B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis menentukan perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimanakah Peranan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dalam meningkatkan retribusi daerah Kabupaten Samosir”?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: a.
Untuk mengetahui peranan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dalam meningkatkan retribusi daerah Kabupaten Samosir.
b. Untuk mengetahui upaya dalam pengembangan pariwisata, promosi wisata,
pembinaan sosialisasi sadar wisata, kerjasama dengan pihak terkait, pemungutan retribusi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dalam
meningkatkan retribusi daerah Kabupaten Samosir.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a.
Bagi penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk menerapkan teori-teori yang telah
diperoleh oleh penulis selama perkuliahan di Departeman Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
b. Bagi FISIP USU, dan universitas lainnya merupakan referensi bagi mahasiswa yang
tertarik dalam topik ini.
Universitas Sumatera Utara
c. Bagi pemerintahan Kabupaten Samosir, khususnya aparatur pemerintah Dinas
Pariwisata, Seni dan Budaya, penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam mengelola pengembangan sektor pariwisata untuk meningkatkan
retribusi daerah yang mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Samosir.
E. Kerangka Teori
Singarimbun 1997: 37 menyebutkan bahwa teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi, dan proposisi untuk mengembangkan suatu fenomena sosial secara
sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep. Teori ini menjadi landasan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh. Adapun yang menjadi kerangka teori dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peranan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya a.
Pengertian
Dalam pengertian umum peranan dapat diartikan sebagai perbuatan seseorang atas sesuatu pekerjaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peranan adalah
sesuatu yang menjadi bagian Poewwadarmita, 1983: 768. Menurut Soekanto 1990: 268, peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan
apabila seseorang melaksanakan hal-hal dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.
Sedangkan menurut Thoha 1990: 10, peranan dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku yang teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Moeliano, dalam Thoha, 1990: 67, menguraikan peranan dengan lebih rinci sebagai berikut:
1 Seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di
masyarakat 2
Bagian dari tugas utama yang dilaksanakan 3
Proses cara, perbuatan memahami perilaku, diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peranan adalah perbuatan atau hal yang diharapkan dimiliki dari tugas. Untuk memacu pembangunan daerah, Pemerintah
memekarkan daerah sehingga produksi daerah lebih optimal dan pelayanan kepada masyarakat lebih efisien dan efektif. Melalui Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003,
Kabupaten Samosir dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir, salah satu diantaranya adalah Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya yang adalah merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah di bidang Pariwisata, Seni dan Budaya, yang terdiri dari 1 bagian tata usaha dan 4 bidang yaitu: Bidang Pemasaran Wisata, Bidang Seni Budaya, Museum dan
Kepurbakalaan, serta Bidang Pengembangan Wisata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peranan dinas pariwisata, seni dan budaya
adalah perbuatan atau hal yang diharapkan dimiliki dan menjadi tugas dari Dinas Pariwisata, seni dan budaya sebagai unsur pelaksana pemerintah Kabupaten Samosir
dalam Bidang Pariwisata, Seni dan Budaya yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.
Universitas Sumatera Utara
b. Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya 1
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Samosir Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Masing-masing Jabatan pada Dinas Pariwisata, Seni dan
Budaya, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
pariwisata, seni dan budaya. Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada tugas tersebut di atas, menyelenggarakan fungsi: a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata, seni dan budaya
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pariwisata, seni dan budaya
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2 Pernyataan Visi dan Misi
Visi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Samosir tahun 2006-2010 yaitu “Samosir Kabupaten Pariwisata 2010 yang Indah, Damai dan Berbudaya dengan
Agrobisnis berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang lebih sejahtera. Berdasarkan pada visi Kabupaten Samosir di atas, visi Dinas Pariwisata, Seni dan
Universitas Sumatera Utara
Budaya ditetapkan sebagai berikut: “Mewujudkan Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata yang Berdaya Saing Berbasis Alam dan Budaya.”
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, dalam kerangka visi tersebut di atas ditetapkan dua basis sebagai berikut:
1. Berbasis alam
Berdasarkan letak geografis Kabupaten Samosir yang berada pada 2°24’-2°45’ Lintang Utara dan 98°21’-99°55’ Lintang Selatan dan diapit oleh 7 Kabupaten dengan suhu
berkisar 17°C-29°C yang tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah. Keberadaan Pulau Samosir yang berada tepat di atas Danau Toba membuat Kabupaten Samosir
memiliki keunikan tersendiri yang jarang ditemukan di dunia ini. Pada alam samosir juga banyak ditemukan situs yang berusia tua dan Gunung Pusuk Buhit yang
dinyatakan sebagai asal muasal orang batak. 2.
