Jarak Induk dan Anak Orangutan dengan Pengunjung ketika berada di Hutan

4.3.2 Jarak Induk dan Anak Orangutan dengan Pengunjung ketika berada di Hutan

Saat pengamatan orangutan di hutan tracking jarak antara orangutan dengan pengunjung sangat bervariasi. Biasanya orangutan dari jarak yang jauh dapat mendengar suara yang dikeluarkan oleh guide, sehingga sering membuat orangutan mendekat sekalipun sedang berstirahat di sarang. Setelah orangutan datang dan mendekati pengunjung, guide akan menceritakan sedikit profil orangutan tersebut. Disaat inilah kesempatan pengunjung mengambil foto, mengamati fisik dan tingkah laku primata langka ini sembari berdiskusi dengan guide atau teman. Untuk jarak masing-masing antara induk-anak orangutan dengan pengunjung ketika berada di hutan dapat dilihat pada Gambar 4.14 A dan B dan Gambar 4.15 berikut. Gambar 4.14 A dan B Jarak Induk dan Anak Orangutan dengan Pengunjung ketika Berada di Hutan Gambar 4.15 Grafik Persentase Jarak Induk dan Anak Orangutan dengan Pengunjung ketika Berada di Hutan 10 20 30 40 50 60 0m 2m 5m 10m 20m 50m P e r se n ta se Jarak OU-Pengunjung di Hutan Suma-Sumi Minah-Cathrine Pesek-Wati A B Universitas Sumatera Utara Jarak 10 dan 20 meter adalah persentase tertinggi pada setiap pasangan individu. Hal tersebut menunjukkan lebih tinggi jarak aman dibandingkan jarak yang terlalu dekat atau terlalu jauh saat melakukan pengamatan orangutan. Saat pengamatan di hutan guide melakukan caranya tersendiri untuk mendekatkan orangutan dengan pengunjung. Beberapa cara yang dilakukan seperti memanggil nama fokalnya, menirukan kiss-squeak, memancing dengan makanan bahkan dengan memberi makanan langsung kepada orangutan tersebut. Jarak terlalu jauh tidak begitu memuaskan pengunjung sehingga memilih untuk lebih dekat lagi. Ketika jarak orangutan sudah dekat, pengunjung terkadang meminta lebih dekat bahkan sampai bersentuhan jarak 0 meter. Terlihat dari Gambar 4.15 bahwa untuk jarak yang sudah ditetapkan masih dilanggar ketika di hutan. Jarak tersebut seperti 0, 2 dan 5 meter. Untuk jarak 5 meter persentase tertinggi didapatkan pada individu Minah-Cathrine 26,58 kemudian pada individu Pesek-Wati 16,95 dan Suma-Sumi 11,78 . Tingginya persentase jarak 5 meter antara individu Minah-Cathrine dan pengunjung dikarenakan Minah berharap mendapatkan makanan dari guide yang dilakukan dengan mengejarnya langsung. Ketika makanan tidak diberikan maka guide atau pengunjung yang sedang melewatinya akan dikejar bahkan sampai dilukai. Untuk Pesek dan Suma lebih sering dipancing oleh guide untuk datang mendekati pengunjung yang sedang menunggu. Untuk jarak 2 meter persentase tertinggi adalah Pesek-Wati 10,59 kemudian Suma-Sumi 4,14 dan Minah-Cathrine 1,64 . Tingginya persentase ini dikarenakan saat ditemukan di hutan Pesek dan Suma biasanya sedang diberi makan atau berfoto bersama pengunjung. Untuk individu Minah ditemukan dalam posisi mengejar turis dan berusaha menangkapnya, serta setelah lepas dari pengangannya. Oleh karena itu perintah menjauhi orangutan dan tetap menjaga jarak dengan pengunjung sering ditegaskan oleh guide. Hal ini bertujuan menjaga jarak aman dari penularan penyakit orangutan ke manusia atau sebaliknya dan memudahkan pengunjung menghindar dari orangutan yang agresif. Ditemukan jarak 0 meter pada individu Minah-Cathrine dan Pesek-Wati dengan pengunjung dengan persentase masing-masing 0,55 dan 0,42 . Pada pengamatan terlihat pengunjung yang memberi makan kepada Pesek sehingga kontak Universitas Sumatera Utara tubuh terjadi. Selain pada Pesek, kontak tubuh juga terjadi pada Minah. Kejadian ini terjadi ketika Minah mengejar pengunjung yang sedang tracking, yang tanpa disadari tas yang dibawanya menarik perhatian Minah. Minah yang menyangka terdapat makanan di dalamnya langsung mengejar pengunjung tersebut tanpa disadari guidenya. Tas tersebut dipegang erat sehingga si pengunjung terjatuh dan diduduki oleh Minah. Kemudian dipancing guide dengan tasnya dan Minah melepaskan tas pengunjung tersebut. berdasarkan Berdasarkan uji Friedman diperoleh hasil yang berbeda sangat nyata P = 0,000 pada ketiga pasang individu untuk penggunaan jarak induk-anak orangutan dengan pengunjung ketika di hutan. Hal ini dikarenakan tanggapan dari masing-masing orangutan dengan kehadiran pengunjung berbeda-beda. Suma dan Pesek tidak begitu tertarikmendekati pengunjung sedangkan Minah sangat berpengaruh dengan adanya pengunjung untuk mendapatkan makanan seperti penjelasan diatas.

4.4 Jarak Induk dan Anak Orangutan dengan Petugas

Dokumen yang terkait

Pendugaan Produktivitas Pohon Pakan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) pada Kawasan Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera (PPOS), Bukit Lawang

1 40 84

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

2 43 101

Perilaku Harian Anak Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Akibat Adanya Aktivitas Manusia Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser

4 48 80

Pola Makan Induk Orangutan (Pongo abelii) Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Desa Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara

0 19 60

Perilaku Harian Ibu Dan Anak Orangutan (Pongo abelii) Di Ekowisata Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat

2 32 71

Estimasi Kepadatan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Berdasarkan Jumlah Sarang Di Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara

0 37 81

Studi Perilaku Menyimpang Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Betina Dewasa Semi Liar di Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara

2 11 68

PREFERENSI PAKAN ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII LESSON) PADA WAKTU TIDAK MUSIM BUAH DI PUSAT PENGAMATAN ORANGUTAN SUMATERA (PPOS) BUKIT LAWANG TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER, SUMATERA UTARA.

6 33 20

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 28

Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Pada Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 18