekspor aluminium batangan di dunia PT Inalum, 2006 : 3.
PT Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industry peleburan aluminium dengan
investasi sebesar 411 Milyar Yen. Public Relation dan Program CSR memiliki kaitan yang sangat erat.
Keduanya sama-sama memiliki visi untuk mensejahterakan masyarakat dengan komitmen bisnisnya yang dilakukan secara berkesinambungan. Dalam PT Inalum
sendiri perbedaan keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut. PT Inalum memiliki sebuah departemen yang bertugas menjalin hubungan baik ke luar perusahaan
bernama Inalum Public Relation IPR dan di dalam departemen itu mereka melakukan program CSR sehingga visi dan misi untuk menjalin hubungan baik
itu dapat terimplementasi. Dari hal tersebut maka dapat diketahui bahwa di dalam PT Inalum ada pembedaan antara Public Relations dan CSR bahwa di dalam
Public Relations lah terdapat program CSR sedangkan Public Relations adalah departemen yang bertugas melaksanakan CSR tersebut.
III. 1.1.2. Visi dan Misi PT INALUM 1. Visi
Inalum adalah Perusahaan kelas dunia dalam bidang aluminium dan industry terkait.
Universitas Sumatera Utara
2. Misi
1. Menciptakan manfaat bagi semua pihak berkepentingan stakeholders
melalui produksi aluminium Ingot yang berkualitas tinggi dan produk- produk terkait serta mampu bersaing di pasar global.
2. Mendukung operasi pabrik peleburan aluminium yang menguntungkan
dan berkelanjutan melalui pengoperasian pembangkit listrik tenaga air yang efektif dan efisien.
3. Mendukung pengembangan kelompok industry aluminium nasional
yang pada akhirnya mendukung pengembangan ekonomi nasional. 4.
Berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi regional melalui pengelolaan operasi yang optimum secara menguntungkan.
III. 1.1.3. Ruang Lingkup PT INALUM
1. PT Inalum terdiri dari PLTA Sungai Asahan Paritohan, kecamatan Pintu
Pohan Meranti, kabupaten Toba Samosir dan Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara beserta
seluruh prasarana yang diperlukan untuk kedua proyek, seperti : pelabuhan, jalan-jalan, perumahan karyawan, sekolah dan lain-lain,
dengan investasi keseluruhannya berjumlah ± 411 Milyar Yen.
III. 1.1.4. Manfaat PT INALUM
Perusahaan sangat menyadari dan memahami bahwa kelancaran pembangunan dan keberhasilan operasionalnya, tidak terlepas dari dukungan dan
kerjasama yang baik dengan pemangku amanahnya stakeholder. Keberhasilan perusahaan dan kemandirian masyarakat sekitar diharapkan dapat tercipta,
berjalan dan tumbuh bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
Adapun program yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar adalah bidang sebagai
berikut :
Jenis Program CSR PT Inalum
Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2009
1. Keagamaan religion
1 Bantuan perbaikan rumah sarana ibadah
seperti mesjid, madrasah, gereja dan sekolah minggu.
2 Bantuan untuk peringatan hari besar
keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Paskah, Maulid Nabi kegiatan rutin yang
sering dilakukan adalah pemberian hewan kerbau pada hari raya Idul Fitri, Natal, Idul
Adha, serta Paskah. Kemudian pada hari Natal juga diberikan bantuan berupa gula, kopi, roti
kering kepada gereja-gereja dis ekitar perusahaan. Lalau pada saat Ramadhan,
dilakukan Safari Ramadhan dengan
memberikan gula, kopi, the kepada mesjid- mesjid yang ada di sekitar perusahaan. Selain
itu, dilakukan juga Buka Puasa bersama tokoh- tokoh masyarakat sebanyak sekali dalam satu
bulan Ramadhan. Pada saat Idul Fitri PT Inalum juga membagikan sembako kepada
caddy. 3
Bantuan pada anak yatim. 2.
Kepemudaan dan LSM Dalam bidang kepemudaan LSM, PT Inalum
memberikan bantuan seperti uang untuk kegiatan- kegiatan kepemudaan, perbaikan kantor atau
bantuan berupa cat kepada organisasi kepemudaan, serta re-sosialisasi PT Inalum kepada organisasi
Universitas Sumatera Utara
kepemudaan. 3.