Berbasis budaya Budaya samosir identik dengan Budaya Adat Batak Toba yang memiliki sifat yang khas
dengan gondang sabangunan dan tortor batak. Visi dijabarkan lebih lanjut kedalam misi yang akan menjadi tanggungjawab Dinas
Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan
mengenal keberadaan serta peran instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintah. Oleh karena itu misi Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten
Samosir dirumuskan sebagai berikut: 1
Menata dan mengembangkan potensi objek wisata di Kabupaten Samosir yang berdaya saing
Universitas Sumatera Utara
2 Menggali dan mengembangkan kesenian dan kebudayaan etnis Batak
3 Melakukan promosi yang seluas-luasnya
4 Menata dan melestarikan situs budaya batak
2. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselnggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha
business atau untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Yoeti, 1996: 118. Secara operasional istilah pariwisata sebagai pengganti istilah asing “tourism”
atau “travel” diberi makna oleh Pemerintah Indonesia: “mereka yang meninggalkan rumah untuk mengadakan perjalanan tanpa mencari nafkah di tempat-tempat yang
dikunjungi sambil menikmati kunjungan mereka”. Nyoman S. Pandit 2003: 1. Menurut Salah Wahab dalam Nyoman S. Pandit, 1999: 35, pariwisata adalah
salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standard hidup, serta
menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga merealisi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan
cinderamata, penginapan, transportasi secara ekonomis. Selanjutnya Donald E. Lundberg 1997: 4 mengatakan bahwa istilah
kepariwisataan mencakup orang-orang yang melakukan perjalanan pergi dari rumahnya
Universitas Sumatera Utara
dan perusahaan-perusahaan yang melayani mereka dengan cara memperlancar atau mempermudah perjalanan mereka atau membuatnya lebih menyenangkan.
Sedangkan menurut Happy Marpaung 2002: 13, mengatakan bahwa pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari
pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya, aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, yang dimakud dengan:
1 Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara. 2
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. 3
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta usaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
4 Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha. 5
Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
Universitas Sumatera Utara
6 Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
7 Kawasan strategis pariwisata adalah lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi,
sosial budaya dan pemberdayaan sumber daya alam, yang didukung lingkungan hidup, serta pertahanan keamanan.
8 Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan
kegiatan pariwisata. Sebagai kesimpulan dari beberapa defenisi tentang pariwisata tersebut dapatlah
disebutkan bahwa pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang dalam perjalanan ke luar atau pergi dari tempat kediamannya ke suatu daerah tujuan wisata
yang dilakukan dengan sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
b. Prasarana dan Sarana Kepariwisataan
1 Prasarana Kepariwisataan
Prasarana dalam kepariwisataan sama seperti prasarana dalam perekonomian pada umumnya, karena kegiatan kepariwisataan pada hakekatnya tidak lain adalah salah
satu sektor kegiatan perekonomian juga. Yang dimaksud dengan prasarana infrastructure adalah semua fasilitas yang
memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, H.Oka A.
Yoeti: 1996: 8- 12. Jadi fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga
Universitas Sumatera Utara
dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Dalam pengertian ini yang termasuk dalam prasarana adalah:
a Prasarana Umum General Infrasructure
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya ialah: sistem penyediaan air
bersih, pembangkit tenaga listrik, jaringan jalan raya dan jembatan, airport, pelabuhan laut terminal, stasiun, kapal ferry, kereta api, telekomunikasi, dan lain-
lain. b
Kebutuhan Masyarakat Banyak Basic Need of Cifilized Life Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak dan yang
termasuk dalam kelompok ini adalah rumah sakit, apotik, bank, kantor pos, dan sebagainya.
Tanpa adanya prasarana tersebut di atas sukarlah bagi sarana-sarana kepariwisataan dapat memenuhi fungsinya untuk memberikan pelayanan bagi wisatawan dan travellers
lainnya.
2 Sarana Kepariwisataan
Ada 3 macam sarana kepariwisataan dimana satu dengan yang lainnya saling melengkapi. Ketiga sarana yang dimaksudkan ialah:
a Sarana Pokok Kepariwisataan Main Toursm Superstucture
Yang dimaksud dengan sarana pokok kepariwisataan ini adalah perusahaan- perusahan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada lalulintas
Universitas Sumatera Utara
wisatawan dan travellers lainnya. Fungsinya ialah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan.
Adapun perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah: 1.
Perusahaan yang usaha kegiatannya mempersiapkan dan merencanakan perjalanan wisatawan, seperti: Travel Agent, Tour Operator, Tourist
Transportation. 2.
