kondisi kulit pohon sangat licin sehingga anak takut bergerak sendiri dan memilih berpegangan atau digendong induk.
Berdasarkan hasil uji Friedman diperoleh hasil berbeda sangat nyata P = 0,000 pada perilaku kontak inisiatif gendong induk dan anak orangutan pada saat
adanya pakan, kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney, diperoleh hasil bahwa Sumi-Cathrine dan Sumi-Wati berbeda sangat nyata pada IAG dan IAL P =
0,000 hal ini dikarenakan Sumi ingin lepas dari gendongan induk namun tetap ditahan oleh Suma, berbeda dengan Cathrine yang berkeinginan untuk lepas dengan
segera dilepaskanmelepaskan diri dari gendongan Minah. Untuk uji Mann-Whitney pada Cathrine-Wati diperoleh hasil berbeda pada IAG P = 0,002, hal ini dikarenakan
Cathrine dan Wati menggunakan perilaku kontak inisiatif yang sama hanya saja dengan persentase yang berbeda sedikit dan berbeda jauh dengan Sumi.
4.5.3 Perilaku Kontak Inisiatif Gendong Induk dan Anak Orangutan Pada Saat Bermain
Sendiri
Kontak Inisiatif Anak Lepas dari gendongan induk tertinggi pada ketiga pasangan individu saat bermain sendiri ditemukan pada Wati 72,09 , dimana induk melepaskan
anaknya dari gendongan sehingga tidak ditemukan digendong kembali saat bermain. Hal ini dikarenakan Wati dan juga Cathrine sudah dapat berpindah dari satu pohon ke pohon lain
atau berjauhan dengan induk, tetapi pada Suma terlihat tidak melepaskan Sumi bermain sendiri, karena Sumi masih kecil umur 4 bulan yang tingkat pergerakannya masih rendah
dan masih diragukan oleh Suma. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.20
berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.20 Grafik Persentase Perilaku Kontak Inisiatif Induk dan Anak Orangutan Disaat Bermain Sendiri
Dari Gambar 4.20 terlihat bahwa ketiga anak orangutan memiliki inisiatif
untuk lepas dari gendongan induk untuk dapat bermain yaitu bermain sendiri atau bermain dengan individu lain dengan melepaskan diri dari gendongan induknya.
Menurut Becoff 1972 dalam Amda 2009 besarnya inisiatif anak lepas dari induk untuk bermain sendiri adalah proses belajar yang dilakukan individu anak tersebut
dalam pergerakan.
Berdasarkan uji Friedman diperoleh hasil berbeda sangat nyata P = 0,000 kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney yang diperoleh hasil berbeda sangat
nyata pada pengunaan kontak inisiatif gendong secara keseluruhan antara Sumi dengan Cathrine, hal ini dikarenakan saat bermain sendiri Sumi tetap berada dalam
gendongan induk sedangkan untuk Cathrine dan Wati bermain sendiri sudah dilakukan setelah lepas dari gendongan induk mereka. Hasil berbeda sangat nyata
pada kontak inisiatif IIG P = 0,000 dan IIL P = 0,001 untuk Sumi-Wati, hal ini dikarenakan lebih besarnya inisiatif Suma untuk menggendong anaknya dibandingkan
dengan inisiatif Pesek, dan hasil berbeda sangat nyata pada IAG dan IAL P = 0,000 untuk Cathrine dan Wati yang disebabkan lebih tingginya keinginan Cathrine untuk
kembali ke induknya dibandingkan keinginan Wati. Hal ini memperlihatkan bahwa semakin besar umur anak, semakin besar juga keinginan untuk bermain sendiri dan
kembali ke gendongan induk pada saat tertentu. Hal ini berarti perbedaan umur anak
10 20
30 40
50 60
70 80
Suma-Sumi Minah-Cathrine
Pesek-Wati
P e
r se
n ta
se
Kontak Inisiatif
Pada Saat Bermain Sendiri
IAG IIG
IAL IIL
Keterangan: IAG
: Inisitif Anak Gendong IIG
: Inisiatif Induk Gendong IAL
: Inisiatif Anak Lepas IIL
: Inisiatif Induk Lepas
Universitas Sumatera Utara
tidak mempengaruhi keinginan anak untuk bermain dan belajar dengan benda-benda yang ada di sekitarnya Simanjuntak, 1996.
4.5.4 Perilaku Kontak Inisiatif Gendong Induk dan Anak Orangutan Pada saat Bermain