3.2.3 Wisata
Desa Bukit Lawang merupakan kawasan wisata alam terbesar ketiga di Provinsi Sumatera Utara. Tujuan utama pengunjung datang adalah melihat orangutan
semiliar di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera YOSL-OIC, 2009. Pengunjung dapat melihat orangutan secara langsung saat pemberian makan dan berjalan ke
habitatnya dengan cara tracking. Selain mengamati orangutan pengunjung dapat menikmati pemandangan alam hutan, sungai, melakukan arung jeram dan wisata
tradisional seperti Cubing. Banyak sarana dan prasarana yang telah dibangun di sekitar kawasan wisata seperti hotel, restoran, toko dan lainnya.
Seiring dengan berkembangnya kawasan wisata ini semakin padat juga permukiman yang berada di sekitarnya. Ironisnya sebagian besar dibangun pada
dataran banjir floodplain bahkan pada kiri-kanan dari sungai Bahorok dengan kepadatan bangunan yang cukup tinggi, maka ketika terjadi bencana banjir bandang
sebagian besar bangunan dan permukiman yang terdapat di sekitar bantaran sungai dapat tersapu oleh banjir. http:www.penataanruang. pu.go.id, 2008 .
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan lebih kurang 6 bulan yang dimulai dari bulan September 2009-Februari 2010 di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Bukit Lawang, Taman
Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara. Lokasi tersebut merupakan tempat yang pernah digunakan sebagai Stasiun Rehabilitasi Orangutan yang sudah ditutup sejak
tahun 1997 SK Menteri Kehutanan 280 KPTS II 1995.
3.4 Peralatan Penelitian
Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah: Peta areal penelitian, Alat tulis, Tabulasi data, Teropong Binokuler, Global Positioning Sistem GPS,
Universitas Sumatera Utara
Kompas, Counter, Pita berwarna, Jam tangan digital, Kamera digital, Headlamp, Daypack, Jas hujan, Meteran, Plastik packing dan Parang.
3.5 Objek Penelitian
Individu orangutan yang menjadi objek penelitian ada 3 induk dengan anaknya
yang memiliki data ketika penelitian berlangsung dapat dilihat pada Gambar berikut: Data Induk-Anak Orangutan
Nama indukAnak : SumaSumi Umur IndukUmur Anak : ± 34 Tahun± 4 Bulan
Sex Anak : Betina
Kategori : Induk dan Bayi
Asal Induk : Dari Ketambe, pada umur 3 tahun diterima di Bukit
Lawang 31-01-1979 Nama indukAnak : MinahCathrine
Umur IndukUmur Anak : ± 31 Tahun± 1,8 Tahun Sex Anak
: Betina Kategori
: Induk dan Kanak-kanak Asal Induk : Dari Aceh, diterima di Bukit
Lawang 30-01-1979
Nama indukAnak : PesekWati Umur IndukUmur Anak : ± 29 Tahun± 3,8 Tahun
Sex Anak : Betina Kategori : Induk dan Bayi
Asal Induk : Kantor Imigrasi, Lhok Seumawe, diterima di Bukit
Lawang 19-05-1975
Gambar 3.1 Orangutan yang menjadi Objek Penelitian 3.6 Metode Penelitian
B A
C
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini menggunakan metode Focal Animal Sampling, yaitu mengikuti individu target induk dan anak orangutan yang dimulai dari sarang waktu bangun
tidur sampai tidur kembali di sarang sore harinya. Pencatatan data dilakukan secara Instantaneous, yaitu mencatat setiap perilaku harian individu target setiap dua menit
sebagai point sampling. Selain dengan instantaneous dilakukan juga dengan ad libitum sampling, yaitu mencatat setiap perilaku sosial individu target yang menarik
yang diamati dan tidak ada pembatasan sistematik apa dan kapan aktifitas tercatat www.orangutannetwork.com. Apabila didapat pengambilan dan pencatatan data
fokal tidak 1 hari penuh sarang pagi sampai sarang sore, maka data tersebut tidak dimasukkan dalam analisis Meididit, 2006.
3.7 Prosedur Kerja 3.7.1 Pencarian Searching