Perusahaaan-perusahaan yang memberikan pelayanan di daerah tujuan kemana wisatawan pergi yaitu perusahaan-perusahaaan yang memberikan pelayanan
untuk menginap, menyediakan makanan dan minuman di daerah tujuan. Misalnya: hotel, motel, bar, dan restaurant, coffe shop, cafetaria, self service dan
sebagainya. b
Sarana Pelengkap Kepariwisataan Suplementing Toursm Superstructure Yang dimaksud dengan sarana pelengkap kepariwisataan adalah fasilitas-fasilitas
yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat daerah yang dikunjunginya,
seperti: ski, golf, course, tennis court, swimming pool. c
Sarana Penunjang Kepariwisataan Supporting Tourism Superstructure Yang dimaksud dengan sarana penunjang kepariwisataan adalah fasilitas yang
diperlukan wisatawan yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkap, tetapi fungsinya yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih
banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut, seperti:
souvenir shop, bioskop, opera, casino, night club.
Universitas Sumatera Utara
Lothar A. Krek dalam H. Oka A. Yoeti, 1996: 186-192, membagi prasarana atas dua bagian yang penting, yaitu:
1. Prasarana Perekonomian Economic Infrastructure, yang dapat dibagi atas:
a Pengangkutan transportation
Yang dimaksud dengan pengangkutan disini adalah pengangkutan yang dapat membawa para wisatawan dari negara dimana ia biasanya tinggal, ke tempat
atau negara yang merupakan daerah tujuan wisata. b
Prasarana Komunikasi comunication infrastructure Termasuk dalam kelompok ini di antaranya adalah telepon, radio dan TV, surat
kabar dan pelayanan kantor pos. Dengan tersedianya prasarana komunikasi akan dapat mendorong para
wisatawan untuk mengadakan perjalanan jarak jauh. c
Kelompok yang termasuk “utilities” Yang termasuk dalam kelompok ini adalah, penerangan listrik, persediaan air
minum, sistem irigasi, dan sumber energi. d
Sistem Perbankan Dengan adanya pelayanan bank bagi para wisatawan berarti bahwa para
wisatawan mendapat jaminan dengan mudah menerima atau mengirim uangnya dari dan negeri asalnya tanpa mengalami biokrasi pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
2. Prasarana Sosial Social Infrastructures
Yang dimaksudkan dengan prasarana sosial adalah semua faktor yang menunjang kemajuan atau menjamin kelangsungan prasarana perekonomian yang ada.
Termasuk dalam kelompok ini adalah: a
Sistem Pendidikan school system. Adanya lembaga-lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri dalam, pendidikan
kepariwisataan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan tidak hanya pelayanan tetapi juga untuk memelihara dan mengawasi suatu badan usaha yang bergerak
dalam kepariwisataan. b
Pelayanan Kesehatan health service facilities. Tidak seorang pun wisatawan bila sedang berlibur atau melakukan perjalanan mau
jatuh sakit. Tapi sakit atau tidak merupakan sesuatu yang tidak dapat ditentukan oleh manusia. Oleh karena itu harus ada jaminan bahwa di derah tujuan wisata
tersedia pelayanan bagi suatu penyakit yang mungkin akan diderita dalam perjalanan nanti.
c Faktor Keamanan Safety.
Perasaan tidak aman dapat terjadi di suatu tempat yang baru saja dikunjungi. Perasaan tidak aman itu sering timbul karena seringnya terjadi pencopetan,
penjambretan, penodongan, penipuan, dan juga perlakuan yang tidak wajar dari penduduk setempat.
Universitas Sumatera Utara
d Petugas yang langsung melayani wisatawan.
Termasuk dalam kelompok ini adalah petugas imigrasi, petugas bea dan cukai, petugas kesehatan, polisi dan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan para
wisatawan.
c. Jenis-jenis Pariwisata
Beberapa jenis pariwisata menurut Nyoman S. Pendit 2003: 38-43:
1 Wisata Budaya
Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau
peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.
Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan-kesempatan mengambil bagian di dalam kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi seni, atau
kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya. 2
Wisata Kesehatan Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan tersebut untuk
menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi
tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-
tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3 Wisata Olahraga
Ini dimaksudkan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta
olahraga di suatu tempat atau negara. 4
Wisata Komersial Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan
pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5 Wisata Industri
Perjalanan yang dilakukan ke suatu kompleks atau daerah perindustrian di mana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk
mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan wisata industri ini. 6
Wisata Sosial Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan
murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah, untuk mengadakan perjalanan.
