sehari-hari. Tingkat kemandirian yang tinggi pada lansia di Posbindu Karang Mekar disebabkan karena adanya olahraga rutin yang diadakan oleh
kader setiap sekali seminggu seperti senam lansia. Aktivitas berhubungan erat dengan kemandirian seseorang seperti lansia yang mandiri dan jarang
terkena sakit sendi cenderung lebih senang berolahraga seperti senam dan jalan santai sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sylvia Prince 2006
bahwa aktivitas dapat bermanfaat untuk mempertahankan fungsi sendi. Berdasarkan observasi peneliti banyak ditemukan lansia yang datang sendiri
ke Posbindu, tetapi pada beberapa lansia yang sedang menderita nyeri Reumatoid Artritis mereka tetap datang ke Posbindu dengan didampingi
keluarga atau tetangga terdekat.
2. Gambaran Nyeri Reumatoid Arthtritis Lanjut Usia
Dari hasil penelitian ini terdapat pada tabel 5.4 distribusi nyeri Reumatoid Artritis berdasarkan jenis kelamin, dsitribusi jenis kelamin
perempuan cenderung mempunyai nyeri tinggi sebesar 53,3 dan tingkat nyeri rendah sebesar 46,7. Sedangkan distribusi jenis kelamin laki-laki
yang cenderung mempunyai tingkat nyeri tinggi sebesar 33,3 dan nyeri rendah sebesar 66,7. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Rachmawati 2006 yang dilakukan pada 225 responden di Puskesmas Mampang Jakarta Selatan, menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan
lebih cenderung mempunyai nyeri tinggi dibanding dengan laki-laki, yaitu sebesar 70 di derita oleh perempuan dan 30 di derita oleh laki-laki.
Hal ini sejalan dengan pendapat Wiedya 2013 bahwa penyakit ini cenderung diderita oleh wanita tiga kali lebih sering dibanding pria, dapat
diakibatkan oleh stress, merokok dan dapat pula terjadi pada anak karena faktor keturunan.
Selain secara fisiologis menua juga dapat terjadi secara patologis yaitu dengan adanya berbagai macam penyakit, diantaranya yang terkait dengan
perubahan muskuloskeletal yaitu penyakit Reumatoid Artritis. Reumatoid Artritis RA merupakan penyakit autoimun menyebabkan inflamasi kronik
yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif simetrik yang mengenai jaringan persendian ataupun organ tubuh lainnya Daud, 2004. Ketika
penyakit ini aktif gejala dapat termasuk kelelahan, kehilangan energi, kekurangan nafsu makan, demam kelas rendah, nyeri otot dan sendi serta
kekakuan Long, 1996. Dari hasil penelitian mengenai nyeri Reumatoid Artritis diperoleh
persentase yang tinggi pada tingkat nyeri rendah yaitu sebesar 51,3. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati 2006
pada lansia di Puskesmas Mampang Jakarta Selatan di peroleh hasil nyeri rendah yaitu skala 2,7.
Skala nyeri Reumatoid Artritis lansia pada penelitian ini dilihat dari empat komponen yang telah dikemukakan oleh Anderson 2001 yaitu
komponen fisiologis, komponen afektif, komponen sensorik-diskriminatif, dan komponen kognitif. Dari keempat komponen yang diteliti, ternyata
didapatkan sebesar 64,8 untuk komponen afektif yang sebagian besar dimiliki oleh responden. Ini artinya sebagian besar responden mengalami
nyeri pada pagi hari, sendi terasa nyeri ketika digerakkan dan sendi terasa panas. Ini sesuai dengan pendapat Smeltze Bare 2002 bahwa gejala