BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya memegang peranan penting dalam meningkatkan retribusi daerah Kabupaten Samosir. Berdasarkan penelitian dan analisa
yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Peranan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya dalam meningkatkan retribusi daerah Kabupaten Samosir masih rendah, terbukti dari kontribusi Dinas ini terhadap
retribusi daerah yang masih rendah, dan belum pernah mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan total retribusi daerah, rata-rata kontribusi dari dinas ini
hanyalah sekitar 1,67 setiap tahunnya mulai dari tahun 2006 sampai tahun 2009, seperti pada tahun 2006, hanya dapat menyumbang sebesar Rp 14.635.000 dari total
retribusi daerah sebesar Rp 781.058.011 atau hanya 1,87. Untuk tahun 2007, hanya dapat menyumbang sebesar Rp 20.979.000 dari total retribusi daerah sebesar
Rp 1.239.102.147 atau hanya 1,69. Untuk tahun 2008, dinas ini dapat menyumbang sebesar Rp 40.339.000 dari total retribusi daerah sebesar Rp
2.517.407.983 atau hanya 1,60. Untuk tahun 2009, dinas ini dapat menyumbang sebesar Rp 50.197.000 dari total retribusi sebesar Rp 3.280.142.021, atau hanya
1,53. Jumlah ini sangat rendah melihat Samosir sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata DTW, dan menempatkan sektor wisata sebagai andalan dalam
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD. 2.
Dalam meningkatkan retribusi daerah, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh dinas ini adalah dengan:
Universitas Sumatera Utara
a. Penataan dan pengembangan potensi wisata, dengan melakukan pembenahan
destinasi wisata, seni budaya-museum, membangun infrastruktur ring road, akses ke objek wisata, tanoponggol, dermaga kapal, menambah ferry
penyeberangan, perbaikan jalan Tele-Pangururan, membentuk kelompok seni budaya Sanggar Seni budaya. Namun, upaya ini belum dilaksanakan dengan
maksimal dan merata, terbukti dari hanya 11 sebelas objek wisata yang masih di tata dari 44 empat puluh empat objek wisata yang ada, serta kondisi
sarana prasarana yang kurang memadai dalam memberikan daya tarik dan rasa nyaman bagi wisatawan. Kualitas jalan dan jembatan di daerah ini juga masih
buruk terutama menuju objek wisata yang sedang berkembang, demikian juga dengan sarana transportasi yang kurang, terutama tidak adanya transportasi
darat dan danau yang mengkhususkan jasanya untuk angkutan wisata. b.
Promosi dan pemasaran wisata, dengan mengikuti event-event promosi yang diadakan oleh daerah atau lembaga-lembaga pariwisata lain seperti: Pekan
Raya Sumatera Utara PRSU, Jakarta Fair, Lake Toba Summit, dan Lake Toba Tourism Sport. Penyebaran atau publikasi melalui media juga hanya pada
Majalah Inside Sumatera yang terbit dalam jangka waktu yang tidak menentu. Penggunaan media lain seperti Leaflet, Booklet, dan Compact Disc CD belum
optimal. Penyebaran media ini masih belum menyeluruh di Indonesia dan Luar Negeri. Penyebaran informasi melalui website juga masih belum maksimal,
karena dinas ini belum memiliki website khusus yang sangat berguna dalam rangka promosi setiap potensi, wisata, seni dan budaya Samosir. Sampai saat
ini, promosi lewat website yang dilakukan masih hanya dari website yang ada
Universitas Sumatera Utara
pada bagian HUMAS Kabupaten Samosir, hal ini disebabkan oleh keterbatasan alokasi anggaran ke Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya.
c. Pembinaan dan Sadar Wisata, yaitu dengan melakukan sosialisasi sekali dalam
setahun kepada masyarakat dan sebagian pengusaha dalam membekali pengetahuan mereka akan sapta pesona yang perlu diterapkan, agar
pemahaman masyarakat di bidang Pariwisata semakin luas. d.
Pemungutan retribusi dilakukan oleh petugas di setiap posko objek wisata, dan setiap pengunjung dikenakan retribusi sebesar Rp 1000,- hingga Rp 2000,- per
orang, namun pemungutan retribusi ini belum terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan pegawai yang bertugas pada setiap objek wisata terbatas.
e. Kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti dengan SKPD lainnya, tokoh
masyarakat, tokoh adat, masyarakat dan pengusaha wisata.
B. Saran