7 Wisata Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, di danau, bengawan, pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam.
8 Wisata Cagar Alam
Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta
Universitas Sumatera Utara
pepohonan kembang beranekawarna yang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat.
d. Tujuan dan Manfaat Pariwisata
Pada dasarnya tujuan kebanyakan negara mengembangkan industri pariwisata adalah untuk meningkatkan penghasilan devisa negara.
Pada umumnya keuntungan-keuntungan yang diharapkan ialah: 1
Peningkatan pertumbuhan urbanisasi sebagai akibat adanya pembangunan prasarana dan sarana kepariwisataan dalam suatu wilayah suatu daerah tujuan
2 Kegiatan beberapa industri yang berhubungan dengan pelayanan wisatawan, seperti
perusahaan angkutan, akomodasi perhotelan, restoran, entertainments, souvenir shop, kesenian daerah, dan lain-lain.
3 Meningkatkan produk hasil kebudayaan disebabkan meningkatnya konsumsi oleh
para wisatawan, seperti timbulnya istilah kebudayaan komersil demi kebutuhan wisatawan.
4 Membantu dalam pemerataan pendapatan penduduk dunia. Hal ini dapat terjadi
dengan adanya perpindahan uang dari negara-negara yang kaya ke negara-negara yang miskin.
5 Salah satu jalan dan usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan peningkatan
penghasilan devisa negara. 6
Memperluas pasaran barang-barang yang dihasilkan dalam negara..
Universitas Sumatera Utara
7 Pariwisata dapat memulihkan kesehatan, baik jasmani maupun rohani sebagai akibat
terhindar dari kesibukan dan tekanan sehari-hari, memperoleh udara segar dan menikmati perlakuan yang menyenyangkan.
8 Pariwisata dapat menghilangkan prasangka dan kepicikan dan membantu
terciptanya saling pengertian antara penduduk yang datang dan penduduk negara yang dikunjungi, Samsulridjal Kaelany, 1997: 31.
e. Usaha Pengembangan Pariwisata
Pembangunan kepariwisataan Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah, tantangan dan hambatan, baik yang berskala global maupun nasional. Selain itu
diperlukan pula perubahan paradigma dalam memandang pariwisata dalam konteks pembangunan nasional. Pariwisata tidak lagi semata dipandang sebagai alat
peningkatan pendapatan nasional, namun memiliki spektrum yang lebih luas dan mendasar. Oleh karenanya pembangunan kepariwisataan Indonesia memerlukan fokus
yang lebih tajam serta mampu memposisikan destinasi pariwisatanya sesuai potensi alam, budaya dan masyarakat yang terdapat di masing-masing daerah. Dalam konteks
ini, setiap daerah harus dapat memposisikan dirinya dalam kerangka pembangunan kepariwisataan nasional dengan diimbangi dengan perencanaan yang matang dan
upaya-upaya peningkatan kompetensi SDM yang berkualitas. Sehingga kegiatan pariwisata tidak terlepas dari peran serta pemerintah baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Berikut adalah usaha-usaha yang dilakukan dalam menata dan mengembangkan sektor kepariwisataan:
Universitas Sumatera Utara
1 Pelatihan Sumberdaya Manusia
Pembangunan pariwisata membutuhkan pelaksanaan program-program pendidikan dan pelatihan untuk membekali pengetahuan masyarakat dan meningkatkan
keterampilan bisnis, dan profesional. Karena sumberdaya manusia mulai dari pengelola sampai kepada masyarakat berperan penting dalam keberhasilan
pengembangan pariwisata. Kemampuan pengelola wisata dalam menetapkan target sasaran dan menyediakan, mengemas, menyajikan paket-paket wisata serta promosi
yang terus menerus sesuai dengan potensi yang dimiliki sangat menentukan keberhasilan dalam mendatangkan wisatawan. Dalam hal ini keberadaan peran
pemandu wisata dinilai sangat penting. Kemampuan pemandu wisata yang memiliki pengetahuan ilmu dan keterampilan menjual produk wisata sangat menentukan.
Pengetahuan pemandu wisata seringkali tidak hanya terbatas kepada produk dari obyek wisata yang dijual tetapi juga pengetahuan umum terutama hal-hal yang lebih
mendalam berkaitan dengan produk wisata tersebut.
