Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Family : Homonidae
Subfamily : Pongoninae
Genus : Pongo
Spesies : Pongo abelii dan Pongo pygmaeus
Van Schaik 2006 menyatakan bahwa pada saat ini orangutan merupakan satu-satunya kera besar yang masih terdapat di Asia, yaitu hanya dapat ditemukan di
pedalaman hutan-hutan di pulau Kalimantan dan pulau Sumatera. Menurut beberapa ahli taksonomi, orangutan yang ada saat ini hanya terdiri dari satu spesies dengan dua
subspesies.
Markham 1980 menyatakan bahwa kedua subspesies ini terisolasi secara geografis paling sedikit sejak 10.000 tahun yang lalu ketika permukaan laut antara
Sumatera dan Kalimantan naik. Akibatnya, kedua pulau yang semula merupakan satu bagian dari Daratan Sunda ini terpisah menjadi dua pulau besar. Isolasi tersebut
menyebabkan munculnya beberapa genetis dan morfologis, tetapi ketika ditemukan kedua spesimen tersebut berada dalam kondisi yang sama misalnya dalam tangkapan,
keduanya dengan mudah berkembang biak dan menghasilkan keturunan. Pola-pola perilaku kedua subspesies tersebut hampir seluruhnya identik, walaupun ada
perbedaan kemampuan sosialnya.
Jones et al., 2004 dalam Siregar 2009 menjelaskan bahwa orangutan yang
hidup di pulau Sumatera dan pulau Kalimantan tidak satu spesies melainkan satu genera yang masing-masing terdiri dari dua spesies yaitu Pongo abelii yang hidup di
pulau Sumatera dan spesies Pongo pygmaeus yang hidup di pulau Kalimantan.
2.2 Ciri-ciri Umum
Universitas Sumatera Utara
Supriatna Edy 2000 menyatakan bahwa ukuran tubuh orangutan jantan 2 kali lebih besar dari pada betina. Orangutan jantan dewasa yang hidup di alam
memiliki berat badan antara 50-90 kg, dan yang peliharaan dapat mencapai 150 kg dengan pola warna biasanya coklat kekuningan dan umumnya rambut agak tebal atau
panjang. Sedangkan orangutan betina dewasa yang hidup di alam memiliki berat badan antara 30-50 kg dan yang peliharaan dapat mencapai 70 kg, bayi yang baru
lahir memiliki berat badan antara 1-2 kg rata-rata 1,8 kg dengan kulit muka dan tubuh biasanya berwarna pucat, warna rambutnya coklat sangat muda Meijaard et al,
2001. Selanjutnya Payne 2000 menjelaskan bahwa orangutan Sumatera Pongo abelii jantan terbesar tingginya mencapai 1,4 m dengan rentangan antara kedua
tangan mencapai 2,4 m, sedangkan betina dewasa jauh lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
2.3 BiologiReproduksi orangutan
Musfarayani 2008 menyatakan bahwa orangutan betina sudah matang secara seksual pada umur 7 tahun dan siap bereproduksi pada usia 14 tahun, namun demikian
berdasarkan informasi di Bukit Lawang ditemukan orangutan betina telah bereproduksi pada umur 11 tahun, dengan lama kehamilan rata-rata 254 hari 8 bulan,
20 hari. Selanjutnya Meijaard et al., 2001 menjelaskan bahwa setiap kelahiran hanya menghasilkan satu bayi dengan jarak kelahiran 6-9 tahun.
Dalam suatu kasus orangutan betina dewasa dapat mengambil anak angkat dari anak orangutan lain dan tidak membedakan cara mengasuhnya baik pada anak
kandung atau anak angkatnya Supriatna Edy, 2000. Menurut Van Schaik 2006 orangutan dalam kehidupannya melewati tahapan bayi, anak-anak, remaja, pradewasa,
dewasa dan tua. Meskipun tahapannya bisa dilihat dengan nyata, transisi itu sendiri berlangsung secara berangsur-angsur dan sangat lama yang dapat mencapai 50 sampai
60 tahun.
Orangutan jantan sudah matang secara seksual pada umur 11 tahun dan tumbuh ke arah sempurna pada umur 15 tahun yang ditandai dengan mulai tumbuhnya
bantalan pipi yang lebar pada bagian muka Waliyati, 2004. Galdikas 1978 menyatakan bahwa orangutan jantan dewasa sering mengeluarkan seruan panjang,
yaitu suara yang dikeluarkan berulang-ulang dan dapat terdengar dari jarak jauh yang memiliki peranan penting dalam reproduksi yaitu berfungsi untuk merangsang
perilaku seks pada betina atau melarang jantan lain untuk masuk ke dalam wilayahnya. Seruan panjang orangutan Kalimantan dapat terdengar hingga sejauh
lebih dari 2 km, serta terdengar memukau dan menakutkan Djarubito, 1994 menjelaskan bahwa reproduksi orangutan dilakukan dengan fertilisasi internal yaitu
adanya organ intromitten penis pada jantan dan vagina pada betina.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Habitat Orangutan