Olah raga dan budaya 1.
Turnamen PT Inalum Sepak Bola Piala Inalum 2009 yang diikuti oleh 12 tim yang terdiri dari
7 tim perusahaaan dan 5 tim PemkabPemko. 2.
Turnamen Terbuka Bola Volley Putri se- Kabupaten Batu Bara.
3. Festival Budaya
4. Bantuan Bencana Alam
Bantuan fasilitas untuk memperbaiki Desa Suka Maju yang terkena bencana alam angin putting
beliung seperti papan, seng, tripleks dan lain-lain. 5.
Pelatihan Keterampilan Masyarakat
Pelatihan keterampilan ini berupa perbaikan elektronika, otomotif, rias pengantin, salon,
menjahit, pembuatan pupuk kompos serta pembuatan atap dari nipah, dan lain-lain.
6. Pemberdayaan
Masyarakat 1.
Pengobatan Gratis 2.
Program Donor Darah 3.
Bantuan Perbaikan Jalan dan pembangunan Jembatan
4. Membangun dan bantuan peralatan Posyandu
5. Bantuan Alat pertanian dan perikanan
6. Bantuan tanaman dan buah-buahan
7. Pembangunan sarana air bersih
8. Pelatihan keterampilan dan bantuan modal
bergilir 7.
Pers Press 1.
Mengadakan Press Relations 2.
Mengadakan Press Gathering 8.
Pendidikan 1.
Beasiswa 2.
Pelatihan Guru 3.
Perbaikan Sekolah 4.
Penyediaan saranaprasarana sekolah 5.
Penerimaan mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan
Universitas Sumatera Utara
III. 1.1.5. Sertifikat dan Penghargaan
Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT Inalum adalah :
1 QMS-ISO 9002 : 1994
: 6 April 1998 dari UKAS United Kingdom Accreditation Service dan pada tanggal 23 Februari dari – ANZ Joint
Accreditation System of Australia and New Zealand 2
EMS-ISO 14001 : 1996 : 5 April 2002 tentang Environmental
Management System dari SGS International dan UKAS. 3
QMS-ISO 9001 : 2000 : 15 Desember 2003
4 EMS-ISO 14001 : 2004
: 5 April 2005 5
Syahwali Awards tentang Environmentaly Friendly Bussinessman : 13 November 1992 dari Indonesian Environmental Management Information
Center IEMIC 6
SMK3 Bendera Emas : 3 Januari 2005 dari Depnakertrans RI
7 PROPER tentang Penilaian Kinerja Lingkungan Perusahaan Bendera
Biru : Agustus 2005 dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI 8
ISPS International Ship and Port Facility Security Code : 3 Juni 2005 dari Departemen Perhubungan RI.
III. 1.1.6. Visi, Misi, dan Tujuan Hubungan Masyarakat PT Inalum 1. Visi
Hubungan masyarakat PT Inalum menjadi agen pengembang di masyarakat sekitar.
2. Misi
1. Untuk membangun masyarakat sekitar
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk menjaga hubungan baik dengan Stakeholders
3. Tujuan
1. Mendukung kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan
2. Memberdayakan masyarakat sekitar
3. Menjaga hubungan baik dengan Stakeholder
III. 1.1.7. Tugas Umum IPR
Menurut Peraturan Pokok tentang Penegasan Kerja di PT Inalum Pasal 17 SGA-001RUL20060
Hubungan masyarakat Inalum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut : 1.
Perencanaan, administrasi dan pengawasan terhadap pengelolaan operasional Hubungan Masyarakat Inalum dalam pelaksanaan kebijakan
dasar Perusahaan. 2.
Supervisi, koordinasi dan pengawasan terhadap tugas yang dilaksanakan bagian Seksi umum serta Hubungan Masyarakat di Setiap lokasi kerja.
3. Penerbitan, perubahan dan atau revisi serta penghapusan Peraturan
Perusahaan, Peraturan Kantor dan Peraturan Internal yang berkaitan dengan Hubungan Mastyarakat Humas.
4. Pengelolaan Hubungan Pemerintah :
1 Pengurusan izin, persetujuan dan surat izin dari pemerintah kecuali
untuk pengurusan yang ditugaskan pada seksi atau departemen lain untuk mendapatkan izin, persetujuan dan surat izin dari pemerintah,
keanggotaan dalam organisasi atau klub.