2 Promosi
Kegiatan promosi merupakan kunci dalam mendorong kegiatan wisata. Informasi dan pesan promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui leaflet,
booklet, pameran, cinderamata, mass media dalam bentuk iklan atau media audiovisual, serta penyediaan informasi pada tempat publik hotel, restoran,
bandara dan lainnya. Dalam kaitan ini kerjasama antara obyek wisata agro dengan Biro Perjalanan, Perhotelan, dan Jasa Angkutan sangat berperan. Salah satu metoda
promosi yang dinilai efektif dalam mempromosikan obyek wisata agro adalah
Universitas Sumatera Utara
metoda tasting, yaitu memberi kesempatan kepada calon konsumen wisatawan untuk datang dan menentukan pilihan konsumsi dan menikmati produk tanpa
pengawasan berlebihan sehingga wisatawan merasa betah. Kesan yang dialami promosi ini akan menciptakan promosi tahap kedua dan berantai dengan sendirinya.
3 Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Usaha wisata sangat mengandalkan kondisi sumberdaya alam dan lingkungan. Kondisi lingkungan masyarakat sekitar sangat menentukan minat wisatawan untuk
berkunjung. Untuk itu perlu dilakukan penataan dan pengelolaan objek tujuan wisata, atraksi seni dan budaya serta sumber daya dan lingkungan yang ada dengan
baik.
4 Dukungan Sarana dan Prasarana
Kehadiran konsumen wisatawan juga ditentukan oleh kemudahan-kemudahan yang diciptakan, mulai dari pelayanan yang baik, kemudahan akomodasi dan transportasi
sampai kepada kesadaran masyarakat sekitarnya. Upaya menghilangkan hal-hal yang bersifat formal, kaku dan menciptakan suasana santai serta kesan bersih dan
aman merupakan aspek penting yang perlu diciptakan.
HU
www.budpar.go.idpdf...diakses
UH
pada tanggal 30 januari 2010
C. Pendapatan Asli Daerah
Sesuai dengan pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, ditetapkan bahwa salah satu dari sumber
penerimaan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah PAD.
Universitas Sumatera Utara
Dikaitkan dengan otonomi daerah, maka Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber pendapatan yang penting untuk dapat membiayai penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah. Pendapatan Asli Daerah bahkan dapat memberi warna terhadap tingkat otonomi suatu daerah. Ini berarti bahwa penggunaan
dana yang bersumber dari PAD dapat disesuaikan dengan kebutuhannya sehingga secara prinsip pemerintah pusat atau pemerintah yang lebih tinggi tingkatannya tidak
berwenang untuk mengatur menentukan penggunaan sumber pendapatan daerah tersebut.
Ahmad Yani 2002: 51 Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari
hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan lain asli daerah yang sah, yang bertujuan untuk
memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.
Landasan hukum penerimaan PAD yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 158, yang menjelaskan
bahwa: 1
Pajak Daerah, Retribusi Daerah ditetapkan dengan Undang-Undang yang pelaksanaannya di daerah diatur dengan Peraturan Daerah.
2 Pemerintah Daerah dilarang melakukan pungutan dengan sebutan lain diluar yang
telah ditetapkan Undang-Undang.
Universitas Sumatera Utara
3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah berpedoman pada peraturan Perundang-undang
1. Retribusi Daerah
Retribusi daerah
adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.
Retribusi daerah sebagaimana halnya pajak daerah merupakan salah satu pendapatan asli daerah, diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Daerah kabupaten kota diberi peluang dalam
menggali potensi sumber-sumber keuangannya dengan menetapkan jenis retribusi selain yang telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan aspirasi masyarakat.
1 Subjek Retribusi dan Wajib Retribusi Daerah
a. Subjek retribusi umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan
menikmati pelayanan jasa umum yang bersanngkutan. Subjek retribusi jasa umum ini dapat merupakan wajib retribusi jasa umum.
b. Subjek retribusi jasa usaha adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan
menikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan. Subjek ini dapat merupakan wajib retribusi jasa usaha.
Universitas Sumatera Utara
c. Subjek retribusi perizinan tertentu adalah orang pribadi atau badan yang
memperoleh izin tertentu dari pemerintah daerah. Subjek ini dapat merupakan wajib retribusi jasa perijinan tertentu.
2 Objek Retribusi Daerah
Objek retribusi adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh pemerintah
daerah. Tidak semua yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat dipungut retribusinya, tetapi hanya jenis-jenis jasa tertentu yang menurut pertimbangan social
ekonomi layak dijadikan sebagai objek retribusi. Jasa tertentu tersebut dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu jasa umum , jasa usaha, dan perizinan tertentu.
a. Retribusi Jasa Umum Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan
yang disediakan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
Jenis-jenis retribusi
jasa umum adalah sebagai berikut.
