Klasifikasi Reumatoid Arthritis Etiologi

mencatat kata-kata yang digunakan pasien untuk menggambarkan nyerinya sebab informasi yang akurat dapat berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri serta pilihan tindakan yang diambil.

c. Region

Radiation, relief: dimana lokasi nyeri harus ditunjukkan dengan tepat oleh klien, apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi. Tekanan pada saraf atau akar saraf akan memberikan gejala nyeri yang disebut radiating pain misalnya pada skiatika dimana nyeri menjalar mulai dari bokong sampai anggota gerak bawah sesuai dengan distribusi saraf. Nyeri lain yang disebut nyeri kiriman atau referred pain adalah nyeri pada suatu tempat yang sebenarnya akibat kelainan dari tempat lain misalnya nyeri lutut akibat kelainan pada sendi panggul.

d. Severity scale of Pain

Ada beberapa instrumen yang digunakan untuk mengukur skala nyeri, diantaranya yang dikemukakan oleh AHCPR Agency for Health Care Policy Research: 1. Deskripsi sederhana terdiri dari: tidak nyeri, nyeri sedang, nyeri berat, nyeri sangat berat. 2. Visual Analog Scale VAS: digunakan garis 10 cm batas antara daerah yang tidak sakit ke sebelah kiri dan sebelah batas yang paling sakit. Tidak sakit Nyeri hebat

e. Time

Berapa lama nyeri berlangsung bersifat akut atau kronis, kapan, apakah ada waktu-waktu tertentu yang menambah rasa nyeri.

2. RAPS Rheumatoid Arthritis Pain Scale

Menurut Anderson 2001 mengatakan bahwa untuk merancang instrumen RAPS, dilakukan dengan penilaian klinis dan wawancara individu yang mengalami Reumatoid Artritis, dan kesamaan dari jawaban responden diidentifikasi antara dimensi rasa sakit. Selanjutnya, sub-skala dan definisi dari sub-skala disusun berdasarkan landasan RAPS dalam teori yaitu: a. Teori kontrol gerbang yaitu menjelaskan tentang mekanisme transmisi nyeri. Kegiatannya bergantung pada aktivitas serat saraf aferen berdiameter besar atau kecil yang dapat mempengaruhi sel saraf di substansia gelatinosa. Aktivitas serat yang berdiameter besar menghambat transmisi yang artinya “pintu ditutup” , sedangkan serat saraf yang berdiameter kecil mempermudah transmisi yang artinya “pintu dibuka” Asmasdi, 2008. b. Model motivasi afektif menjelaskan bahwa pertanyaan afektif meningkatkan minat dan motivasi untuk mempelajari perasaan, nilai- nilai, keyakinan, dan sikap terhadap suatu topik yang sedang dipelajari. Pertanyaan afektif tingkat rendah diarahkan untuk merangsang kesadaran dan ketanggapan peserta didik pada suatu topik, pertanyaan afektif tingkat menengah dapat menentukan seberapa kuat suatu keyakinan atau dalamnya internalisasi suatu nilai, sedangkan

Dokumen yang terkait

Hubungan Nyeri Reumatoid Artritis dengan Aktivitas Sehari-hari Lansia di Puskesmas Kesatria Pematangsiantar

24 164 88

Dukungan Keluarga dan Kemandirian Lansia dalam Aktivitas Sehari-hari di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

31 181 125

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS NYERI DENGAN DISABILITAS AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG Hubungan antara intensitas nyeri dengan disabilitas aktivitas sehari-hari pada pasien NPB di RSUD Dr.Moewardi Surakarta.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS NYERI DENGAN DISABILITAS AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG Hubungan antara intensitas nyeri dengan disabilitas aktivitas sehari-hari pada pasien NPB di RSUD Dr.Moewardi Surakarta.

0 0 22

MANFAAT PENYULUHAN BINA KELUARGA LANSIA BAGI PESERTA POSBINDU PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

2 13 28

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN DALAM AKTIFITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

0 1 8

1 HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN TINGKAT KECEMASAN

0 1 7

Hubungan Nyeri Reumatoid Artritis dengan Aktivitas Sehari-hari Lansia di Puskesmas Kesatria Pematangsiantar

0 1 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Nyeri Reumatoid Artritis dengan Aktivitas Sehari-hari Lansia di Puskesmas Kesatria Pematangsiantar

0 1 23

Dukungan Keluarga dan Kemandirian Lansia dalam Aktivitas Sehari-hari di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

0 2 12