Universitas Sumatera Utara
2 Melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk membantu urusan
yang menyangkut kegiatan dan operasi perusahaan, khususnya dalam bidang hokum dan sosial.
3 Administrasi dan koordinasi atas penyerahan data, informasi, laporan
dan lain-lain ke Instansi Pemerintah dan Otorita Asahan. 4
Pengelolaan bantuan, kontribusi dan lain-lain bagi pemerintah. 5.
Pengelolaan Hubungan Masyarakat 1
Pengelolaan Hubungan Masyarakat yang meliputi kegiatan publisitas siaran pers, media massa dan iklan, urusan sosial, sumbangan dan
pengembangan masyarakat. 2
Pengelolaan kalender, pamphlet, brosur, liflet, koran, majalah, buku- buku petunjuk perusahaan, cendera mata dan bingkisan perusahaan.
3 Pengelolaan dan dokumentasi perusahaan yang meliputi film dan
museum perusahaan. 4
Pengelolaam aktivitas yang berkaitan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, Hari Ulang Tahun PT Inalum dan perayaan lain
sejenisnya. 5
Pengumpulan data, riset dan penyebaran informasi mengenai kegiatan perusahaan.
6 Membantu mengkoordinasi urusan praktek kerja lapangan mahasiswa
dari perguruan tinggiakademi. 7
Pengelolaan tamu, protokol dan jamuan. 8
Pengelolaan bantuan sosial dan pengembangan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
III. 1. 2 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Desa Kuala Tanjung
Desa Kuala Tanjung merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Desa Kuala
Tanjung secara administrasi mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : -
Sebelah utara : Selat Malaka
- Sebelah selatan
: Desa Pematang Cengkring -
Sebelah timur : Desa Kuala Indah
- Sebelah barat
: Desa Lalang Desa Kuala Tanjung terletak pada ketinggian tanah ± 4 meter dari permukaan laut.
Curah hujan 1200 mm, suhu udara berkisar 20-28 Celcius, panjang jalan 15. 900
km. Adapun sarana dan prasarana Desa Kuala Tanjung yang tersedia saat ini terdiri dari :
1. Variabel Independen Utama Desa Kuala Tanjung
a. Keterjangkauan desa
- Jarak pusat desa ke ibu kota kecamatan
: 17 Km -
Lama tempuh : 30 Menit
- Jarak pusat pemerintah desa ke ibu kota kabupaten : 30 Km
- Lama tempuh
: 90 menit b.
Pendidikan -
Jumlah sekolah negeri : 5 unit
- Jumlah sekolah swasta
: 1 unit c.
Kesehatan -
PUSTU Puskemas Pembantu : 1 unit
- Polindes poliklinik Masyarakat Desa
: 2 unit
Universitas Sumatera Utara
- Posyandu
: 6 unit 2.
Variabel Independen Tambahan Desa Kuala Tanjung a.
Jumlah Penduduk : ± 1215 KK 6.165
orang b.
Luas wilayah : 715 hektar
c. Jumlah dusun
: 6 dusun d.
Partisipasi masyarakat Desa Kuala Tanjung dalam pelaksanaan pemangunan : 40
e. Partisipasi masyarakat Desa Kuala Tanjung dalam peningkatan
penyelenggaraan pemerintah : 90 f.
Partisipasi masyarakat Desa Kuala Tanjung dalam urusan masyarakat : 40
Universitas Sumatera Utara
Struktur Organisasi Pemerintah desa Kuala Tanjung
Sumber : Keputusan Kepala Desa Kuala Tanjung No. 1 Tahun 2001 tentang Sususnan Organisasi dan tata Kerja Pemerintah Desa.