1. Retribusi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas, Balai Pengobatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah. Dalam retribusi pelayanan kesehatan ini tidak
termasuk pelayanan pendaftaran.
Universitas Sumatera Utara
2. Retribusi Pelayanan Persampahan Kebersihan
Pelayanan persampahan kebersihan meliputi pengambilan pengangkutan, dan pembuangan serta penyediaan lokasi pembuangan pemusnahan sampah rumah
tangga, dan perdagangan, tidak termasuk pelayanan kebersihan jalan umum dan taman.
3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
Akta catatan sipil meliputi Akta Kelahiran, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengesahan dan Pengakuan Anak, Akta Ganti Nama bagi Warga Negara Asing, dan
Akta Kematian. 4.
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan penguburan
pemakaman termasuk penggalian dan pengukuran, pembakaran pengabuan mayat, dan sewa tempat pemakaman atau pembakaran pengabuan mayat yang dimiliki
atau dikelola pemerintah daerah. 5.
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi
jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah. 6.
Retribusi Pelayanan Pasar Pelayanan pasar adalah fasilitas pasar tradisional sederhana berupa pelataran, los
yang dikelola pemerintah daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah, dan pihak swasta.
Universitas Sumatera Utara
7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
Pelayanan pengujian kendaraan bermotor adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah. 8.
Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran Pelayanan pemeriksaan alat pemadam kebakaran adalah pelayanan pemeriksaan
dan pengizinan oleh pemerintah daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran yang dimiliki dan atau dipergunakan oleh masyarakat.
9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
Peta adalah peta yang dibuat oleh pemerintah daerah, seperti peta dasar garis, peta foto, peta digital, peta tematik, dan peta teknis struktur.
10. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan
Pelayanan pengujian kapal perikanan adalah pengujian terhadap kapal penangkap ikan yang menjadi kewenangan daerah.
b. Retribusi Jasa Usaha Retribusi jasa usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh pemerintah
daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Objek retribusi jasa usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh
pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial. Pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah yang menganut prinsip komersial meliputi: pelayanan dengan
menggunakan memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara
Universitas Sumatera Utara
optimal dan pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum memadai disediakan oleh pihak swasta.
Jenis-jenis retribusi jasa usaha adalah sebagai berikut: 1.
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Pemakaian kekayaan daerah antara lain pemakaian tanah dan bangunan, pemakaian
ruangan untuk pesta, dan pemakaian kendaraan alat-alat berat alat-alat besar milik daerah. Tidak termasuk dalam pengertian pelayanan pemakaian kekayaan daerah
adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut, seperti pemancangan tiang listrik telepon maupun penanaman pembentangan kabel listrik
telepon di jalan umum. 2.
Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan Pasar grosir pertokoan adalah pasar grosir berbagai jenis barang, dan fasilitas pasar
pertokoan yang dikontrakkan, yang disediakan diselenggarakan oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang disediakan oleh Badan Usaha Milik Daerah dan pihak
Swasta. 3.
Retribusi Tempat Pelelangan Tempat pelelangan adalah tempat yang secara khusus disediakan oleh pemerintah
daerah untuk melakukan pelelangan ikan, ternak, hasil bumi dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat
pelelangan. Termasuk dalam pengertian tempat pelelangan adalah tempat yang dikontrak oleh pemerintah daerah dari pihak lain untuk dijadikan sebagai tempat
pelelangan.
Universitas Sumatera Utara
4. Retribusi Terminal
Pelayanan terminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan fasilitas lainnya di
lingkungan terminal, yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah. Dengan ketentuan ini, pelayanan peron tidak dipungut retribusi.
5. Retribusi Tempat Khusus Parkir
Retribusi tempat khusus parkir adalah pelayanan penyediaan tempat parkir yang khusus disediakan, dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah, tidak
termasuk yang dikelola oleh BUMD, dan pihak swasta. 6.
Retribusi Tempat Penginapan Pessanggrahan Villa Pelayanan tempat penginapan pessanggrahan villa milik daerah adalah penyediaan
tempat penginapan pessanggrahan villa yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh BUMD dan pihak swasta.
7. Retribusi Penyedotan Kakus
Adalah merupakan pelayanan penyedotan kakus jamban yang dilakukan oleh pemerintah daerah tidak termasuk yang dikelola oleh BUMD dan pihak swasta.
8. Retribusi Rumah Potong Hewan
Adalah merupakan pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong,
yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah. 9.
Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal Pelayanan pelabuhan kapal adalah pelayanan pada pelabuhan kapal perikanan dan
atau bukan kapal perikanan termasuk fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan
Universitas Sumatera Utara
kapal yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah tidak termasuk yang dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta.
10. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Adalah merupakan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga, yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah daerah.
11. Retribusi Penyeberangan di Atas Air
Adalah merupakan pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di atas air yang dimiliki dan atau dikelola oleh pemerintah
daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta. 12.
Retribusi Pengolahan Limbah Cair Adalah merupakan pelayanan pengolahan limbah cair rumah tangga, perkantoran,
dan industri yang dikelola dan atau dimiliki oleh pemerintah daerah, tidak termasuk yang dikelola oleh BUMD, dan pihak swasta.
13. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
14. Penjualan produksi usaha daerah adalah penjualan hasil produksi usaha pemerintah
daerah, antara lain: bibit benih tanaman, bibit ternak, dan bibit benih ikan, tidak termasuk penjualan produksi usaha BUMN, BUMD dan pihak swasta.
Jenis retribusi jasa usaha untuk daerah provinsi dan daerah kabupaten kota ditetapkan sesuai dengan jasa pelayanan yang diberikan oleh masing-masing
daerah.
Universitas Sumatera Utara
c. Retribusi Perizinan Tertentu Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah
dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan
ruang, penggunaan sumber daya alam, barang prasarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum, dan menjaga kelestaraian lingkungan.
Jenis retribusi perizinan tertentu adalah sebagai berikut: 1.
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Adalah merupakan pemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan. Termasuk
dalam pemberian izin ini adalah kegiatan peninjauan desain dan pemantapan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan
dan rencana tata ruang yang berlaku, dengan tetap memperhatikan Koefisien Luas Bangunan KLB, Koefisien Ketinggian Bangunan KKB, dan pengawasan
penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat- syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut.
2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minman Beralkohol adalah merupakan pemberian
izin untuk melakukan penjualan minuman beralkohol di suatu tempat tertentu. 3.
Retribusi Izin Gangguan Adalah merupakan pemberian izin tempat usaha kegiatan kepada orang pribadi atau
badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian, atau gangguan. Tidak termasuk tempat usaha kegiatan yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat
atau pemerintah daerah.
Universitas Sumatera Utara
4. Retribusi Izin Trayek
Adalah merupakan pemberian izin kepada orang pribadi atau badan usaha untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa
trayek tertentu. Pemberian izin oleh pemerintah daerah dilaksanakan sesuai dengan kewenangan masing-masing daerah Ahmad Yani, 2002: 63.
3. Retribusi yang dikelola Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya
Retribusi daerah adalah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah untuk
meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Subjek retribusi daerah adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan
menikmati pelayanan jasa tertentu yang bersangkutan. Jasa retribusi
tertentu dikelompokkan ke dalam 3 tiga golongan, yaitu retribusi jasa umum, retribusi jasa
usaha dan retribusi perizinan tertentu. Dinas pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir berdasarkan Peraturan
Daerah No 8 Tahun 2008 tentang Penetapan Retribusi, adalah mengelola retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Dimana kepada setiap pengunjung objek tujuan wisata
dikenakan retribusi. Dalam pengelolaannya, dinas Pariwisata, Seni dan Budaya menugaskan pegawai untuk langsung berada di setiap objek wisata yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir untuk memungut retribusi daerah ketika memasuki objek wisata.
Universitas Sumatera Utara
4. Peranan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dalam Meningkatkan Retribusi Daerah.
Tujuan dan manfaat suatu negara pada dasarnya dalam mengembangkan industri pariwisata adalah untuk meningkatkan penghasilan devisa Negara. Demikian juga
dengan Kabupaten Samosir sebagai daerah yang baru dimekarkan dari Kabupaten Tobasa, saat ini menetapkan Pariwisata sebagai sektor andalan dalam meningkatkan
pendapatan daerah kabupaten ini. Peranan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dalam meningkatkan retribusi daerah
adalah merupakan kegiatan yang diarahkan pemerintah daerah untuk mengelola dan mengembangkan sektor pariwisata Kabupaten Samosir yang diharapkan menjadi salah
satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dam pembangunan daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat.