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Kaur
Kaur Kesra
Kaur pembangunan
Kaur Pemerintahan
Kepala Dususn II
Kepala Dusun I
Kepala Dusun VI
Kepala Dusun V
Kepala Dusun IV
Kepala Dusun III
Universitas Sumatera Utara
III.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode korelasional yaitu metode yang berusaha untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan
variasi pada faktor lain. Metode ini merupakan kelanjutan dari metode deskriptif dimana menghimpun sejumlah data kemudian menyusunnya secara sistematis,
factual dan cermat Rakhmay, 2004 : 27. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan di
antara variabel-variabel tersebut kemudian meneliti sejauhmana faktor pada suatu variabel berkaitan dengan variabel lainnya. Hubungan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hubungan linier yaitu hubungan timbale balik antar kedua variabel tersebut. Selain itu, metode korelasional juga digunakan untuk mengukur
hubungan diantara berbagai variabel untuk meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan tentang variabel bebas dan untuk meratakan jalan untuk membuat
rancangan penelitian eksperimental Rakhmat, 2004 : 31. Berdasarkan hal-hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara peranan program Corporate Social Responsibility bidang pemberdayaan masyarakat PT INALUM dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengambil
data melalui kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden.
Universitas Sumatera Utara
N n =
Nd
2
+ 1
III.3. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian Nawawi, 1995 : 141.
Dalam penelitian ini populasi adalah masyarakat yang tinggal di Desa Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka. Adapaun alas an peneliti memilih populasi
tersebut karena daerah tersebut berbatasan langsung dengan lokasi PT Inalum dan merupakan rute perhubungan yang digunakan PT Inalum saat mengantarkan
produknya. Berdasarkan hasil penelitian yang pneliti lakukan, jumlah masyarakat Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka adalah sebanyak 6.165 orang Sumber
Data Statistik Desa Kuala Tanjung 2009.
2. Sampel
Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang keseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan sifat
populasi. Sampel merupakan wakil representative dari populasi, khususnya dalam hal pendataan Bulaeng, 2004 : 156. Ada juga pengertian yang mengartikan
sampel merupakan sebagaian dari populasi yang menggunakan cara-cara tertentu Nawawi, 1995 : 141. Untuk menentukan besarnya sampel, digunakan rumus
Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90 yakni sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
N n =
Nd
2
+ 1 6.165
n = 6.1650,1
2
+ 1 6.165
n = 61,65 + 1
Keterangan : N : Populasi
n : Sampel
d : Presisi digunakan 10 atau 0,1
Dengan demikian, besar sampel yang diperlukan adalah :
n = 98,403 n = 98
Jadi, jumlah sampel yang akan diteliti adalah 98 responden
III.4. Teknik Penarikan Sampel
1. Sampel Stratifikasi Proposional Proportional Stratified Sampling
Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut dengan strata. Strata ini bisa berupa usia, kota, jenis
kelamin, dan sebagainya. Sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogeny dari populasi yang heterogen dikelompokkan ke dalam sub populasi berdasarkan
karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok atau strata mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Dalam setiap strata yang diambil sampel sebanding
dengan besar setiap strata Kriyantono, 2006 : 151. Dalam penelitian ini populasi dikelompokkan berdasarkan pembagian lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
n l x n n =
N Proportional Stratified Sampling, memungkinkan untuk member peluang
kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel dengan rumus :
No Dusun
Populasi Penarikan Sampel
Sampel
1 I
712 11
2 II
759 12
3 III
1812 29
4 IV
1643 26
5 V
625 10
6 VI
614 10
Jumlah
98 Keterangan :
n 1 = Jumlah masyarakat tiap lingkungan
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
712 x 98 6165
759 x 98 6165
1.812 x 98 6165
1.643 x 98 6165
625 x 98 6165
614 x 98 6165
Universitas Sumatera Utara
2. Sampel Bertujuan Purposive Sampling
Sampel bertujuan purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu Arikunto, 1998 : 127.
Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteri-kriteria tertentu yang telah
ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampelnya adalah : -
Masyarakat Desa Kuala Tanjung yang pernah menerima bantuan program CSR bidang pemberdayaan masyrakat PT INALUM
- Berusia 17 – 45 tahun.
III.5. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan Library Research
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.
2. Studi Lapangan Field Research
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.
- Kuesioner, yaitu alat pengumpulan data dalam bentuk sejumlah
pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh para responden Nawawi, 1995 : 117. Dalam hal ini peneliti akan
menyebarkan kepada masyarakat Desa Kuala Tanjung Kecamatan Sei
Suka, Kabupaten Batu Bara
- Observasi atau pengamatan langsung yaitu pengamatan atau pencatatan
secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian
Nawawi, 1995:111
Universitas Sumatera Utara
III.6. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995 : 23. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa, yaitu:
a. Analisi Tabel Tunggal