Dalam usaha untuk meningkatkan retribusi daerah Dinas ini perlu melakukan usaha pengembangan pariwisata yang dikelola oleh pemerintah daerah Samosir, karena
retribusi daerah sebagai salah satu sumber pendapatan daerah memiliki kontribusi yang sangat mendukung dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintah. Tetapi masih
banyak objek-objek wisata di Samosir yang belum dikembangkan dan dikelola dengan maksimal, sehingga hal ini sangat mengurangi minat para wisatawan untuk berkunjung
yang otomatis sangat mempengaruhi terhadap pendapatan dari sector retribusi daerah. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya memegang peranan yang
`sangat sentral dalam usaha mengembangkan sektor pariwisata untuk meningkatkan retribusi daerah yaitu melalui perencanaan daerah atau kawasan wisata yang bertujuan
untuk memacu pertumbuhan berbagai jenis industri yang berkaitan dengan pariwisata,
Universitas Sumatera Utara
perencanaan penggunaan lahan, perencanaan infrastruktur yang berhubungan dengan jalan, bandar udara, dan keperluan lainnya seperti; listrik, air, pembuangan sampah dan
lain-lain, perencanaan pelayanan sosial yang berhubungan dengan penyediaan lapangan pekerjaan, pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejastraan sosial, dan perencanaan
keamanan yang mencakup keamanan internal untuk daerah tujuan wisata dan para wisatawan.
Pembangunan fasilitas utama dan pendukung pariwisata yang umumnya dilakukan oleh sektor swasta terutama pembangunan fasilitas dan jasa pariwisata adalah hal yang
penting untuk meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Namun, pengadaaan infrastruktur umum seperti jalan, listrik dan air yang berhubungan dengan
pengembangan pariwisata terutama untuk proyek-proyek yang berskala besar yang memerlukan dana yang sangat besar seperti pembangunan bandar udara, jalan untuk
transportasi darat, proyek penyediaan air bersih, dan proyek pembuangan limbah merupakan tanggung jawab pemerintah. Selain itu, pemerintah juga beperan sebagai
penjamin dan pengawas para investor yang menanamkan modalnya dalam bidang pembangunan pariwisata.
Pengeluaran kebijakan pariwisata yang merupakan merupakan perencanaan jangka panjang yang mencakup tujuan pembangunan pariwisata dan cara atau prosedur
pencapaian tujuan tersebut yang dibuat dalam pernyataan-pernyataan formal seperti hukum dan dokumen-dokumen resmi lainya. Kebijakan yang dibuat permerintah harus
sepenuhnya dijadikan panduan dan ditaati oleh para stakeholders. Kebijakan-kebijakan yang harus dibuat dalam pariwisata adalah kebijakan yang berhubungan dengan
pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesempatan kerja, dan hubungan politik terutama
Universitas Sumatera Utara
politik luar negeri bagi daerah tujuan wisata yang mengandalkan wisatawan manca negara.
Peraturan pemerintah mengenai pariwisata memiliki peran yang sangat penting terutama dalam melindungi wisatawan dan peraturan perlindungan wisatawan terutama
bagi biro perjalanan wisata yang mengharuskan wisatawan untuk membayar uang muka deposit payment sebagai jaminan pemesanan jasa seperti akomodasi, tour dan lain-lain,
peraturan keamanan kebakaran yang mencakup pengaturan mengenai jumlah minimal lampu yang ada di masing-masing lantai hotel dan alat-alat pendukung keselamatan
lainnya, peraturan keamanan makan dan kesehatan yang mengatur mengenai standar kesehatan makanan yang disuguhkan kepada wisatawan. Selain itu, pemerintah juga
bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam seperti, flora dan fauna yang langka, air, tanah dan udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu
bahkan merusak suatu ekosistem. Oleh karena itu, penerapan semua peraturan pemerintah dan undang-undang yang berlaku mutlak dilaksanakan oleh pemerintah.
11B
F. Defenisi Konsep
Konsep adalah abstraksi yang dibentuk untuk menggeneralisasikan hal-hal yang bersifat khusus yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena
sosial ataupun alami. Singarimbun, 1995:37. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka konsep yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: 1.
Pariwisata adalah adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang dalam perjalanan ke luar atau pergi dari tempat kediamannya ke suatu daerah tujuan wisata
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan dengan sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata tersebut.
2. Pendapatan Asli Daerah adalah merupakan sumber pendapatan yang penting untuk
dapat membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang dapsat memberi warna terhadap tingkat otonomi suatu daerah, dimana penggunaan
dana yang bersumber dari PAD dapat disesuaikan dengan kebutuhannya. 3.
Retribusi Daerah adalah Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. 4.
Peranan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dalam meningkatkan retribusi daerah adalah kegiatan yang diarahkan pemerintah daerah untuk mengelola dan
mengembangkan sector pariwisata Kabupaten Samosir yang diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. 5.
Adanya kerjasama dengan pihak terkait dalam pengembangan pariwisata untuk meningkatkan retribusi daerah
G. Defenisi Operasional